Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

DPR Usulkan Dana BPJS Ketenagakerjaan untuk Bangun Rumah Murah

Reporter

image-gnews
Presiden Joko Widodo meninjau rumah murah di Villa Kencana Cikarang dala Program Sejuta Rumah di Jawa Barat, 4 Mei 2017. Sejak awal Januari hingga akhir November 2017, sudah terbangun 751.973 rumah dalam Program Sejuta Rumah. TEMPO/Tony Hartawan
Presiden Joko Widodo meninjau rumah murah di Villa Kencana Cikarang dala Program Sejuta Rumah di Jawa Barat, 4 Mei 2017. Sejak awal Januari hingga akhir November 2017, sudah terbangun 751.973 rumah dalam Program Sejuta Rumah. TEMPO/Tony Hartawan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Dana Badan Penyelengara Jaminan Sosial Tenaga Kerja (BPJS TK) diusulkan agar dapat menjadi sumber pendanaan perbankan untuk membangun rumah murah atau rumah bersubsidi bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Hal ini dilakukan guna menekan backlog perumahan di Tanah Air yang setiap tahunnya rusak bertambah.

Usulan tersebut mengemuka saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara Komisi XI DPR RI dengan PT Bank Tabungan Negara (persero) Tbk. di Gedung DPR RI, Senayan Jakarta, Senin, 23 April 2018.

Anggota Komisi XI dari Fraksi PDIP Andreas Eddy Susetyo mengatakan bahwa dengan melihat backlog perumahan di Indonesia saat ini yang mencapai kisaran 11,3 juta unit, maka diperlukan dana yang tidak sedikit untuk menyelesaikannya.

"Nah ini kan backlognya sangat tinggi, hingga 11,3 juta unit, nah butuh dana seberapa besar dan berapa lama untuk menyelesaiakannya? Sumber pendanaanya dari mana? Apakah APBN atau dari mana nih agar bisa segera selesai, karena kebutuhan rumah ini menyangkut kesejahteraan rakyat," tuturnya.

Menurut Andreas, apabila mengandalkan dana perbankan semata, dipastikan penyelesaian backlog perumahan tersebut tidak akan segera selesai, sementara setiap tahun kebutuhan rumah juga terus bertambah.

Simak: Pameran Ini Tawarkan Rumah Murah dengan Cicilan Setara Uang Kos

"Kalau mau menggunakan dana Tapera juga ini masih baru, mau sampai dimana belum tahu, belum bisa digantungkan. Maka perlu ada pemanfaatan dana jangka panjang lainnya, misalnya BPJS TK," ujarnya.

Menurutnya apabila hal itu bisa dilakukan maka penyelesaian backlog di Tanah Air dapat segera ditekan selain saat ini telah dilakukan Program Satu Juta Rumah. "Apalagi salah satu tugas BTN adalah memenuhi program sejuta rumah ini. Jadi apa kira-kira terobosan dari BTN untuk dapat menekan backlog ini," ujarnya.

Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Maryono mengatakan bahwa untuk mengatasi backlog secara industri, diperlukan waktu perkiraan 11 tahun lagi. "Dengan asumsi per tahun penyediaan rumah subsidi sebesar 1 juta rumah. Sementara, setiap tahun, backlog perumahan terus mengalami penambahan sekitar 400.000 unit," ujarnya.

Sementara kebutuhan dana untuk selesaikan 11,3 juta unit itu sangat besar sekali, mencapai sekitar Rp 1.100 triliun, dengan asumsi satu rumah seharga Rp100 juta.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pihaknya menilai untuk memenuhi sumber dana sebesar itu bisa dilakukan dengan berbagai cara. Pertama dari APBN melalui FLPP dan subsidi selisih bunga (SSB). Kedua dana Tapera. Ketiga dana BPJS TK.

"Kenapa kami tertarik untuk gunakan dana BPJS TK, karena selama ini kami membiayai para pekerja ini dengan dana FLPP. Nah kalau ini bisa dipindahkan menggunakan dana BPJS TK maka dana FLPP bisa digunakan untuk membiayai KPR pihak yang lainnya lagi," ujarnya.

Kemudian, kata Maryono, terkait pembentukan holding perbankan juga dinilai akan sangat membantu BTN. "Kita akan lebih mudah mendapatkan pinjaman dari pihak lain, baik jangka panjang maupun menengah. Kedua, kita juga akan bisa mendapatkan tambahan modal dari masing masing member holding dan tidak perlu menggunakan dana APBN," ujarnya.

Namun demikian, pada sisi lain, BTN berkomitmen untuk terus terus menggenjot pemenuhan rumah subsidi agar bisa memenuhi kebutuhan backlog perumahan.

Pada akhir 2017 lalu, realisasi rumah subsidi BTN melalui program sejuta rumah, sebesar 666.800 rumah dengan nominal Rp 71 triliun. Realisasi ini lebih tinggi dari 2016 sebanyak 495.000 dan 2015 sebanyak 474.000. Dalam tiga tahun terakhir realisasinya mencapai sebesar 1,7 juta unit.

"Untuk mengakselerasi program satu juta rumah ini BTN telah melakukan beberapa terobosan diantaranya mempercepat proses pembiayaan baik pembiayaan untuk KPR maupun pembiayaan bagi developer," ujarnya.

