TEMPO.CO, Palembang - Pelajar di Pelambang, mulai dari tingkat Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas, tak akan diliburkan selama Asian Games 2018. Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin mengatakan kebijakan tersebut diambil untuk memaksimalkan jam tatap muka di sekolah.
Alex menyatakan, nantinya para pelajar juga akan diminta menjadi pendukung tim Indonesia di 13 arena yang ada di Jakabaring Sport City, Palembang. "Anak-anak kita arahkan untuk memberikan dukungan pada atlet yang sedang tanding," katanya, Jumat, 27 Juli 2018.
Selain siswa akan merugi bila tidak sekolah, pemerintah setempat juga menilai kebijakan libur tidaklah tepat. Berbeda dengan DKI Jakarta, kota Palembang tidaklah menghadapi masalah kemacetan yang antara lain diatasi dengan meliburkan sebagian sekolah.
Palembang juga tidak memiliki kebijakan pengaturan penggunaan kendaraan dengan sistem genap dan ganjil. Sistem buka tutup jalan hanya berlaku pada saat tertentu utamanya ketika ada tamu VVIP yang melintas. Menurut Alex untuk angkutan umum tetap beroperasi seperti bus transmisi, LRT dan angkutan online.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumsel, Widodo, sudah membuat kebijakan untuk mengarahkan anak sekolah ke Jakabaring secara bergantian. Ribuan siswa yang berasal dari ratusan sekolah itu berasal dari siswa SMA dan SMK swasta dan negeri.
Untuk menjaga keamanan dan ketertiban, para siswa akan didampingi oleh pihak sekolah. "Sayang kalau diliburkan akan lebih baik kalau mereka kita ajak untuk nonton," katanya.
Menurut Widodo, Selain mendukung tim Indonesia, siswa juga akan diberi tugas membuat laporan yang dikaitkan dengan pelajaran masing-masing. Hasil tulisan akan dijadikan bahan penilaian oleh guru bidang studi tertentu seperti Olahraga.
Keuntungan lainnya, kata Widodo, para siswa juga bisa aktif membangun komunikasi dengan para atlet yang tampil di Asian Games. Tujuannya untuk meningkatkan kemampuan berbahasa asing utamanya Inggris, Arab, Jepang, dan Mandarin.
PARLIZA HENDRAWAN