TEMPO.CO, Jakarta --Manajer cabang olahraga angkat besi Asian Games 2018 Dirja Wihardja mengatakan pihaknya tidak mengalami kendala mengenai dana pemusatan latihan nasional dan akomodasi bagi para atlet.
"Sudah semua, lancar jaya, tidak ada kendala apa-apa, nutrisi, komisi, semua sudah gak ada kendala sih," kata Dirja saat dihubungi dari Jakarta, Kamis.
Apa yang diungkapkan Dirja juga diamini oleh atlet pelatnas angkat besi, Eko Yuli Irawan, yang mengungkapkan semua kebutuhannya terpenuhi mulai dari gaji, uang saku, kebutuhan nutrisi dan suplemen.
"Alhamdulillah semua lumayan lancar, karena semua keuangan kan langsung ditransfer ke PB dan langsung ke kita, jadi semua yang dibutuhkan semua terpenuhi," kata Eko.
Dari informasi yang dihimpun, cabang olahraga angkat besi mendapat dana segar sebesar Rp 8,932 miliar untuk menggelar pemusatan latihan nasional menyambut Asian Games 2018 di luar dana untuk akomodasi sehari-hari atlet dan pelatih.
Dengan dana yang dialokasikan tersebut, cabang angkat besi memiliki target merebut sedikitnya satu medali emas.
Dirja menyebut satu emas Asian Games 2018 itu, kemungkinan besar berasal dari dua nomor yakni 62 kilogram putra dan 48 kg putri yang masing-masing nomor tersebut ada nama atlet utama yakni Eko Yuli dan Sri Wahyuni Agustini.
"Kami satu medali targetnya, tapi kami berusaha untuk bisa lebih dan mudah-mudahan tercapai jika lancar. Tapi tidak mudah juga karena meski China sedang diskors, masih ada negara-negara saingan lainnya yang kuat juga dalam angkat besi, tapi kami tetap optimis," kata Dirja menambahkan.