TEMPO.CO, Jakarta - Bukan perkara mudah menjadi seorang atlet untuk meraih prestasi di ajang sekelas Asian Games 2018. Perjuangan pun dilalui Agus Adi Prayoko, atlet senam berusia 29 tahun, saat bertanding di Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX/2016 untuk meraih emas. Emasnya saat itu ia raih setelah melewati perjuangan keras menahan sakit.
“Memang rentan dengan cedera. Saat PON 2016, tempurung lutut saya geser ke atas,” kata dia saat dihubungi Tempo, Ahad, 11 Februari 2018.
Agus menceritakan, cedera terjadi saat kompetisi pertama, hari pertama. “Solusinya, saya harus bisa berpikir bagaimana cara mengurangi rasa nyeri. Fokus dulu dan berpikir positif,” kata Agus.
Baca: Inasgoc Janji Terus Benahi Transportasi di Asian Games 2018
Cedera lutut itu terjadi setelah melakukan pendaratan di lantai dengan menggunakan satu kaki.
Untuk penyembuhan, kata Agus, sambil terapi untuk mengurangi rasa sakit, hari esoknya kembali bertanding. “Hari kedua sakit lagi, kemudian terapi lagi,” ujar Agus sambil tertawa.
Saat final pada hari ketiga, ia pun tetap bermain meski merasakan sakit, demi mengakhiri pertandingan. Atlet Jawa Timur itu akhirnya berhasil meraih medali emas nomor perorangan meja lompat (vaulting table) putra di GOR Arcamanik, Bandung, Kamis, 22 September 2016, melanjutkan kesuksesannya meraih emas lain di nomor beregu satu hari sebelumnya.
Ia berhasil mendapat nilai 14,415 yang membuah kan medali emas. Sedangkan medali perak diraih Ronny Saputri dari DKI Jakarta dengan nilai 14,250 dan medali perunggu diraih pesenam Jatim Dwi Samsul Arifin dengan nilai 13,680.
Baca: Asian Games 2018, Senam: Agus Masih Bercita-Cita Ikut Olimpiade
Setelah PON itu, Agus berujar, ia butuh jeda satu bulan untuk pemulihan baru kembali seperti semula lagi. “Yang penting itu penanganan yang pertama,” kata Agus.
Menghadapi kondisi seperti itu saat pertandingan penting, kata Agus, panik itu pasti karena ada tekanan lebih. “Membuat berpikir ulang. Tak bisa terburu-buru menyelesaikan pertandingan. Harus dipikir matang-matang,” tutur Agus.
Pengalaman cedera saat bertanding di PON 2016 itu juga bukan yang pertama kalinya bagi Agus yang kini menghuni pelatnas Asian Games 2018. Saat Sea Games 2007 di Thailand, Agus menyebut ankle kakinya terlepas dan terpisah.
JENNY WIRAHADI