TEMPO.CO, Jakata - Petenis andalan Indonesia, Christopher Rungkat, berharap bisa meraih medali di ajang Asian Games 2018. Meski sudah beberapa kali mempersembahkan medali emas untuk Indonesia, Christo belum pernah meraih medali dalam pesta olahraga Asia itu.
Pada Asian Games 2014, Christo juga sudah membela Indonesia. Di nomor tunggal putra ia hanya sampai di babak perempat final, kemudian disingkirkan petenis India, Yuki Bambri. Di nomor ganda putra, berpasangan dengan Albert Sie, ia juga harus mengakui keunggulan pasangan Taiwan di pertandingan kedua.
"Pasti motivasi banget karena saya punya track record yang bagus di Palembang dan saya merasa spesial di Palembang dari achievement saya sebelumnya," kata Christo melalui sambungan telepon, Jumat, 3 Agustus 2018. "Jadi untuk kembali ke Palembang pada Asian Games pasti momen yang spesial buat saya dan saya harap bisa mengulang keberhasilan saya seperti hasil-hasil sebelumnya."
Christo ingin meraih medali pertamanya di Asian Games sekaligus melengkapi sederetan prestasi yang telah ia miliki. Ia lebih termotivasi karena dalam Asian Games 2018 ini akan kembali tampil di Palembang. Lapangan tenis di Jakabaring pernah menjadi tempatnya meraih prestasi terbaiknya pada SEA Games 2011 dengan merebut tiga medali emas dari tunggal putra, ganda putra, dan beregu putra.
Pada Asian Games 2018 ia tak lagi bermain di nomor tunggal. Ia lebih fokus untuk tampil di nomor ganda, yakni ganda putra dan ganda campuran. Di ganda putra ia akan berpasangan dengan Justin Barki, sedangkan di ganda campuran ia akan tampil bersama Aldila Sutjiadi.
Sejauh ini, karier internasional Christo memang lebih menjanjikan di nomor ganda. Ia kini berada di peringkat 108 dunia pada nomor ganda. Sebelumnya ia bahkan pernah menempati peringkat 96 sebagai peringkat tertingginya di nomor ganda.
Soal target satu emas, Christo memilih tak memikirkannya agar tidak terbebani. Ia menyadari persaingan yang dihadapi akan sangat berat. Secara pribadi, ia hanya mematok target melampaui prestasi terbaik sebelumnya yang sampai di perempat final.
"Yang pasti setidaknya saya harus masuk semifinal dulu ya. Baru abis itu kita lihat bisa ke fokus ke medali perunggu, perak, atau emas," ujar Christo.
Untuk persiapan, Christo belakangan rutin mengikuti berbagai turnamen internasional seperti turnamen Challenger yang diselenggarakan di berbagai negara seperti Cina, Korea Selatan, Taiwan, dan Prancis. Raihan terbaiknya adalah menjadi meraih runner-up di Challenger Winnetka, Amerika Serikat.
Beberapa waktu lalu ia juga mengikuti ITF Combiphar Tennis Open 2018 bersama tandemnya di ganda putra Asian Games nanti, Justin Barki. Saat ini Christo juga sedang mengikuti turnamen Challenger yang diselenggararakn di Chengdu, Cina. Sejauh tulisan ini dibuat, Christo telah mencapai babak perempat final.
Cabang olahraga tenis dalam Asian Games 2018 rencananya akan berlangsung di Jakabaring Sport City Tennis Court, Palembang pada 19 Agustus-1 September 2018.
Indonesia mempunyai tradisi bagus dalam Tenis Asian Games dan sudah meraih 15 emas, 6 perak, dan 21 perunggu. Namun, medali ta lagi bisa diraih pada tiga penyelenggaraan Asian Games terakhir. Terakhir kali emas Indonesia dari tenis Asian Games diraih dari nomor beregu putri pada tahun 2002 oleh Wynne Prakusya serta Angelique Widjaja, dan kawan-kawan.
Kini, pada Asian Games 2018 ini, Christopher Rungkat dan pasangannya diharapkan bisa mengakhiri paceklik medali tersebut.
ERVIRDI RAHMAT