TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengunjungi ruang pengendali utama (main operation control) dari Panitia Pelaksana Asian Games 2018 (INASGOC) di Wisma Serbaguna, Komplek Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta pada Rabu, 30 Januari 2018.
Dalam kunjungannya tersebut, Jusuf Kalla mengatakan bahwa ruang pengendali itu nantinya bisa digunakan untuk memantau secara keseluruhan pelaksanaan Asian Games 2018 mendatang.
"Apakah itu pertandingannya, transportasinya, venue-nya, dan juga kesiapan atlet. Semua bisa dikontrol dari ruangan ini," ujar Jusuf Kalla usai mengunjungi ruang operasi tersebut.
Jusuf Kalla menambahkan, ruang kontrol tersebut nantinya tidak hanya dapat mengontrol kegiatan di Senayan dan sekitarnya. Namun, kata Jusuf Kalla, ruangan tersebut juga dapat mengontrol seluruh cakupan area yang memiliki kaitan dengan ajang Asian Games 2018, seperti bandara hingga Wisma Atlet.
"Atletnya sudah berangkat belum, pakai mobil nomor berapa, macet tidak, ada kecelakaan dimana. Itu semua bisa dikontrol dari sini. Sampai di Wisma Atlet pun, bisa dikontrol kegiatan di sana," ujar Jusuf Kalla.
Adapun Ketua Pelaksana INASGOC Erick Thohir mengatakan, ruang pengendali yang baru saja dikunjungi Jusuf Kalla tersebut nantinya bakal digunakan untuk mengontrol kegiatan test event Asian Games yang rencananya bakal digelar pada Februari mendatang.
Erick menambahkan, nantinya bakal ada delapan cabang olahraga yang dipertandingkan dalam test event Asian Games 2018. Ajang tersebut, kata Erick, nantinya bakal diikuti oleh 18 NOC (National Olympic Comittee) dengan jumlah tidak kurang dari seribu atlet dan ofisial yang bakal terlibat. "Tanggal 5 dan 6 Februari nanti, atlet dan official tersebut akan mulai berdatangan," ujarnya.
Nantinya, kata Erick, ruang pengendali tersebut bakal dikembangkan untuk dapat mencakup seluruh area kegiatan Asian Games 2018 pada Agustus mendatang di Jakarta dan Palembang. "Nanti akan terpusat semua. Jadi untuk semua venue, nanti akan terpusat di sini. Jadi tanggung jawab dari MOC (main operation control)," ujar Erick.