TEMPO.CO, Jakarta - Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas) Atletik memutuskan mengubah pola makan menjelang Asian Games 2018 dimulai. Langkah ini merupakan bagian dari perbaikan pola latihan secara keseluruhan.
Salah satu faktor pendukung berubahnya asupan makanan ini juga terpengaruh pasca kemenangan srinter Lalu Muhammad Zohri di Kejuaraan Dunia Atletik Junior U-20 di Finlandia beberapa waktu lalu.
"Masa di Finlandia Zohri minta makan nasi mulu ke Kedutaan Besar kita di Finlandia. Sekarang tiap pagi dia makannya roti, kentang, dan cereal, susu, telor, salad," kata Ketua Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia Bob Hasan saat ditemui di Lapangan Madya, Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat, 27 Juli 2018.
Bob mengatakan para atlet sebenarnya tak dilarang untuk makan nasi. Tetap pola makannya saja yang diubah. Nasi tetap diperbolehkan saat siang dan malam hari. "Makan nasi siang dan malam boleh saja, tapi ditambah steak dan ikan," ujar Bob.
Perubahan ini merupakan salah satu cara PB PASI memastikan atletnya siap untuk bertarung di Asian Games 2018 mendatang. Selain itu, PB PASI juga menyewa ahli podiatri dari Irlandia dan Australia. Podiatri merupakan ilmu kedokteran yang memfokuskan diri di bidang kaki dan tubuh bagian bawah.
"Podiatri ini mungkin kami baru mulai sekitar setahun terakhir," kata Bob.
Indonesia akan mengirimkan 58 atlet di Asian Games 2018 mendatang. Ateltik tidak ditargetkan mendapat emas, namun Bob Hasan berharap atletnya dapat membuat kejutan atau setidaknya meraih medali.
EGI ADYATAMA