TEMPO.CO, Jakarta - Harapan India untuk merebut emas cabang angkat besi untuk pertama kalinya dalam Asian Games 2018 mendapat pukulan menyusul pengunduran diri juara dunia kelas 48kg putri Shaikom Mirabai Chanu akibat cedera punggung.
Harapan kontingen India semakin tinggi setelah Chanu juga meraih emas di Pekan Olahraga Negara Persemakmuran (Commonwealth Games) pada April 2017.
"Mengalami cedera punggung parah, terpaksa mengundurkan diri," kata Sekjen Persatuan Angkat Besi India Sahdev Yadav dalam sebuah pernyataan sambil menambahkan bahwa Chanu sekarang sedang menjalani program pemulihan.
Baca: Christian: Indonesia Bisa Maksimalkan Ganda di Asian Games 2018
Sementara itu pelatih kepala Vijay Sharma meminta agar federasi tidak memaksakan Chanu tampil agar cederanya tidak bertambah parah.
Dalam surat elektroniknya kepada federasi, Chanu menyatakan bahwa ia ingin fokus menghadapi kejuaraan dunia di Turkmenistan pada November mendatang yang merupakan ajang kualifikasi untuk Olimpiade Tokyo 2020.
"Karena tidak ada penggantian, kami mengirimkan empat lifter, bukan lima," kata Yadav.
Baca: Asian Games 2018: Tekad Jong-hun Tebus Kegagalan di Olimpiade Rio
Pengunduran diri Chanu merupakan pukulan berikutnya bagi federasi angkat besi India menyusul sanksi yang dijatuhkan kepada juara dua kali Commomwealth Games Sanjita Chanu karena dinyatakan positif mengonsumsi doping steroid anabolic pada Mei lalu.
Sanjita menegaskan bahwa ia tidak bersalah dan akan mengajukan banding atas putusan tersebut.
Rakhi Halder, yang akan bertanding di kelas 63kg, menjadi satu-satunya lifter putri India akan berlaga di Asian Games 2018, pesta olahraga terbesar kedua di dunia setelah Olimpiade itu. Di kelompok putra, India diwakili Sathish Kumar dan Ajay Singh di kelas 77kg, serta Vikas Thakur (94kg).
