TEMPO.CO, Jakarta - Sebagian rumput jenis "zoysia matrella" atau rumput manila yang ditanam di Stadion Patriot Bekasi, yang akan menjadi venue cabang olahraga sepak bola Asian Games 2018 mengalami kekeringan akibat terkontaminasi pestisida.
"Kejadiannya pada tiga pekan lalu, saat rumput di stadion ini ditumbuhi sejumlah gulma, lalu disemprot pestisida oleh petugas setempat, hasilnya sebagian rumput menjadi kering," kata Kepala Dinas Olahraga dan Budaya Kota Bekasi Tedi Hafni di Bekasi, Senin.
Hasil pendataan, kerusakan rumput di lapangan sepak bola itu hanya sekitar 5 persen, sedangkan sisanya tetap tumbuh secara baik.
Baca: DKI Kebut Bereskan Trotoar Sebelum Asian Games 2018, Bisakah?
Dikatakan Tedi, kerusakan rumput yang dikembangkan secara khusus oleh Profesor Rahayu selaku pakar tanaman rumput dari Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Surakarta itu, diduga akibat kesalahan dalam campuran dosis pestisida.
"Kemarin sudah bagus, tapi ada gulma lalu disemprot pestisida, tapi rupanya ada beberapa yang tidak kuat dan jadi kering, sehingga butuh penanganan khusus, yakni melakukan penyulaman dengan rumput yang baru," katanya.
Ia mengemukakan pihaknya hanya punya sisa waktu 20 hari ke depan untuk persiapan Asian Games yang bergulir 14 Agustus 2018. "Penyulaman rumput baru ini sedang kita kebut," ucapnya.
Baca: Kementan Pastikan Kesehatan Kuda Peserta Asian Games 2018
Dikatakan Tedi, penanganan rumput jenis zoysia matrella ini tidak bisa dilakukan sembarangan tanpa pendampingan ahli.
Upaya penanaman rumput standar Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) yang dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat telah dilakukan sejak Desember 2017.
"Setiap hari rumput di stadion ini diberi nutrisi sesuai standar operasional prosedurnya, penyemprotan air juga dilakukan setiap hari," katanya.
Tedi mengatakan beban lapangan sepak bola berstandar FIFA seperti Stadion Patriot Bekasi yang digunakan untuk Asian Games 2018, maksimal hanya boleh diinjak oleh 22 pemain, satu orang wasit dan empat hakim garis.
