TEMPO.CO, Jakarta - Sedikitnya 28 karateka menjalani seleksi tahap pertama di pemusatan latihan nasional (Pelatnas) Asian Games 2018. Seleksi dilakukan di Hotel Arra Lembah Pinus Ciloto-Puncak, Cipanas, Cianjur, Jawa Barat, Sabtu
Kepala Pelatih Syamsuddin menyatakan, seleksi merupakan yang pertama dari dua yang dijadwalkan. "Dalam seleksi tahap pertama PB Forki akan merampingkan tim dari 200 persen menjadi 150 persen. Seleksi tahap pertama diikuti 15 karateka putra dan 13 karateka putri," kata dia.
Dia menjelaskan, ke 28 karateka itu, akan diambil untuk mengisi delapan nomor pertandingan pada Asian Games 2018 karena dalam ajang multievent empat tahunan itu, setiap negara hanya boleh tampil di delapan kelas dari 12 kelas yang dipertandingkan di cabang karate.
Nomor kata perseorangan putra ungkap dia, akan bersaing tiga karateka pelatnas, Andi Dasril Dwi Dahrmawan (Sulsel), Erlando Stevano (Jambi) dan Iwan Fairuz Taher (Jabar), sedangkan di kumite kelas-55 kg putra ada Iwan Bidu Sirait (Sumut), M Tegar Januar (Jabar) dan Wahyu Mukti Wijaya (Jateng).
Sedangkan di kumite-60 kg bersaing I Gede Gangga Wijaya (Banten), Ari Saputra (Lampung) dan Rifky Ardiansyah Arrosyiid (Jatim). Termasuk atlet senior seperti Jintar Simanjuntak akan mengikuti seleksi di kelas-67 kg putra dengan Maruli Butar-Butar (Jabar).
Sementara di kelas-75 kg putra ada Sandi Firmansyah (Jabar) dan Angga Laksmana (Jatim), di kumite-84 kg putra akan bersaing dua karateka terbaik Indonesia, Romario Setiamu (Jabar) dan Baskoro Ndaru Murti (DKI Jakarta).
Selanjutnya, I Made Budi Kertiyasa (Bali) dan M Raihand (Sumut) akan bersaing di kumite kelas+84 kg. Di nomor putri, karateka Sulses Krisda Putri Aprilia dan Nawar Kautsar M (Jabar) akan bersaing dalam perebutan tiket nomor kata perseorangan putri.
Sedangkan yang bersaing di nomor kumite-50 kg, akan bersaing Dwi Fadhilah (Sumut) dan Risca Anisa (Jabar). Karateka pelatnas lain yang akan ikut ambil bagian dalam seleksi tersebut adalah Jihan Fitrian (Jabar), Nova Sinaga (Sumut)di kelas 55 kg putri.
Tri Winarni (Sumut), Inta Nurjanah (Jabar) bersaing di kelas-61 kg putri. Ceyco Georgia Zefanya (DKI Jakarta) di kelas -68 kg putri dan Dessynta Rakawuni Banurea (Sumut) serta Indri Ramadhanti (Lampung) akan bersaing di kelas+68 kg putri.
Dalam sejarah Asian Games, karateka Indonesia pernah menorehkan sejarah besar dengan merebut medali emas Asian Games 1998 di Bangkok lewat Arief Taufan dan Asian Games 2002 Busan melalui M Hasan Basri.
"Pada perhelatan Asian Games 2018, Indonesia berharap dapat meraih minimal satu medali emas," kata Syamsuddin.