Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

4 Karateka Andalan Asian Games 2018 Hengkang, Ini Kronologinya

Reporter

Editor

Nurdin Saleh

image-gnews
Atlet Karate memperagakan gerakan Karate pada acara Asian Games Sport Festival di Taman Fatahilah, Jakarta, 9 Desember 2017. Acara tersebut diselenggarakan dalam rangka promosi untuk masyarakat guna memperkenalkan kegiatan Asian Games 2018 yang akan diadakan pada 18 Agustus 2018 mendatang. ANTARA FOTO
Atlet Karate memperagakan gerakan Karate pada acara Asian Games Sport Festival di Taman Fatahilah, Jakarta, 9 Desember 2017. Acara tersebut diselenggarakan dalam rangka promosi untuk masyarakat guna memperkenalkan kegiatan Asian Games 2018 yang akan diadakan pada 18 Agustus 2018 mendatang. ANTARA FOTO
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Persiapan cabang karate untuk Asian Games 2018 sempat diganggu oleh mundurnya empat atlet andalan mereka. Kasusnya pun sempat ikut ditangani Kementerian Pemudan dan Olahraga, dengan pemanggilan atlet dan pengurus Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (PB Forki).

Seperti apa sebenarnya duduk perkaranya? Berikut kronologi kejadian seperti dituturkan Sekretaris Jenderal PB Forki, Lumban Sianipar, Jumat, 23 Februari 2018:

3 Januari 2018: PB Forki menetapkan tujuh karateka untuk mengikuti World Premier League (WPL) 2018 Seri I di Paris, Perancis 26-28 Januari 2018.

Sebanyak lima atlet wanita dan dua atlet laki-kali sudah ditetapkan PB Forki, yaitu Srunita Sari Sukatendel (peraih medali emas SEA Games 2017 dari nomor kumite -50 kg putri), Cok Istri Agung Sanistyarani (emas SEA Games 2017 kumite -61 kg putri), Sisilia Agustiani Ora (perak kata perorangan putri), Ahmad Zigi Zaresta Yuda (perak kata perorangan putra), Dessynta Rakawuni Banurea (peraih perunggu +68kg putri SEA Games 2017), Iwan Bidu Sirait (peraih medali emas -55kg putra SEA Games 2017), dan Krisda Putri (peraih medali perak Premier Legue Dubai 2017).

Itu sudah termasuk enam atlet yang awalnya mau hengkang (kecuali Krishda Putri). Selain atlet, PB Forki menetapkan pelatihnya, yaitu Syamsuddin Barkhani dan Omita Olga Ompi.

4 Januari 2018: Pb Forki memanggil atlet-atlet yang diarahkan untuk mengikuti WPL. “Begitu saya panggil, mereka berenam sudah keberatan,” kata Lumban.

5 Januari 2018: Lumban Sianipar menerima pesan singkat (SMS) dari enam karateka. “Mereka keberatan kalau latihannya di Kyai Tapa, maunya di Bellezza. Selain itu, mereka keberatan kalau dilatih oleh pelatih yang telah ditunjuk PB Forki. Mereka mau dilatih oleh pelatih yang telah dua tahun melatih mereka. Keberatan juga kalau selama di Pelatnas, mereka diseleksi. Mereka sudah tahu, selama di pelatnas, ada seleksi dua kali,” kata dia.

6 Januari 2018: Lumban Sianipar mengundang mereka berenam untuk makan dan ngobrol-ngobrol. “Sebagai orang tua dengan anak.” Sorenya, Lumban membuka pelatnas untuk WPL di Kyai Tapa. Malamnya, kata Lumban, mereka berenam menghilang, sampai dengan 7 Januari 2018 malam, mereka belum kembali.

7 Januari 2018: Malam hari, PB Forki mencoba mencari per telepon. “Akhirnya mereka mau berkumpul tanggal 8 Januari, malam.”

8 Januari 2018: Malam hari, enam karateka itu berkumpul dengan Lumban. “Saya jelaskan lagi, saya bujuk lagi (untuk kembali ke Pelatnas). Akhirnya saya tanya, daripada keluar-masuk, siapa yang masih komit? Empat memilih tidak komit, dua memilih komit. Jadi, ini murni kemauan mereka.”

Empat karateka yang memilih hengkang adalah Srunita Sari Sukatendel, Cok Istri Agung Sanistyarani, Sisilia Agustiani, dan Ahmad Zigi Zaresta Yuda.

