Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Peretas Bobol Bank lewat Platform SWIFT, Begini Caranya

Reporter

image-gnews
Carbanak, jaringan kelompok hacker dunia yang berhasil curi 12,7 Triliun dari bank, 17 Februari 2015. Dailymail.co.uk
Carbanak, jaringan kelompok hacker dunia yang berhasil curi 12,7 Triliun dari bank, 17 Februari 2015. Dailymail.co.uk
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kasus peretas yang dilakukan oleh para peretas terhadap City Union Bank di India pada 6 Februari lalu, rupanya bukan kasus pertama pembobolan bank melalui platform SWIFT, yang terjadi dalam dua tahun terakhir. Rentetan kasus ini, memperlihatkan lemahnya platform tersebut.   

SWIFT atau Society for Worldwide Interbank Telecommunication adalah sebuah sistem notifikasi pesan keuangan global, yang mana ribuan bank dan lembaga keuangan di penjuru dunia melakukan aktifitas transfer miliar dollar setiap hari.

 Baca: Membobol ATM, 2 Pria Ini Pakai Topeng Wajah Donald Trump

Ilustrasi hacker. foxnews.com

Pada Februari 2016, dunia perbankan dikejutkan dengan aksi pembobolan oleh para peretas yang berhasil mencuri uang sekitar US$.81 juta atau setara Rp 1 triliun dari Bank Sentral Bangladesh. Para peretas menggunakan malware yang memungkinkan mereka membajak software SWIFT bank tersebut untuk mentransfer uang serta menyembunyikan jejak.       

Menurut konsultan teknologi, BEA System Applied Intelligence seperti dikutip dari situs www.bankinfosecurity.com, telah ditemukan malware yang dikembangkan oleh seorang individu di Bangladesh, yang mengandung fungsi sangat canggih untuk berinteraksi dengan software SWIFT yang dijalankan oleh bank yang menjadi korban. Sudah dua tahun peristiwa perampokan ini terjadi, namun sampai sekarang belum terpecahkan.

Baca: Peretas Bobol Bank di India, Modus Mirip di Bangladesh dan Rusia

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada Oktober 2017, dunia perbankan kembali dikejutkan dengan pembobolan di Far Eastern International Bank di Taiwan. Sebanyak US$.60 juta digondol para peretas.

Dikutip dari situs thehackernews.com, para peretas tak bertanggung jawab itu menanam malware pada beberapa server bank dan melalui sistem SWIFT bank yang dibobol tersebut. Sedangkan Far Eastern International Bank dalam keterangannya mengakui beberapa hacker yang identitasnya belum diketahui, berusaha mengunduh malware pada komputer dan server bank. Yang paling krusial, para peretas meretas terminal SWIFT, yang digunakan bank. Mereka lalu mentrasfer uang hampir US$.60 juta ke beberapa rekening di Amerika Serikat, Kamboja dan Sri Langka.    

Beruntung, pemberitaan Central News Agency melaporkan, sebagian besar uang milik bank yang dicuri berhasil ditarik dan tersisa sekitar US$.500.000, yang belum bisa diselamatkan bank. Dua pelaku peretasan pun telah ditahan.

Bank Sentral Rusia pun rupanya pernah kebobolan lewat jaringan pembayaran SWIFT, dengan kehilangan sekitar US$.6 juta. Pengakuan ini baru disampaikan pada Jumat 16 Februari 2018 lalu, padahal kejadiannya terjadi pada 2017.

Dalam keterangannya, Bank Sentral Rusia menjelaskan para peretas mengambil alih sebuah komputer di Bank Sentral dan menggunakan fasilitas transfer untuk memindahkan jutaan roubles pada rekening peretas.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Peretas: Bebaskan Tahanan Palestina Atau Data Keamanan Israel Dijual

7 hari lalu

Ilustrasi peretasan situs dan data. (Shutterstock)
Peretas: Bebaskan Tahanan Palestina Atau Data Keamanan Israel Dijual

NET Hunter, kelompok peretas yang membobol Kementerian Keamanan Israel, mengatakan akan terus melakukan serangan cyber sampai perang Gaza berhenti.


