Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Incar 65 Emas, Korea Selatan Targetkan Runner Up Asian Games 2018

Reporter

Editor

Ariandono

image-gnews
Ku Bon-chan pemanah andalan Korea Selatan di Asian Games 2018. (worldarchery.org)
Ku Bon-chan pemanah andalan Korea Selatan di Asian Games 2018. (worldarchery.org)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Korea Selatan tampaknya ingin memasang target realistis di ajang Asian Games 2018 yang bakal digelar di Jakarta dan Palembang pada Agustus mendatang. Mereka mengaku sadar dengan dominasi kekuatan Cina yang belum pernah terkalahkan sejak ajang Asian Games 1982.

Bahkan, pada ajang empat tahun yang lalu, sebagai tuan rumah, Korea Selatan kembali harus takluk dari dominasi kekuatan Cina yang berhasil memboyong 151 medali emas, 109 perak, serta 85 perunggu.

Untuk itu, Presiden Komite Olahraga dan Olimpiade Korea (KSOC) Lee Kee-heung berujar, Korea Selatan bakal mengincar peringkat kedua pada ajang Asian Games mendatang. Setelah di lima ajang sebelumnya, Negeri Ginseng berhasil konsisten untuk berada pada peringkat tersebut.

Dilansir dari Yonhap, di ajang Asian Games kali ini, Korea Selatan bakal mengirim 779 atlet yang akan berlaga di 39 cabang olahraga. Dari mereka, KSOC telah menargetkan raihan total 65 medali emas, 71 perak, dan 72 perunggu.

Adapun cabang-cabang yang berpotensi menjadi tambang emas bagi Korea Selatan terdiri dari, menembak, anggar, bowling, taekwondo, judo, panahan, soft tennis, berkuda, gulat, bersepeda, renang, hingga golf.

Dalam pernyataannya pekan lalu, KSOC juga yakin bahwa konsistensi Korea Selatan untuk berada di peringkat kedua di ajang Asian Games kali ini tak akan tertandingi oleh pesaing terdekatnya, Jepang. Pasalnya, Negeri Matahari Terbit itu diprediksi bakal menurunkan pemain lapis dua-nya di ajang Asian Games 2018, karena atlet andalannya bakal dipersiapkan untuk ajang Olimpiade Tokyo 2020.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

KSOC pun memprediksi, Jepang hanya bakal mampu meraih 60 medali emas di ajang Asian Games mendatang, tak jauh beda dengan target raihan Korea Selatan. Setelah pada ajang empat tahun yang lalu, Negeri Ginseng mampu meraih 79 medali emas, sementara Negeri Matahari Terbit hanya mampu meraih 47 medali emas.

Lebih lanjut, Korea Selatan dan Korea Utara telah sepakat untuk tampil di bawah Bendera Kesatuan Korea di upacara pembukaan Asian Games 2018 mendatang. Kedua negara yang kini masih dalam status perang itu juga akan bersatu untuk berlaga di nomor olahraga basket putri, dan di beberapa nomor di cabang olahraga mendayung dan berkano.

Ini akan menjadi sejarah tersendiri bagi ajang Asian Games, di mana kedua negara itu dapat berlaga bersama di beberapa nomor olahraga. Setelah sebelumnya, di Olimpiade Musim Dingin di PyeongChang yang digelar Februari lalu, kedua negara itu juga bertanding bersama di cabang olahraga hoki.

YONHAP | REUTERS

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Balon Sampah Korea Utara Picu Kebakaran di Seoul

21 menit lalu

Tentara Korea Selatan memeriksa sampah dari balon yang diyakini dikirim oleh Korea Utara, di Incheon, Korea Selatan, 2 Juni 2024. Ini bukan kejadian yang pertama kali. Sebelumnya pada Rabu, 29 Mei 2024, Korea Utara mengirimkan ratusan balon yang juga diisi sampah dan kotoran yang melintasi wilayah perbatasan dengan Korea Selatan yang dijaga ketat. Yonhap via REUTERS
Balon Sampah Korea Utara Picu Kebakaran di Seoul

Sebuah balon sampah dari Korea Utara mendarat di atap gedung Seoul dan menyebabkan kebakaran


Juara Ganda Putra Hong Kong Open 2024, Profil Kang Min Hyuk dan Seo Seung Jae

2 jam lalu

Ganda putra Indonesia Sabar Karyaman Gutama dan Moh Reza Pahlevi Isfahani menjadi runner-up Hong Kong Open 2024 setelah kalah menghadapi wakil Korea Selatan unggulan ketiga Kang Min Hyuk dan Seo Seung Jae di fina, 13-21, 17-21, Minggu, 15 September 2024. Dok. Tim Media PBSI
Juara Ganda Putra Hong Kong Open 2024, Profil Kang Min Hyuk dan Seo Seung Jae

Ganda putra Sabar Karyaman dan Reza Pahlevi Isfahani menjadi runner up Hong Kong Open 2024, mereka dikalahkan oleh pebulu tangkis Korea Selatan


Atlet Tembak Korea Kim Ye-ji Jadi Brand Ambassador Louis Vuitton Setelah Viral di Olimpiade Paris 2024

6 jam lalu

Kim Ye-Ji. Instagram/wkorea
Atlet Tembak Korea Kim Ye-ji Jadi Brand Ambassador Louis Vuitton Setelah Viral di Olimpiade Paris 2024

Siapa sangka atlet tembak bisa banting stir menjadi model brand mewah Louis Vuitton. Simak kisah Kim Ye-Ji yang gemilang di Olimpiade Paris 2024.


