Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ini Kelebihan Go-Pay yang Membuat Investor Meminang Go-Jek

image-gnews
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara (tengah) mengangkat bendera bersama Presiden Direktur PT Astra International Tbk Prijono Sugiarto (kanan) dan CEO & CO-Founder GO-JEK Nadiem Makariem (kiri) seusai penandatanganan kerja sama Investasi antara Astra Internasional dengan GO-JEK di Jakarta, Senin (12/2/2018). ANTARA FOTO
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara (tengah) mengangkat bendera bersama Presiden Direktur PT Astra International Tbk Prijono Sugiarto (kanan) dan CEO & CO-Founder GO-JEK Nadiem Makariem (kiri) seusai penandatanganan kerja sama Investasi antara Astra Internasional dengan GO-JEK di Jakarta, Senin (12/2/2018). ANTARA FOTO
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Bisnis Go-Jek diperkirakan semakin meroket dengan suntikan modal dari berbagai investor. Investasi secara kolektif yang diterima penyedia layanan on demand berbasis aplikasi itu diperkirakan telah menyundul US$ 1,2 miliar atau berkisar Rp 16 triliun.

Modal segar yang baru diterima Go-Jek dari dua perusahaan, yakni PT Astra International Tbk dan PT Global Digital Niaga (GDN), diproyeksikan untuk pengembangan berbagai bisnis.

Ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Bhima Yudhistira Adhinegara, mengatakan para investor Go-Jek mengincar potensi bisnis yang lebih dari sekadar layanan transportasi. "Karena Go-Jek sekarang main di finansial technology, seperti Go-Pay, dan ini mulai menggeser bisnis perbankan," ujarnya pada Tempo, Jumat, 16 Februari 2018.

Simak: Bos Go-Jek Kembangkan Go-Pay Jadi Uang

PT Astra International Tbk dan PT Global Digital Niaga (GDN) yang baru menggandeng Go-Jek sebagai upaya memperluas pasar. Astra saat ini mengucurkan dana investasi hingga US$ 150 juta atau sekitar Rp 2 triliun. Adapun modal dari GDN diperkirakan berkisar Rp 1,5 triliun.

Menurut Bhima, fitur 'dompet elektronik' seperti Go-Pay cocok dengan layanan Blibli, toko online milik GDN. Go-Jek, dalam ini, menjadi jembatan pembayaran dan layanan antar barang. "Kekuatan Go-Jek adalah pengemudinya yang banyak, sehingga bisa menjadi agen untuk payment dan delivery."

Investasi Astra yang penghasilan terbesarnya berasal dari bisnis otomotif pun dianggap wajar. "Astra bisa mendukung fasilitas kendaraan motor untuk pengemudi Go-Jek. Jadi langkah pemodal sudah diperkirakan bisa berkembang," kata Bhima.

Ekonom dari PT Bank Permata, Josua Pardede, mengatakan para investor paling mengincar database Go-Jek. Informasi dari penyedia aplikasi, kata dia, berguna untuk memantau perilaku konsumen. "Bisa dilihat kok dalam big data, ini yang lebih bernilai."

Bisnis Go-Jek yang bersifat capital intensive, atau bergerak berdasarkan modal para investor, pun dianggap lebih menguntungkan dari sisi perizinan. "Beda dengan sektor manufaktur, bangun pabrik harus banyak mengurus izin," katanya.

Chief Executive Officer GDN, Kusumo Martanto, tak menutup kemungkinan jika pihaknya akan mengembangkan jasa logistik bersama Go-Jek. "Atau merchandising (giat dagang),” katanya dalam keterangan resmi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

GDN melirik jangkauan konsumen Go-Jek yang luas. Go-Jek pun dianggap mumpuni mengembangkan aplikasi sesuai kebutuhan publik.

Presiden sekaligus co-founder Go-Jek, Andre Soelistyo, memastikan pihaknya mengembangkan peluang bisnis bersama para investornya barunya. Di awal tahun pun, Go-Jek sudah mengantongi dana dari sejumlah investor seperti Google dan Temasek Holdings. "Sebagai pemain lokal, GDN memiliki pengalaman mendalam soal peluang dan tantangan sektor ekonomi digital," tutur Andre.

CEO Go-Jek Nadiem Makarim pun menyebut investasi Astra sebagai yang terbesar di bidang digital. Koneksi kerja dengan Astra, menurut dia, bisa mengarah pada aspek kendaraan dan distribusi.

Pemerintah pun menanti geliat investor domestik terhadap start-up. Menurut Direktur Jenderal Aplikasi dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika Semuel Abrijani Pangerapan, modal untuk start-up lokal lebih sering datang dari pihak asing.

"Karena pemain asing sudah paham dengan kerja start-up. Di sisi lain, investor dalam negeri malah wait and see," ujarnya pada Tempo.

Menurut dia, bisnis berbasis digital sudah dipermudah oleh pemerintah. Dia mencontohkan adanya Paket Kebijakan Ekonomi ke-14 yang terkait dengan perdagangan berbasis elektronik, serta aturan Otoritas Jasa Keuangan tentang fintech.

"Kalau lebih banyak barang dan jas yang dijual, uang semakin banyak beredar dan lapangan kerja bertambah," ujarnya.