Sedangkan, dua karateka yang kembali mengikuti pelatnas adalah Dessynta Rakawuni Banurea, dan Iwan Bidu Sirait. Sehingga, Pelatnas untuk WPL 2018 hanya diikuti oleh tiga atlet, yaitu Dessynta Rakawuni Banurea, Iwan Bidu Sirait, dan Krisda Putri.

“Kalau dihukum, seharusnya keenam karateka itu mendapat hukuman yang sama. Namun, pilihan mereka berbeda. Itu pilihan masing-masing.”

“Kalau sudah pilhan masing-masing, saya tidak mungkin semacam ‘ngemis’. “Please dong, datang, datang. Kan tidak seperti itu. Ya, kalau sudah memilih mundur kan saya ucapkan terima kasih.”

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Setelah itu, pelatih pelatnas jangka panjang sebelumnya, Philip King Galedo, meminta bertemu dengan Lumban Sianipar. “Akhirnya bertemu tanggal 18 Januari.”

18 Januari 2018: Philip bertemu dengan Lumban Sianipar untuk mengantarkan surat pengunduran diri.

Lumban tidak mempertanyakan pilihan Philip untuk mundur. “Kalau sudah mundur ya, mundur. Yang bersangkutan sudah tahu bahwa namanya tidak masuk dalam daftar pelatih Asian Games 2018.”

“Itu hanya untuk justifikasi supaya dia dibilang pahlawan. Makanya, dia berkoar-koar di media esoknya. Katanya,‘Saya mundur karena PB Forki tidak solid.’ Saya katakan, tidak ada masalah di PB Forki. Itu pilihan mereka masing-masing.”

19 Januari 2018: Berita tentang pengunduran diri Philip dan empat karateka pertama kali muncul di koran. “Philip komentar di koran.”

Sealnjutnya, beberapa hari setelah pengunduran diri Philip, kata Lumban, lebih-kurang dua minggu setelah pengunduran diri Philip, salah satu pelatih tim karate Indonesia, Frans Nurseto melayangkan surat pengunduran diri. “Tidak menghadap langsung, suratnya itu melalui WhatsApp, kan tidak sopan.”

Setelah ada beberapa teman marah sama dia, tiga jam kemudian menelepon saya, meminta maaf agar namanya dimasukkan kembali. Katanya,’aku ingin mengabdi sebenarnya, walaupun saya juga konsultan.’

Lumban mengatakan, prinsipnya, orang yang sudah mundur itu tidak akan dia hambat. “Masih banyak yang mau.”

"Kalau ada orang yang mundur dari satu organisasi, berarti dia sudah tidak senang dengan organisasi tersebut. Kemudian, dia minta masuk lagi, kami curiga, ‘ada apa nih?’ Kalau di tengah jalan disabotase bagaimana? Cara saya berpikir seperti itu."

Lumban mengatakan, sabotase bisa saja dalam bentuk program melatih yang tidak benar. "Pelatih itu kan perannya sangat strategis. Ngapain mempertahankan orang yang kami sudah tidak yakin lagi?”

"Itu prinsip organisasi, jangan main gambling atau judi. Karena pelatih di PB Forki masih ada sekitar 50 lagi yang bagus."

Saat ini pelatnas karate untuk Asian Games 2018 sudah berlangsung di Ciloto, Cianjur, Jawa Barat. Latihan diikuti 29 atlet yang akan diciutkan dalam dua tahap seleksi.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Indonesia Torehkan Prestasi di World Karate Youth League 2024: Akio Saiko Sabet Emas, Sifa Salsabila Kantongi Perunggu

59 hari lalu

Karateka Indonesia Akio Saiko dan Sifa Salsabila bersama tim pelatih berpose bersama usai menyabet medali emas dan perunggu dalam ajang kompetisi karate berkelas dunia World Karate Youth League 2024 di Fujairah, Uni Emirat Arab, 22-25 Februari 2024. (ANTARA/Dok. Inkanas)
Indonesia Torehkan Prestasi di World Karate Youth League 2024: Akio Saiko Sabet Emas, Sifa Salsabila Kantongi Perunggu

Akio Saiko menyabet medali emas dalam ajang World Karate Youth League 2024. Sifa Salsabila mengantongi medali perunggu.


Rekomendasi 5 Bela Diri untuk Anak, Bisa Cegah dan Antisipasi Bullying

22 Februari 2024

Ilustrasi kejuaraan Pencak Silat. Fotografer : Alfan.
Rekomendasi 5 Bela Diri untuk Anak, Bisa Cegah dan Antisipasi Bullying

Bela diri mengajarkan anak untuk tidak menganiaya orang. Bisa digunakan anak membela diri dari pelaku bullying


Gelora Bung Karno Lokasi Kampanye Akbar Prabowo-Gibran, Ini Profil GBK yang Mulai Dibangun Pada 1960

9 Februari 2024

Stadion Utama Gelora Bung Karno Senayan. Shutterstock
Gelora Bung Karno Lokasi Kampanye Akbar Prabowo-Gibran, Ini Profil GBK yang Mulai Dibangun Pada 1960

Berikut profil Gelora Bung Karno atau GBK lokasi kampanye akbar Prabowo-Gibran. Mulai dibangun 1960 dan diresmikan 1962. Berapa kapasitasnya?


Makna Karate bagi Iwan Fals sebagai Way of Life

22 Januari 2024

Iwan Fals. Dok. Tiga Rambu/Musica's Studio.
Makna Karate bagi Iwan Fals sebagai Way of Life

Iwan Fals kerap melatih karate anak-anak komunitas di sekitarnya. Karate telah digelutinya sejak ia remaja.


Presiden Jokowi Berduka Atlet Angkat Besi Lisa Rumbewas Meninggal

14 Januari 2024

Presiden Jokowi menghadiri dialog bisnis bersama pengusaha/investor Vietnam pada Sabtu, 13 Januari 2024 di Hotel Melia Hanoi, Vietnam. Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden
Presiden Jokowi Berduka Atlet Angkat Besi Lisa Rumbewas Meninggal

Presiden Jokowi menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya lifter peraih tiga medali Olimpiade asal Papua, Lisa Raema Rumbewas.


Bamsoet Apresiasi Keberhasilan Atlet Fudokan Indonesia

12 Januari 2024

Bamsoet Apresiasi Keberhasilan Atlet Fudokan Indonesia

Ketua MPR RI Bamsoet Apresiasi Keberhasilan Atlet Fudokan Indonesia Raih Juara di 9th World Fudokan Karate Championship Serbia


Profil Eko Yuli Irawan, Peraih Medali Perak Angkat Besi di IWF Grand Prix II 2023 Qatar

10 Desember 2023

Atlet angkat besi Eko Yuli Irawan di Asian Games 2023. Kredit. Tim Media NOC
Profil Eko Yuli Irawan, Peraih Medali Perak Angkat Besi di IWF Grand Prix II 2023 Qatar

Karier gemilang atlet angkat besi Eko Yuli Irawan sudah terlihat sejak 2006. terakhir, raih medali perak di kejuaraan IWF Grand Prix II 2023 Qatar.


Aldhea Azarina Bharata Pulang Kampung ke Banyuwangi Setelah Gondol 2 Medali Emas Kejuaraan Karate Dunia di Portugal

8 Desember 2023

Atlet karate asal Banyuwangi, Jawa Timur, Aldhea Azarina Bharata. (ANTARA/Humas Pemkab Banyuwangi)
Aldhea Azarina Bharata Pulang Kampung ke Banyuwangi Setelah Gondol 2 Medali Emas Kejuaraan Karate Dunia di Portugal

Aldhea Azarina Bharata, 11 tahun peraih dua medali emas dalam kejuaraan karate dunia pulang ke kampung halamannya di Banyuwangi, Jawa Timur.


Tim Karate Pelajar Indonesia Raih 10 Medali Emas di Kompetisi Internasional MIKO

7 Desember 2023

Delegasi tim karate Indonesia di ajang MIKO 2023 di Portugal. Dok. Kemendikbud
Tim Karate Pelajar Indonesia Raih 10 Medali Emas di Kompetisi Internasional MIKO

Tim Karate Indonesia bersaing dengan 791 peserta dari 93 tim yang berasal dari negara-negara kuat pada cabor karate.


Siswa SD Banyuwangi, Aldhea Azarina Bharata, Raih 2 Medali Emas Karate di Portugal

5 Desember 2023

Atlet karate asal Banyuwangi, Jawa Timur, Aldhea Azarina Bharata. (ANTARA/Humas Pemkab Banyuwangi)
Siswa SD Banyuwangi, Aldhea Azarina Bharata, Raih 2 Medali Emas Karate di Portugal

Aldhea Azarina Bharata, atlet karate yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar Kabupaten Banyuwangi, dua medali emas pada kejuaraan di Portugal.