Jeonghan Seventeen Segera Wajib Militer, Apa Ketentuan Wamil di Korea Selatan?

22 jam lalu

Jeonghan SEVENTEEN. Foto: Instagram/@jeonghaniyoo_n
Jeonghan Seventeen Segera Wajib Militer, Apa Ketentuan Wamil di Korea Selatan?

Jeonghan Seventeen mulai 26 September 2024 akan wajib militer, Ini syarat dan ketentuan wamil bagi warga negara Korea Selatan


Wajib Militer Mulai 26 September 2024, Jeonghan Absen Tampil di Seventen Right Here World Tour 2024

22 jam lalu

Jeonghan SEVENTEEN. Foto: Instagram/@jeonghaniyoo_n
Wajib Militer Mulai 26 September 2024, Jeonghan Absen Tampil di Seventen Right Here World Tour 2024

Anggota boy grup Seventeen, Jeonghan akan menjalani wajib militer per 26 September 2024. Ia absen tampil di Seventen Right Here World Tour 2024.


Survei: Dukungan untuk Presiden Yoon Suk Yeol di Level Terendah

3 hari lalu

Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol dan Ibu Negara Kim Keon-hee saat tiba di Bali Minggu, 13 November 2022, untuk menghadiri KTT G20. ANTARA FOTO/Media Center G20 Indonesia/Galih Pradipta/nym.
Survei: Dukungan untuk Presiden Yoon Suk Yeol di Level Terendah

Dukungan publik terhadap Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol dititik terendah sejak dia menjabat sebagai orang nomor satu di Korea


Berawal dari Keluhan An Se-young, Ini 5 Fakta Investigasi Asosiasi Bulu Tangkis Korea Selatan

4 hari lalu

Peraih medali emas An Se Young dari Korea Selatan berpose dengan medalinya selama upacara penyerahan medali Bulu tangkis Tungga Putri Olimpiade Paris 2024 di Porte de La Chapelle Arena, Paris, Prancis, Senin, 5 Agustus 2024. REUTERS/Ann Wang
Berawal dari Keluhan An Se-young, Ini 5 Fakta Investigasi Asosiasi Bulu Tangkis Korea Selatan

Investigasi terhadap Asosiasi Bulu Tangkis Korea Selatan dilakukan setelah atlet tunggal putri An Se-young menyampaikan keluhannya.


Serba-serbi Busan International Film Festival, Sejarah Hingga Karya yang Jadi Sorotan

4 hari lalu

Pemain serial Gadis Kretek Busan International Film Festival ke-28 di Korea Selatan pada Oktober 2023. Dok. Netflix
Serba-serbi Busan International Film Festival, Sejarah Hingga Karya yang Jadi Sorotan

Busan International Film Festival akan hadir pada 2-11 Oktober 2024. Acara ini merupakan festival film paling bergengsi di Asia.


Pabrik Lotte Chemical Indonesia Senilai Rp 63 Triliun di Cilegon Bakal Beroperasi per Maret 2025

5 hari lalu

Menteri Investasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani dan Presiden Direktur PT Lotte Chemical Indonesia, Yim Dong Hee, meninjau dari jauh kawasan pembangunan Gedung C3 Splitter (menara di belakang) di kawasan industri petrokimia PT Lotte, di Kota Cilegon, Banten, Rabu, 11 September 2024. C3 Splitter akan berfungsi memisahkan produk propylene dengan propana. TEMPO/Ihsan Reliubun
Pabrik Lotte Chemical Indonesia Senilai Rp 63 Triliun di Cilegon Bakal Beroperasi per Maret 2025

Proses produksi dari pabrik Lotte Chemical itu diharapkan bisa dimulai pada Maret 2025.


KTT REAIM di Seoul Serukan Kontrol Manusia pada Penggunaan AI di Bidang Militer

5 hari lalu

Ilustrasi Kecerdasan Buatan (Yandex)
KTT REAIM di Seoul Serukan Kontrol Manusia pada Penggunaan AI di Bidang Militer

Kontrol manusia tetap dipertahankan dalam AI di militer agar mencegah penggunaan yang memicu penyebaran senjata pemusnah massal.