TEMPO.CO, Jakarta - Atlet panjat tebing Indonesia, Aries Susanti Rahayu, akan menjadi tumpuan Indonesia untuk merebut medali emas pada Asian Games 2018. Keberhasilan menjadi juara pada kejuaraan dunia panjat tebing 2018 di Chonqing, Cina, 7 Mei lalu, akan menjadi bekal berharga bagi atlet asal Grobogan, Jawa tengah, ini.
Aries, yang berjilbab, sudah banyak menghadapi lawan kuat dalam berbagai kejuaraan. Tapi, lawan terberatnya selalu sama. “Saat pertandingan itu lawan terberat itu sebenarnya diri saya sendiri,” ujar Aries ketika ditemui Tempo di Yogyakarta Senin, 21 Mei 2018.
Baca: Asian Games: Aries Susanti Bicara Julukan Spider-Woman dan Jilbab
Atlet yang baru saja pulang dari mengikuti kejuaraan dunia di Rusia dan Cina sejak April -Mei 2018 itu menuturkan sebenarnya secara teknik dan skill, para atlet sudah sama-sama berlatih mencapai kemampuan terbaiknya.
Aries yang sudah malang melintang dalam berbagai perlombaan panjat tebing nasional hingga internasional itu menuturkan yang paling menentukan kemenangan saat perlombaan justru mental. Bagaimana caranya atlet bisa menenangkan diri agar ia tetap fokus sehingga tampil maksimal.
Baca: Aries Susanti Rahayu, Wanita Laba-Laba dari Grobogan Jawa Tengah
“Yang lebih fokus dan tenang biasanya yang menang,” ujar peraih medali emas kejuaraan dunia panjat tebing 2018 di Chonqing Cina itu.
Aries pun punya tiga tips untuk dirinya sendiri saat sebelum menjalani laga. Pertama ia akan berdoa. “Kedua, saya bicara pada diri saya ‘Tenang, rileks, fokus, Aries bisa!,” ujar dara pecinta travelling pantai itu.
Baca: Aries Susanti, Atlet Panjat Tebing yang Dijuluki Spiderwoman
Kemudian tips ketiga, biasanya detik-detik sebelum peluit pertandingan berbunyi, ia akan melihat sosok pelatihnya. “Saya selalu melihat pelatih saya, sebelum maju ke depan dinding panjat, kalau pelatih sudah tersenyum pada saya, saya pun yakin bisa menang,” ujar Aries Susanti, yang menjadi andalan timnas Indonesia untuk nomor speed saat Asian Games 2018 itu.
PRIBADI WICAKSONO