TEMPO.CO, Bogor – Menjelang perhelatan Asian Games 2018 yang bakal digelar di Jakarta-Palembang pada Agustus hingga September mendatang, cabang olahraga paralayang mulai menyeleksi atletnya.
Proses seleksi dilakukan di Gunung Mas, Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Turut dihadiri juga atlet dunia bidang paralayang sekaligus perancang parasut dari Inggris, Bruce Goldsmith.
“Kita sudah siapkan 18 atlet, nanti akan diseleksi menjadi 12 atlet yang siap ditandingkan pada ajang Asian Games,” kata Pelatih Kepala Paralayang Indonesia, Gendon Subandono kepada Tempo, Kamis 7 Juni 2018.
12 atlet yang akan dipertandingkan nantinya, lanjut Gendon, antara lain tujuh pria dan lima putri.
Gendon mengatakan, nantinya dalam gelaran Asian Games, Cabor paralayang akan mengikuti enam nomor yang diantaranya empat nomor akurasi atau ketepatan mendarat dan dua nomor lintas alam.
“Untuk nomor akurasi itu terdiri dari putra putri perorangan dan beregu, sedangkan nomor lintas alam hanya putra putri beregu,” lanjut Gendon.
Gendon melanjutkan, dirinya optimis cabang olahraga paralayang bisa menyumbang emas bagi Indonesia pada even olahraga empat tahun sekali tersebut. “Meski Menpora menargetkan satu emas, tapi kami yakin bisa meraih seluruh emas di setiap nomor,” lanjut Gendon.
Untuk akurasi, lanjut Gendon, ia optimis Indonesia mampu, namun untuk nomor lintas alam ia mengatakan masih perlu dilakukan latihan secara intens.
“Makanya salah satu upaya kami untuk meningkatkan kapasitas para atlet dengan menghadirkan Mr. Bruce Goldsmith, beliau adalah atlet dunia di bidang lintas alam sekaligus perancang parasut,” beber Gendon. “Persiapan kami sudah dilakukan sejak satu setengah tahun ke belakang."
Meski begitu, Gendon mengatakan, musuh terberat Indonesia dalam lomba Paralayang Asian Games berasal dari negara Korea, Cina, Jepang, Nepal, dan Thailand “Tetap kita berupaya semaksimal mungkin untuk jadi yang terbaik,” kata Gendon.
ADE RIDWAN YANDWIPUTRA