TEMPO.CO, Jakarta - Pencak silat memilih melakukan persiapan atau pemusatan latihan nasional (Pelatnas) untuk Asian Games 2018 di Solo, Jawa Tengah. Latihan diikuti tim inti yang terdiri dari 22 atlet, yakni 12 putra dan 10 putri.
Pelatih Nasional Pencak Silat, Roni Syaifuloh, Solo dipilih sebagai lokasi latihan karena secara infrastruktur sangat memadai. Di kota ini antara lain ada "track" Stadion Sriwedari, Manahan, dan tempat-tempat lain yang bisa dimanfaatkan, serta "bollroom" di Hotel Lorin untuk latihan teknik.
"Kami di Solo, ingin membenahi beberapa komponen fisik, teknik, taktik, strategi, dan mental atlet. Setelah itu, pada Mei kami ingin melakukan uji coba dalam tahap prakompetisi," kata Roni.
Baca: Pelatnas Anggar Asian Games 2018 Digelar di Samarinda
Dia mengatakan 22 atlet pencak silat itu sebagai jumlah yang sudah 100 persen. Oleh karena cabang itu berisiko cedera cukup tinggi, katanya, perlu dukungan atlet di papan bawahnya agar setiap saat siap menggantikan mereka.
Baca Juga:
Ia mengatakan induk organisasi silat (IPSI) menargetkan pada Asian Games 2018 mendatang, tuan rumah mampu menjadi juara umum. Cabang pencak silat berharap dari 16 nomor yang dipertandingkan bisa memperoleh mendali emas sebanyak-banyaknya.
"Cabang pencak silat ini saingan terberat atlet dari negara-negara Asia Tenggara, ditambah Iran, dan pecahan negara Rusia. Semua atlet pencak silat Indonesia memiliki peluang untuk meraih medali," kata Roni.
Baca: Asian Games 2018: Indonesia Dilatih Pep Guardiola Atletik Dunia
Sementara itu, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi berharap pencak silat menjadi simbol besar Bangsa Indonesia pada Asian Games 2018. "Cabang pencak silat baru pertama kali dipertandingkan di Asian Games 2018 di Jakarta maka semangat Indonesia sebagai negeri pencak silat harus ditunjukkan dengan baik," kata dia, di Solo, Selasa.
Para atlet pencak silat Indonesia, kata Imam, diharapkan akan nosa mempersembahkan tiga hingga empat emas. "Saya yakin target itu masih dapat dilampaui. Tentunya masih kami nilai baik latihannya, baik 'try out' maupun beberapa kompetisi atau turnamen yang akan diikuti para atlet silat kita," katanya.
Menyinggung soal keiinginan cabang pencak silat untuk ikut turnamen Belgia Open, ia mempersilakan karena semua anggaran sudah ada di tangan IPSI. Mereka yang dapat menentukan akan mengikuti uji coba ke mana saja. Akan tetapi, hal yang terpenting ada laporan atau administrasi secara benar karena ia tidak ingin hal itu menjadi hal baru bagi pemeriksaan oleh BPK.
Oleh karena itu, katanya, semua cabang olahraga sudah disarankan untuk berhati-hati dalam mengelola maupun menyiapkan laporan pertanggungjawaban Asian Games 2018.