ADITYA BUDIMAN | BUDIARTI UTAMI PUTRI | YOHANES PASKALIS PAE DALE

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Peringatan Kominfo kepada Google dkk: Cara Daftar Ulang PSE di Indonesia dan Tenggatnya

28 Juni 2022

Peringatan Kominfo kepada Google dkk: Cara Daftar Ulang PSE di Indonesia dan Tenggatnya

Kominfo menyatakan sudah menunggu sejak 2020 dan tidak akan memberi toleransi lagi. Mengancam memblokir layanan di Indonesia.


Belanja di Pasar Tradisional Yogyakarta Dapat Cashback Rp 10 Ribu

27 Oktober 2020

Pedagang batik di Pasar Beringharjo, Yogyakarta bersyukur kunjungan wisatawan mulai pulih dan menggerakkan roda perekonomian mereka. TEMPO | Pribadi Wicaksono
Belanja di Pasar Tradisional Yogyakarta Dapat Cashback Rp 10 Ribu

Belanja di pasar tradisional di Yogyakarta akan mendapatkan cashback senilai Rp 10 ribu. Promosi ini berlaku sampai 31 Desember 2020


Leony Tak Malu Berjaket Gojek Saat Wisuda, Kini Raih Beasiswa S2

3 Mei 2020

Leony Sondang Suryani pengemudi ojek online yang mendapat beasiswa meneruskan kuliah S2 dari Gojek. Sumber: undip.ac.id
Leony Tak Malu Berjaket Gojek Saat Wisuda, Kini Raih Beasiswa S2

Operator aplikasi Gojek memberikan beasiswa pendidikan bagi salah seorang mitra drivernya di wilayah DIY- Jawa Tengah


Bepergian dengan Ojol Aman Saat Virus Corona Mewabah?

23 Maret 2020

Ilustrasi Go-Jek. REUTERS
Bepergian dengan Ojol Aman Saat Virus Corona Mewabah?

Pengemudi dan pengguna ojol maupun taksi online, perlu aktif dalam mencegah penyebaran virus corona.


Cara Kerja Gojek Shield Demi Keamanan Mitra dan Penumpang

12 Maret 2020

Diskusi publik Berinteraksi di Platform Digital dengan Aman dan Nyaman di  Universitas Gadjah Mada (UGM) Kamis 12 Maret 2020. Dok. Gojek
Cara Kerja Gojek Shield Demi Keamanan Mitra dan Penumpang

Gojek menyatakan keamanan dan keselamatan merupakan prioritas utama untuk menjaga kepercayaan pelanggan dan mitra kerja


Riset: Indonesia Peringkat ke-8 Penyumbang Unicorn Terbanyak

11 November 2019

Ilustrasi Go-Jek. REUTERS
Riset: Indonesia Peringkat ke-8 Penyumbang Unicorn Terbanyak

Indonesia berada di peringkat kedelapan negara dengan unicorn terbanyak, sejajar dengan Prancis dan Brasil.


Peringati Hari Pahlawan, Gojek Beri Apresiasi untuk 3 Mitra

10 November 2019

Kepala Dinas Perhubungan DKI Syafrin Liputo, Direktur MRT Jakarta William Syahbandar dan Gojek meresmikan transit plaza di samping Poins Square Lebak Bulus untuk tempat pick up dan drop off ojek online, Selasa, 15 Oktober 2019.
Peringati Hari Pahlawan, Gojek Beri Apresiasi untuk 3 Mitra

Perusahaan layanan on demand, Gojek memberikan penghargaan atau apresiasi kepada 3 mitra komunitas yang dibentuk oleh pengemudi.


Gojek Akan Ekspansi ke Malaysia dan Filipina Tahun Depan

3 November 2019

Kepala Dinas Perhubungan DKI Syafrin Liputo, Direktur MRT Jakarta William Syahbandar dan Gojek meresmikan transit plaza di samping Poins Square Lebak Bulus untuk tempat pick up dan drop off ojek online, Selasa, 15 Oktober 2019.
Gojek Akan Ekspansi ke Malaysia dan Filipina Tahun Depan

Gojek akan melakukan ekspansi ke Malaysia dan FIlipina.


Soal IPO, Go-Jek : Sudah Pasti Harus di Indonesia

3 November 2019

Setelah CEO Gojek Nadiem Makarim diangkat menjadi Menteri Pendidikan, Gojek mengangkat Kevin Aluwi dan Andre Soelistyo sebagai Co CEO Gojek, Kamis 24 Oktober 2019 di Jakarta
Soal IPO, Go-Jek : Sudah Pasti Harus di Indonesia

"Karena Go-Jek itu milik Indonesia untuk Indonesia dan harus bisa berkontribusi terhadap bursa saham di Indonesia."


Luhut Minta Go-Jek Perhatikan Kesejahteraan Mitra Pengemudi

2 November 2019

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengenakan jake Gojek di Ancol, Jakarta, Kamis, 11 April 2019. Tempo/Hendartyo Hanggi
Luhut Minta Go-Jek Perhatikan Kesejahteraan Mitra Pengemudi

"Saya titip juga supaya driver-driver-nya tetap bekerja keras, disiplin, dan mentaati aturan aturan," ujar Luhut.