TEMPO.CO, Jakarta - Enam bulan menjelang pembukaan Asian Games 2018, agenda tim nasional paralayang makin padat. Para pilot, sebutan untuk penerbang paralayang, kini tak lagi membuka parasutnya untuk latihan mandiri. Mereka diatur mengikuti tiga seri Piala Dunia Ketepatan Mendarat sebagai ajang pemanasan sebelum tampil perdana di Asian Games.
Tujuh nama atlet pemusatan latihan nasional (pelatnas), termasuk juara dunia 2017 Rika Wijayanti, tercantum dalam daftar berisi 13 pilot Indonesia pada Seri I Piala Dunia di Turki, akhir pekan lalu. Seri berikutnya akan berlangsung awal Mei nanti di Taldykorgan, Kazakstan. Dua bulan kemudian, para pilot bakal mengikuti kejuaraan seri ketiga di Kota Batu, Jawa Timur.
Sembilan pilot Indonesia, termasuk Hening Paradigma, pemegang rekor nasional terbang lintas alam, juga ambil bagian dalam Piala Dunia Lintas Alam Paralayang di Bright, Australia, pekan ini. "Buat menambah pengalaman dan keterampilan terbang," kata juru bicara Federasi Aero Sport Indonesia, Tagor Siagian, kepada Tempo, Kamis pekan lalu.
Baca: Persiapan Asian Games 2018 Compang-Camping, Ini Masalahnya
Tim paralayang telah bersiap sejak Januari tahun lalu dengan merekrut 18 pilot. Hanya 12 pilot terbaik yang nanti bisa mengikuti lomba paralayang Asian Games di kawasan Gunung Mas, Puncak, Bogor, Jawa Barat. Targetnya memboyong empat medali emas dari enam nomor yang dilombakan.
Menurut Tagor, target itu sebanding dengan catatan prestasi atlet Indonesia di kompetisi dunia. Pada 2010-2014, Indonesia selalu menjadi juara dunia paralayang putri. Tahun lalu, Indonesia merebut tiga emas dalam Kejuaraan Dunia Paralayang nomor ketepatan mendarat di Quebec, Kanada. Indonesia pun kerap menjadi tuan rumah kejuaraan dunia. "Rekam jejak ini membantu memuluskan paralayang lolos ke Asian Games," ujarnya.
Paralayang dihitung sebagai salah satu pundi emas bagi Indonesia di Asian Games, selain cabang non-Olimpiade seperti bridge, jet ski, dan pencak silat. "Semua itu olahraga yang kita kuasai," kata Ketua Dewan Pengarah Panitia Penyelenggara Asian Games (Inasgoc) Jusuf Kalla di kantornya, Kamis dua pekan lalu.
Dilombakan untuk pertama kalinya di Asian Games, bridge ditargetkan meraih dua emas dari enam nomor yang dilombakan. Pengurus Besar Gabungan Bridge Seluruh Indonesia (Gabsi) menilai target ini sesuai dengan rekam jejak tim bridge Indonesia. "Terkuat di Asia Tenggara," kata ketua Umum Pengurus Besar Gabsi Ekawahyu Kasih, Rabu pekan lalu.
Baca: Cegah Pengrusakan, Panitia Asian Games Terapkan 3 Zona ...
Pencak silat juga akan tampil perdana di Asian Games setelah menjadi cabang ekshibisi di Asian Games Busan pada 2002. Prestasinya sempat jeblok di SEA Games Kuala Lumpur tahun lalu dengan hanya meraih dua dari tiga emas yang diincar. Padahal, dalam kejuaraan dunia dua tahun lalu, Indonesia menjadi juara umum dengan merebut 12 emas. Dalam turnamen uji coba Asian Games pekan lalu di Jakarta, para pendekar tuan rumah meraup tujuh emas dari sepuluh nomor pertandingan.
Perhitungan Tim Verifikasi Kementerian Pemuda dan Olahraga menunjukkan ada tujuh cabang olahraga yang bisa memperoleh emas Asian Games 2018. Bulu tangkis, pencak silat, bridge, paralayang, jet ski, dayung, dan taekwondo diperkirakan bisa menyumbangkan 15 medali emas. Adapun Komite Olahraga Nasional Indonesia menghitung ada 16 cabang olahraga yang masing-masing berpeluang meraih satu medali emas.