TEMPO.CO, Jakarta - Manajer cabang olahraga angkat besi, Dirja Wihardja, menyatakan para atlet semakin mantap menghadapi Asian Games 2018. Saat ini para atlet sedang menjalani karantina. "Kita sekarang fokus latihan dan kami lakukan simulasi pertandingan pra-kompetisi," kata Dirja, Selasa, 7 Agustus 2018.
Untuk target medali, Dirja enggan menyebutkan jumlah. Ia menyatakan, timnya ingin mengubah predikat penyumbang perak dan perunggu menjadi penyumbang medali emas pada Asian Games tahun ini. "Ya kita nggak nyebut jumlah, inginnya menjadi penyumbang medali emas," kata dia.
Dalam sejarah Asian Games, Indonesia memang belum pernah mampu meraih emas dari cabang angkat besi. Sejauh ini torehan cabang ini adalah 7 perak dan 13 perunggu.
Untuk lawan, Dirja menilai timnya sedikit diuntungkan dengan absennya Cina, yang masih menjalani sanksi akibat adanya atlet yang menggunakan doping sejak tahun lalu. "Ya tentu saja kita sedikit diuntungkan dengan kondisi itu," kata Dirja.
Namun, menurut dia, masih banyak lawan kuat dari negara lain. Ia pun menyebut Thailand dan Vietnam bisa menjadi batu sandungan bagi para atlet Indonesia. "Tapi tim kita akan bekerja keras untuk memberikan yang terbaik," kata Dirja.
Cabang Angkat Besi akan tampil di Asian Games 2018 dengan mengandalkan 13 atlet. Mereka adalah Eko Yuli Irawan, Surahmat, Muhammad Furkon, Deni, Triyatno, I Ketut Ariana, Rahmat Erwin, Sri Wahyuni, Syarah Anggraini, Acchedya Jagaddhita, Yurifah Meisandi, Yolanda Putri, dan Nurul Akmal.
Eko Yuli masih menjadi salah satu harapan Indonesia untuk merebut medali angkat besi Asian Games nanti. "Iya, Eko Yuli masih unggulan, tapi hasil kerja keras tim juga akan ada unggulan lain," kata Dirja.