TEMPO.CO, Jakarta - Hasil gemilang sprinter muda Indonesia, Lalu Muhammad Zohri di Kejuaraan Dunia Atletik U-20 cabang 100 meter putra membuka peluang Indonesia untuk bicara banyak di Asian Games 2018 mendatang. Namun, Indonesia tentunya mempunyai banyak pesaing berkaca pada Asian Games edisi sebelumnya dan SEA Games tahun 2017 lalu.
Zohri, yang masih berusia 18 tahun memperoleh catatan waktu yang impresif saat finish di urutan pertama 100 meter putra Kejuaraan Dunia, yakni 10.18. Akan tetapi catatan waktunya itu masih kalah jauh jika dibandingkan dengan sprinter asal Qatar, Femi Ogunade, yang menjuarai Asian Games 2014 pada nomor yang sama.
Baca: Zohri Juara Dunia Atletik U-20, Rumahnya Sangat Memprihatinkan
Ogunade berhasil keluar sebagai juara pertama dengan catatan waktu 9.93. Ia tidak hanya berhasil memboyong medali emas, tapi juga mencatatkan namanya dalam rekor pelari 100 meter tercepat di Asia.
Di peringkat kedua ada sprinter asal China, Su Bingtian dengan catatan waktu 10.10. Kemudian diikuti oleh Kei Takase dari Jepang yang mengamankan medali perunggu dengan waktu 10.15. Dengan data tersebut, dapat dilihat bahwa Zohri belum memiliki catatan waktu yang lebih cepat dari tiga besar juara nomor 100 meter Asian Games 2014 tersebut.
Di level Asia Tenggara, catatan waktu Lalu Muhammad Zohri masih mampu bersaing dengan pelari lainnya. Bukan tanpa alasan, pada SEA Games 2017 lalu, peraih medali emas cabang lari 100 meter asal Malaysia, Khairul Hafiz Jantan, cukup finish dengan waktu 10.38 untuk mengamankan posisi pertama. Setelahnya ada Eric Shauwn Cray dari Filipina dan Kritsada Namsuwun dari Thailand yang finish di waktu yang bersamaan, yakni 10.43.
Baca: Muhammad Zohri Juara Dunia Atletik U-20, Pelatihnya Tak Menyangka
Indonesia sendiri mempunyai sejarah bagus di level Asia Tenggara. Pada SEA Games 2009, sprinter Suryo Agung Wibowo berhasil mencatatkan rekor di nomor 100 meter putra dengan catatan waktu 10.17, lebih cepat 0.01 detik dibandingkan dengan Zohri. Hingga saat ini, belum ada atlet lari Asia Tenggara yang mampu melebihi rekor tersebut.
Prestasi yang diraih oleh Zohri memang membawa angin segar di dunia atletik Indonesia. Bukan tak mungkin dia masih bisa mempertajam catatan waktunya tesebut pada sisa waktu satu bulan ke depan sebelum Asian Games 2018 bergulir.
Indonesia akan menjadi tuan rumah Asian Games 2018 dengan memakai dua kota besar yakni Jakarta dan Palembang. Cabang olahraga atletik sendiri rencananya akan diperlombakan di Stadion Gelora Bung Karno, mulai dari tanggal 25 Agustus 2018.
EDO JUVANO