TEMPO.CO, Yogyakarta - Warga Yogyakarta akan menjadi saksi pertama yang menyaksikan kirab obor Asian Games 2018 sebelum dibawa berkeliling ke kota-kota lain Indonesia.
Api obor Asian Games itu akan berada selama tiga hari, mulai tanggal 17-19 Juli 2018. Kirab api obor itu sendiri dilakukan di Kota Yogya melalui rute sepanjang 11,5 kilometer pada Kamis, 19 Juli 2018, sebelum akhirnya dibawa ke Solo, Jawa Tengah.
Adapun rute kirab yang akan dilalui api obor Asian Games itu mulai dari pagelaran keraton-Titik Nol Kilometer- simpang Jalan Bhayangkara- Pasar Kembang- Teteg –Jalan Malioboro- Titik Nol Kilometer- simpang Gondomanan- Pojok Beteng Wetan.
Dari Pojok Beteng Wetan api akan dibawa terus melintasi titik seperti Pojok beteng Kulon-Ngampilan-simpang Pingit-Tugu Yogya.
ketika tiba di Yogya, 17 Juli 2018, api obor itu akan diinapkan semalam di kawasan Museum Dirgantara landasan udara Adisutjipto. Lalu esoknya diinapkan semalam lagi di Pagelaran Komplek Keraton Yogyakarta.
Torch Organizer Asian Games Virza Rezkyana Indra menuturkan saat sampai hari pertama di Yogya, Ketua Umum Inasgoc Erick Thohir beserta Gubernur DI Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X akan menerima api itu di komplek Museum Dirgantara Landasan Udara Adisutjipto.
Dalam penyerahan api itu di Yogya mantan atlet bulu tangkis Susy Susanti yang bertindak Torch Ambasador Asian Games juga akan ikut hadir.
"Api ini dibawa dalam bentuk tinder untuk disatukan di Candi Prambanan dengan api abadi Mrapen, namun saat lari api dibawa dalam bentuk obor,” ujar Virza.
Tinder ini semacam perangkat yang dipakai untuk membawa api agar tetap menyala saat dibawa meskipun perjalanan jauh.
Virza menuturkan untuk para pelari yang membawa lari obor Asian Games 2018 di Kota Yogya ada sejumlah perwakilan pelari dari pemerintah DIY, atlit nasional, pihak sponsor dan para Forum Komunikasi Pimpinan Daerah.
PRIBADI WICAKSONO