Maryono menerangkan terobosan juga dilakukan dari sisi internal BTN. Pasalnya untuk mengejar demand sebanyak 11,3 juta, dari sisi suplai developer yang ada sekarang tidak mampu memenuhinya, sehingga perlu ditambah developer developer baru. "Oleh karena itu kita menciptakan terobosan dengan mencetak developer developer baru, kita setiap tahun bisa cetak 500 developer," ujarnya.

Terobosan kedua, BTN juga menyiapkan kredit pemilikan lahan bagi developer yang akan membangun rumah murah, karena penyediaan lahan juga menjadi kendala developer.

BISNIS

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Panduan Singkat Jaminan Kecelakaan Kerja dan Kematian BPJS Ketenagakerjaan

6 jam lalu

Panduan Singkat Jaminan Kecelakaan Kerja dan Kematian BPJS Ketenagakerjaan

Negara memberikan perlindungan melalui program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM)


Syarat dan Cara Daftar Akun SIAPkerja Kemnaker Berkonsep SSO

5 hari lalu

Sejumlah pencari kerja mengunjungi pameran bursa kerja Jakarta Job Fair di Pusat Grosir Cililitan (PGC), Jakarta, Senin 18 September 2023. Sebanyak 40 perusahaan terkemuka dari berbagai bidang yang menyediakan lowongan bagi pelamar kerja ini berlangsung hingga 19 September 2023. Tempo/Tony Hartawan
Syarat dan Cara Daftar Akun SIAPkerja Kemnaker Berkonsep SSO

SIAPkerja merupakan sistem dan aplikasi pelayanan dan ketenagakerjaan digital yang dirilis Kemnaker dengan konsep SSO. Begini maksudnya.


Komnas HAM Duga BPJS Ketenagakerjaan Melanggar HAM karena Tolak Klaim Kematian Transpuan Miskin

20 hari lalu

Logo BPJS Ketenagakerjaan. wikipedia.org
Komnas HAM Duga BPJS Ketenagakerjaan Melanggar HAM karena Tolak Klaim Kematian Transpuan Miskin

BPJS Ketenagakerjaan diduga melanggar hak atas kesejahteraan, kesehatan, dan perlakuan diskriminatif karena menolak klaim-klaim kematian transpuan yang merupakan peserta aktif.


Dukung Program BPJS Ketenagakerjaan, Pemkab Cirebon Siapkan Dana Desa

20 hari lalu

Dukung Program BPJS Ketenagakerjaan, Pemkab Cirebon Siapkan Dana Desa


BPJS Ketenagakerjaan Perkuat Perlindungan Pekerja

21 hari lalu

BPJS Ketenagakerjaan Perkuat Perlindungan Pekerja

Ketua Dewan Pengawas BPJS Ketenagakerjaan, Muhammad Zuhri, mempererat silaturahmi dengan Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina, dalam rangka program Safari Ramadan yang digelar BPJS Ketenagakerjaan.


BPJS Ketenagakerjaan Serahkan Bantuan Banjir di Demak

23 hari lalu

BPJS Ketenagakerjaan Serahkan Bantuan Banjir di Demak

Bantuan uang tunai untuk lima yayasan yatim piatu/panti asuhan yang terkena dampak bencana banjir bandang. Ada pula bantuan sembako untuk anak yatim.


BPJS Ketenagakerjaan Apresiasi SRC Bantu Perlindungan Pekerja

30 hari lalu

BPJS Ketenagakerjaan Apresiasi SRC Bantu Perlindungan Pekerja

Sebanyak 22.685 orang telah mendaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan melalui fitur Pojok Untung di aplikasi AYO Toko by SRC.


Penolakan Klaim BPJS Ketenagakerjaan Transpuan Dipersoalkan

40 hari lalu

Ilustrasi BPJS Ketenagakerjaan.
Penolakan Klaim BPJS Ketenagakerjaan Transpuan Dipersoalkan

Komunitas untuk BPJS Tenaga Kerja (JKU BPJS TK) menyebut banyak klaim transpuan lansia miskin yang ditolak BPJS.


Pemerintah Didesak Penuhi Hak BPJS Ketenagakerjaan Transpuan

40 hari lalu

Ilustrasi BPJS Ketenagakerjaan. TEMPO/Tony Hartawan
Pemerintah Didesak Penuhi Hak BPJS Ketenagakerjaan Transpuan

Komunitas untuk BPJS Tenaga Kerja meminta pemerintah untuk memenuhi hak BPJS Tenaga Kerja kelompok transpuan dan minoritas.


Kahitna dan Musisi Anggota FESMI Resmi Jadi Peserta BPJS Ketenagakerjaan

52 hari lalu

Kahitna dalam acara penyerahan simbolis kartu fisik BPJS Ketenagakerjaan (BPJamsostek). Foto: Instagram/@ywpiano
Kahitna dan Musisi Anggota FESMI Resmi Jadi Peserta BPJS Ketenagakerjaan

Kahitna, Yovie & Nuno, HiVi, dan musisi anggota Federasi Serikat Musisi Indonesia (FESMI) resmi menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan.