Baca: Asian Games 2018: Atlet Panjat Tebing Masih Punya Pekerjaan Rumah
Meski mendominasi di Kazakhstan, namun Pelatih Kepala Paralayang Indonesia, Gendon Subandono, belum terlalu puas dengan capaian ini.
"Atlet Indonesia masih harus memantapkan untuk nomor akurasi baik putra maupun n putri. Dari sisi poin, meskipun sebagian juara, namun atlet Indonesia harus menajamkan pada nilai terkecil," kata Gendon saat dihubungi, Senin, 7 Mei 2018.
Menurut Gendon dalam perlombaan yang digelar dari 4 Mei hingga 6 Mei 2018 itu, kondisi cuaca cukup berpengaruh dalam performa atlet. Ia menyebut cuaca sangat mudah berubah selama kejuaraan berlangsung.
Ia mengatakan secara performa, atlet-atlet Indonesia sudah tampil bagus. Pilot Ike Ayu Wulandari, yang jadi juara, mengumpulkan poin 37 dari lima kali pendaratan.
Di posisi kedua, Eka Nesti Wulansari mengumpulkan poin 57. Keduanya mengungguli wakil Republik Cek, Ivana Balakova, yang mendapat nilai 66.
Pada kategori individual putra, wakil Indonesia, Jafro Megawanto, mengumpulkan poin 11, sama dengan wakil Slovenia, Matjaz Feraric, dan wakil Turki, Karem Dincer.
Dua wakil Indonesia lain di nomor individual putra, Hening Paradigma dan Ardi Kurniawan, berada di posisike empat dengan poin 14 atau hanya terpaut tiga poin saja.
Indonesia erhasil menyabet gelar peringkat pertama hingga ketiga di kategori beregu. Tim Garuda 1 meraih 93 poin, Garuda 2 119 poin, dan Garuda 3 meraih 334 poin.
Meski begitu, Gendon mengatakan akan terus mengevaluasi hasil anak asuhnya ini. "Dari sisi kualitas nilai masih harus dikejar," katanya.
Cabang olahraga Paralayang nomor ketepatan mendarat atau accuracy menjadi andalan Indonesia untuk mendulang emas di Asian Games 2018.
Baca: Asian Games 2018: Presiden Jokowi Tinjau Pelatnas Equestrian
Pilot-pilot paralayang Indonesia memang mulai dikenal dunia atas prestasinya dalam beberapa tahun terakhir.
EGI ADYATAMA