TEMPO.CO, Jakarta - Timnas gulat Indonesia untuk Asian Games 2018 menyelesaikan proses latihannya di Icuk Sugirto Training Centre (ISTC), Kadudampit, Cisaat, Sukabumi. Menyisakan beberapa hari menuju arena kompetisi, yakni 19-22 Agustus mendatang di Assembly Hall Jakarta Convention Centre (JCC) Senayan, timnas gulat Indonesia melanjutkan proses latihan di Jakarta.
Menurut rencana, ke-18 pegulat pelatnas akan berlatih sekaligus sparring-partner dengan para pegulat DKI Jakarta yang tergabung di PPLP dan Pelatda persiapan PON 2020 yang saat ini intensif berlatih di Ragunan, Jakarta Selatan.
Baca: Skateboard Memburu Emas Asian Games 2018 Berbekal Atlet Belia
Kesempatan berlatih dengan pegulat binaan Pengprov PGSI DKI Jakarta dilakukan hingga mereka sudah diperbolehkan masuk ke perkampungan atlet Asian Games 2018 di Kemayoran. Menurut ketentuan, setiap cabor baru diperbolehkan masuk ke Athlete Village dua hari sebelum kompetisi, dan keluar dari perkampungan atlet pada H+1. Itu berarti Timnas Gulat Indonesia baru masuk ke perkampungan atlet pada 17 Agustus.
"Menunggu masuk ke perkampungan atlet kami sementara tinggal di Hotel Century," kata Fathur Rahman, pelatih dari enam pegulat gaya bebas putri.
Ketua Umum Pengprov PGSI DKI Jakarta, Steven Setiabudi Musa menyambut baik dilanjutkannya proses pelatihan timnas gulat Asian Games 2018 di Jakarta. Steven mengapresiasi rencana ke-18 pegulat nasional untuk berlatih bersama dan melakukan sparring dengan para pegulat binaan Pengprov PGSI DKI Jakarta.
Baca: Asian Games 2018: Bridge Optimistis Sumbang Dua Medali Emas
"Kesempatan yang baik untuk para pegulat pelatda kita untuk meningkatkan kemampuannya. Mereka bisa belajar banyak hal pada para pegulat pelatnas ini," ungkap Steven, Jumat siang.
Steven menyebutkan, kesempatan berlatih dan sparring dengan para pegulat nasional sangat jarang didapat, apalagi dari para pegulat yang dipersiapkan ke Asian Games 2018. "Kesempatan ini harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya," ujar Steven, anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta itu.