TEMPO.CO, Jakarta - Sprinter muda Indonesia, Lalu Muhammad Zohri, telah kembali ke Indonesia setelah meraih medali emas di Kejuaraan Dunia Atletik Junior U-20 di Finlandia. Ia tiba pada Selasa malam, 17 Juli 2018, dan akan melanjutkan latihan di pelatnas atletik untuk menghadapi Asian Games 2018 pada Agustus mendatang.
Pelari berusia 18 tahun itu akan kembali turun di nomor 100 meter putra, nomor yang mengantarkannya menjadi juara dunia junior. Meski begitu, Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) tak menargetkan hasil apa pun bagi Zohri di Asian Games nanti.
Baca: Inilah Para Pesaing Lalu Muhammad Zohri di Asian Games 2018
"Harap diingat di Asian Games nanti dia akan bertemu atlet senior yang lebih berpengalaman. Cina dan Qatar sudah lari di bawah 10 detik, sehingga (Zohri) enggak dibebani target untuk mengalahkan atlet seperti itu," kata Sekretaris Jenderal PB PASI Tigor Tanjung, saat menyambut Zohri di Bandar Udara Soekarno-Hatta, Tangerang.
Saat menjuarai Kejuaraan Dunia Atletik Junior, Zohri mencatatkan waktu 10,18 detik. Ia unggul atas pesaingnya asal Amerika, Anthony Schwartz, yang lebih dijagokan. Zohri akan menjadi salah satu atlet junior yang turun di nomor senior pada Asian Games nanti.
Meski begitu, Tigor mengatakan Zohri tetap memiliki peluang meraih medali. Pasalnya, atlet asal Lombok, Nusa Tenggara Barat, itu juga akan turun di nomor estafet 4x100 meter putra. "Dia akan turun di estafet juga, di mana menurut analisis kami lebih berpeluang meraih medali," kata Tigor.
Baca: Ditanya Renovasi Rumah, Tangis Lalu Muhammad Zohri pun Pecah
Zohri menjadi sprinter Indonesia pertama yang meraih emas di Kejuaraan Dunia Atletik Junior U-20. Ia mencatatkan waktu 10,18 detik dan unggul dari dua sprinter lain asal Amerika Serikat. Catatan waktu ini juga nyaris menyamai rekor nasional di nomor yang sama, yang saat ini dipegang oleh Suryo Agung, yakni 10,17 detik, pada SEA Games 2009.
EGI ADYATAMA