TEMPO.CO, Jakarta - Hujan deras menyambut prosesi kirab obor Asian Games 2018 di Banyuwangi, Jawa Timur, yang dibawa dari kawasan Gunung Ijen, Ahad, 22 Juli 2018.
Meskipun demikian, rangkaian acara tetap berlangsung di sejumlah titik lokasi di kabupaten paling timur Pulau Jawa tersebut.
Masyarakat Banyuwangi pun terlihat setia menunggu rombongan kirab, termasuk anak-anak sekolah yang menunggu di jalan penghubung Banyuwangi dengan kawasan wisata Ijen, meski hujan terus mengguyur sejak pagi.
Acara resmi penerimaan rombongan kirab obor Asian Games dimulai di Tamansari, desa terdekat dengan kawasan wisata Kawah Ijen, Minggu siang.
Dari kawasan Ijen rombongan kirab menggunakan sepeda menuju Kota Banyuwangi, dengan acara dipusatkan di pendopo kabupaten dan Stadion Diponegoro.
Di Tamansari, digelar sejumlah acara, seperti kesenian tradisional dan pasar rakyat. Banyuwangi merupakan salah satu lokasi yang dilalui dalam Kirab Obor Asian Games 2018.
Sebelumnya, mantan atlet tinju nasional, Pino Bahari, dipercaya membawa obor Asian Games 2018 ke api biru di puncak kawah Gunung Ijen, Banyuwangi, Jawa Timur.
"Suatu kebanggaan dipercaya membawa obor Asian Games. Ini mengingatkan saya pada perjuangan saya meraih emas Asian Games 1990 di Tiongkok," ujar Pino di Banyuwangi, Minggu.
Obor Asian Games yang dibawa pawai obor tersebut tiba di kaki Gunung Ijen pada Sabtu tengah malam. Pukul 02.00 WIB Ahad dini hari, Pino Bahari memimpin rombongan menuju puncak Ijen berketinggian 2.443 meter di atas permukaan laut.
Setelah menempuh perjalanan 1,5 jam, obor tiba di puncak dan ribuan wisatawan yang hadir turut menjadi saksi momen bersejarah tersebut. Pino lalu berhenti di pinggir kawah sembari membawa obor berlatar belakang api biru, sehingga momentum tersebut dimanfaatkan wisatawan dan fotografer yang menyertai perjalanannya saat menuju Puncak Ijen.
"Pemandangannya luar biasa keren. Obor Asian Games ada di kawah dengan latar belakang api biru yang fantastis," ucap Pino, petinju legendaris Indonesia tersebut.
Sementara itu, saat matahari terbit, pawai obor pun menuruni puncak Ijen untuk dibawa berkeliling kota Banyuwangi, sayangnya kemudian kirab itu diganggu hujan deras.
Api yang diambil dari India dan "dikawinkan" dengan api abadi dari Mrapen, Yogyakarta tersebut, sebelumnya sejak 17 Juli telah diarak melewati Yogyakarta, Solo, Blitar, Malang, Bromo, Probolinggo, Situbondo dan Bondowoso.
Setelah Banyuwangi, kirab obor Asian Games dilanjutkan ke Bali, Lombok dan sejumlah kota lainnya sebelum disulut pada kaldron Gelora Bung Karno saat pembukaan Asian Games 18 Agustus.