TEMPO.CO, Jakarta - Pencak silat akan menjadi cabang olahraga andalan Indonesia dalam merebut emas Asian Games 2018. "Materi silat di Indonesia sumbernya kaya jurus dan gerak, secara teknik kita seharusnya lebih mumpuni," kata pelatih tim pencak silat Indonesia Rony Syaifullah saat ditemui Tempo di Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Selasa, 7 Agustus 2018.
Baca: Jokowi Ingin Pencak Silat Sumbang Dua Emas di Asian Games 2018
Menurut Rony selain mengejar target medali emas, ajang Asian Games juga menjadi kesempatan mengangkat silat ke kancah internasional. Ia pun berharap silat juga bisa menembus ajang Olimpiade. "Ini tonggak pencak silat bisa naik tingkat sejajar dengan karate dan taekwondo," ujarnya.
Rony mengatakan bahwa silat sebagai seni bela diri merupakan bagian kebudayaan dari Indonesia. Menurut dia silat terus berkembang dari masa lampau sampai sekarang.
Baca: 6 Fakta Wewey Wita, Andalan Meraih Emas Pencak Silat Asian Games
Baca Juga:
"Dulu silat sebagai perjuangan saat zaman penjajah. Sekarang perjuangan untuk mencapai prestasi," kata pesilat dari perguruan Tapak Suci itu.
Saat ini Rony sedang mengasuh 22 atlet untuk bertanding dalam Asian Games. Atlet laki-laki berjumlah 13 orang, sedangkan atlet perempuan berjumlah 9 orang. "Usia atlet dari 19 tahun sampai 29 tahun," tuturnya.
Menurut Rony saat ini tahap latihan untuk menjaga kebugaran dan menumbuhkan semangat juara. "Ini tinggal menjaga mental, taktik, strategi," ujarnya.
Baca: Asian Games 2018: Pencak Silat Indonesia Yakin Juara Umum
Ia bersama para atlet asuhannya tidak ingin lengah dalam memanfaatkan kesempatan berharga saat pencak silat dipertandingkan pertama kali di Asian Games. "Tetap waspada kontrol emosi maksimal, ini perlu kami atur. Jangan sampai euforia tidak mencapai grafik," kata Rony.
BRAM SETIAWAN