TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia untuk kedua kalinya akan menjadi tuan rumah Asian Games setelah 1962 silam. Kesempatan ini disebut-sebut bisa menjadi titik balik kebangkitan prestasi olahraga Indonesia. Tak tanggung-tanggung, pemerintah menargetkan mampu menembus sepuluh besar di rangking akhir.
Sejumlah cabang baru akan dimanfaatkan Indonesia untuk mendulang emas. Dari 40 cabang yang dipertandingkan, terhitung ada sepuluh cabang olahraga yang baru pertama kali dipertandingkan di turnamen multi event empat tahunan itu. Kesepuluh cabang itu adalah rollersport, bridge, basket 3x3, jetski, pencak silat, jiu jitsu, sambo, kurash, paralayang, dan panjat tebing.
Indonesia terhitung kuat di beberapa cabang baru ini, seperti pencak silat dan paralayang. Dalam beberapa tahun terakhir atlet Indonesia telah menunjukan prestasinya di tingkat dunia. Ketua Dewan Pengarah Asian Games 2018 Jusuf Kalla mengatakan beberapa cabang ini memang sengaja diusahakan masuk di Asian Games.
"Itu keputusan kami dengan OCA (Komite Olimpiade Asia). Di mana-mana juga begitu. Kita juga terima mereka. Banyak olahraga mereka (yang dipertandingkan di Asian Games), misalnya Cricket. Siapa yang main Cricket di Indonesia. Oke lah. Kita tak berharap di situ. Tapi kita berharap ya di jetski, Pencak Silat," kata Jusuf Kalla kepada Tempo.
Pencak silat menjadi cabang yang paling diharapkan menyumbang emas. Apalagi cabang ini merupakan olahraga asli Indonesia. Pada test event road to Asian Games 2018 pada Februari lalu pun Indonesia nyaris menyapu bersih medali yang tersedia. Indonesia merebut 10 medali emas dari 10 negara peserta.
Selain pencak silat, Indonesia juga memiliki kekuatan di paralayang dan panjat tebing. Para pilot paralayang Indonesia dikenal telah masuk jajaran elit dunia saat ini. Beberapa atlet seperti Rika Wijayanti dan Ike Ayu Wulandari di nomor putri serta Japro Megawanto di putra menjadi andalan di nomor pertandingan ketepatan mendarat.
Sedangkan di panjang tebing, Indonesia pun sudah cukup dikenal. Beberapa atlet seperti Aspar Jaelolo dan Aries Susanti Rahayu telah mampu bersaing tak hanya di tingkat Asia, namun di tingkat dunia.
Selain dari cabang baru, Indonesia juga berusaha mendulang emas dari Bulu Tangkis. Sebagai salah satu olahraga paling populer di Indonesia, bulu tangkis Indonesia mendapat beban berat untuk menyumbang lebih dari satu emas.
Nomor paling berpeluang ada di ganda putra lewat pasangan Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamulyo. Namun adanya pasangan ganda putri Indonesia Greysia Polii yang pernah merebut medali emas di Asian Games 2014 Incheon lalu, membuka peluang lain Indonesia. Kali ini Greysia akan berpasangan dengan pemain baru, Apriyani Rahayu.
EGI ADYATAMA