TEMPO.CO, Jakarta - Empat karateka Indonesia telah hengkang dari pemusatan pelatihan nasional (pelatnas) Asian Games 2018 sejak 5 Januari 2018 lalu. Mereka adalah Srunita Sari Sukatendel (peraih medali emas SEA Games 2017 dari nomor kumite -50 kg putri), Cok Istri Agung Sanistyarani (emas SEA Games 2017 kumite -61 kg putri), Sisilia Agustiani Ora (perak kata perorangan putri), dan Ahmad Zigi Zaresta Yuda (perak kata perorangan putra).
Pada Senin, 12 Februari 2018, keempat karateka itu telah berbicara langsung ke Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi, di Gedung Kemenpora, Jakarta, agar segera kembali mengikuti pelatnas. Mereka telah siap kembali ke pelatnas dan optimistis bisa menyumbangkan medali untuk Indonesia.
Terkait permintaan itu, Sisilia mengatakan belum mendapatkan kabar lebih lanjut. “Belum, masih menunggu,” kata dia kepada Tempo melalui pesan WhatsApp, Ahad, 18 Februari 2018.
Baca: Cegah Pengrusakan, Panitia Asian Games Terapkan 3 Zona ...
Sisilia pun enggan memberikan keterangan lebih lanjut. “Saya belum bisa wawancara karena masih menunggu jawaban. Takut salah berbicara juga,” ujarnya.
Lebih lanjut, Sisila mengatakan pernah menemui Pengurus Besar Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (PB Forki) dan membicarakan masalahnya.
Karateka lain, Ahmad Zigi Zaresta mengatakan saat ini sedang berada di Lombok. Ketika ditanyakan bagaimana perkembangannya menuju Asian Games 2018, ia menolak untuk memberikan penjelasan lebih lanjut. “Untuk Asian Games, saya ga bisa berkomentar soalnya saya tidak ada dalam tim,” kata dia melalui pesan Instagram, Ahad, 18 Februari 2018.
Mengenai keputusan Kemenpora memanggil PB Forki agar segera menyelesaikan masalah ini, Sekretaris Menpora, Gatot Dewa Broto mengatakan akan mengundangnya pada Rabu pekan depan.
Keempat karateka pelatnas itu sebelumnya telah dipersiapkan untuk mengikuti World Premier League (WPL) 2018 Seri I di Paris, Perancis 26-28 Januari 2018 lalu. Namun, mereka menolak ikut pelatnas persiapan WPL. Mereka berharap pelatih yang telah dua tahun menanganinya ikut serta untuk kejuaraan tersebut.
Baca: Evaluasi Test Event Asian Games 2018, Transportasi Bikin Pusing
Pelatnas untuk WPL 2018 hanya diikuti oleh tiga atlet, yaitu Dessyina Rakawuni Banurea (peraih perunggu +68kg putri Sea Games 2017, Iwan Bidu Sirait (peraih medali emas -55kg putra Sea Games 2017), Krisda Putri (peraih medali perak Premier Legue Dubai 2017).
Pengurus Besar Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (PB Forki) mengalami sejumlah masalah internal. Pelatih kepala pelatnas jangka panjang karate Indonesia, yang sebelumnya, Philip King Galedo memutuskan untuk mundur. Philip juga mundur dari jabatan anggota Bidang Kepelatihan PB Forki periode 2014-2018.
Selain Philip, pengunduran diri juga datang dari lima pelatih di pelatnas karate Asian Games 2018 yang telah membuahkan 3 buah medali emas pada turnamen SEA Games 2017 di Kuala Lumpur, Malaysia.
JENNY WIRAHADI