Kejahatan Siber Berbasis Cloud Meningkat, Ini Aktor-aktornya dan Tindakan yang Mereka Lakukan

28 hari lalu

Ilustrasi hacker. (e-propethic.com)
Kejahatan Siber Berbasis Cloud Meningkat, Ini Aktor-aktornya dan Tindakan yang Mereka Lakukan

Pelaku kejahatan siber sudah mulai mengeksploitasi kelemahan fitur-fitur di cloud.


Kejahatan Siber: Kecepatan Serangan Semakin Mengkhawatirkan, Gangguan Cloud Melonjak

51 hari lalu

Ilustrasi kejahatan siber. (Antara/Pixabay)
Kejahatan Siber: Kecepatan Serangan Semakin Mengkhawatirkan, Gangguan Cloud Melonjak

Dicatat, pelaku kejahatan siber hanya butuh 31 detik untuk menempatkan alat initial discovery, setelah akses awal diperoleh.


Fakta-fakta Data PT KAI Diduga Dibobol Peretas

19 Januari 2024

Ilustrasi proses peretasan di era teknologi digital. (Shutterstock)
Fakta-fakta Data PT KAI Diduga Dibobol Peretas

Peretasan data PT KAI itu disebut dilakukan oleh geng ransomware bernama Stormous.


Bantah Data Pelanggan Diretas, Pengamat Sebut KAI Sadar Dibobol dan Lakukan Mitigasi

18 Januari 2024

Sejumlah penumpang KA Fajar Utama berjalan di jalur kedatangan setibanya di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Senin, 1 Januari 2024. PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 1 Jakarta menyebutkan puncak arus mudik libur Natal 2023 dan tahun baru 2024 diperkirakan terjadi pada Senin dan Selasa dengan total penumpang kedatangan mencapai sekitar 42.708 penumpang dengan tujuan Cirebon, Semarang, Yogyakarta, Bandung, dan Surabaya. ANTARA /Reno Esnir/
Bantah Data Pelanggan Diretas, Pengamat Sebut KAI Sadar Dibobol dan Lakukan Mitigasi

Kendati membantah data pelanggan diretas, KAI disebut sudah sadar dibobol dan lakukan mitigasi.


Dukung Gaza, Peretas Yordania Targetkan Situs Militer Israel

14 Desember 2023

Website IDF di hack oleh pro Palestina. Istimewa
Dukung Gaza, Peretas Yordania Targetkan Situs Militer Israel

Serangkaian serangan siber telah menargetkan Israel sejak serangan brutal ke Gaza dimulai pada 7 Oktober.


Peretas Kora Utara Kemungkinan Curi Data Senjata Laser Korea Selatan

6 Desember 2023

Ilustrasi Hacker. REUTERS
Peretas Kora Utara Kemungkinan Curi Data Senjata Laser Korea Selatan

Polisi Korsel sedang menyelidiki apakah peretas Korea Utara, yang dituduh mencuri data dari 14 entitas, juga mencuri informasi teknologi pertahanan.


BSSN Serahkan Hasil Investigasi Kebocoran Data DPT Pemilu, Peretas Bernama Jimbo

3 Desember 2023

Mahfud MD Buka Suara Terkait Dugaan Kebocoran Data Pemilih KPU
BSSN Serahkan Hasil Investigasi Kebocoran Data DPT Pemilu, Peretas Bernama Jimbo

BSSN, pada Sabtu, 2 Desember 2023 menyerahkan hasil investigasi awal dugaan kebocoran data daftar pemilih tetap (DPT) Pemilu 2024 ke Polri dan KPU.


Hacker Klaim Retas Data KPU dan Tawarkan dengan Harga Miliaran, Pakar: Seharusnya KPU Bisa Mencegah

29 November 2023

Data KPU diduga diretas dan dijual di Breachforums
Hacker Klaim Retas Data KPU dan Tawarkan dengan Harga Miliaran, Pakar: Seharusnya KPU Bisa Mencegah

Peretas juga memperlihatkan halaman website KPU, kemungkinan berasal dari halaman dashboard pengguna.


Mengenal Kelompok Peretas LockBit yang Bobol Bank Terbesar di China

11 November 2023

Ilustrasi proses peretasan di era teknologi digital. (Shutterstock)
Mengenal Kelompok Peretas LockBit yang Bobol Bank Terbesar di China

Aktif sejak September 2019, kelompok peretas LockBit telah menyerang ribuan organisasi dan perusahaan. Terbaru, menyerang bank terbesar di China.