TEMPO.CO, Jakarta - Pelatnas panahan Indonesia untuk Asian Games 2018 akan segera berpindah lokasi latihan dari lapangan panahan Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat. Surabaya dipilih menjadi lokasi latihan 16 atlet panahan karena dinilai paling representatif.
"Ya, di sana (Surabaya) saya punya lab, toko, dan perlengkapan di sana lengkap. Mulai di Surabaya pada 1 Juli di lapangan KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia) hingga 20 Juli," ujar pelatih kepala panahan Indonesia, Denny Trisyanto, saat ditemui di Jakarta, Senin, 4 Juni 2018.
Tim Indonesia tak lagi bisa menggunakan stadion panahan GBK menjelang hari H pertandingan. Pasalnya, Panitia Pelaksana Asian Games 2018 (Inasgoc) akan memasang fasilitas tambahan di venue untuk persiapan pertandingan.
Di Surabaya nanti, Denny mengatakan anak asuhnya akan fokus pada pemantapan personal tiap atlet. Jenis latihan ini dipilih karena waktu pertandingan makin dekat. Para atlet diharapkan dapat mengatasi masalah di diri sendiri.
"Di sana nanti sudah H-65 hari, enam minggu kan, ya. Itu nanti psikologinya sudah tinggi. Jadi saya butuh enam minggu untuk latihan pernapasan, meditasi, sosialisasi, akurasi sasaran lebih intens," kata Denny.
Dari Surabaya, tim Indonesia akan beralih ke Mekarsari, Depok. Mereka akan menghabiskan waktu latihan di sana sebelum masuk ke Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, menjelang hari pertandingan.
Pelatnas panahan Asian Games 2018 baru saja kembali dari try out di Turki dan Cina. Dari dua seri itu, Indonesia meraih satu medali perunggu di nomor recurve beregu campuran di Shanghai, Cina. Medali itu disumbangkan Riau Ega Agatha dan Diananda Choirunisa.
EGI ADYATAMA