TEMPO.CO, Jakarta - Masyarakat Indonesia yang ingin menyaksikan Asian Games 2018 Jakarta-Palembang melalui tayangan televisi kabel atau satelit dipastikan tidak bisa, karena akan diacak oleh pemilik hak siar kejuaraan olahraga empat tahunan itu, yaitu Grup Emtek.
"Ini terkait masalah hukum dengan OCA (Dewan Olimpiade Asia). Kenapa diacak, karena untuk melindungi hak masing-masing televisi di seluruh dunia yang telah bekerja sama (pembeli hak siar) Asian Games 2018," kata Direktur Program dan Produksi PT Surya Citra Media Harsiwi Achmad usai bertemu Menpora Imam Nahrawi di Kantor Kemenpora Jakarta, Senin 13 Agustus.
Baca: Asian Games 2018: Laga Timnas U-23 Ditonton Hampir 27 Ribu Orang
Menurut dia, pihaknya tidak ingin tayangan Asian Games 2018 melalui satelit diacak. Bahkan, beberapa upaya telah dilakukan, salah satunya melakukan banding ke OCA. Hanya saja, apa yang dilakukan tidak membuahkan hasil dan tetap sesuai dengan aturan yang ada.
"Tiga bulan lalu kita sudah melakukan appeal ke OCA. Dasar kami semua pertandingan digelar di Indonesia. Namun, upaya yang kami lakukan tidak berhasil," kata Harsiwi menambahkan.
Baca: Gandeng JKT48, Asian Games 2018 Tak Hanya Tampilkan Olahraga
Dalam pertemuan dengan Menpora Imam Nahrawi, pihak Emtek yang didalamnya Harsiwi Achmad juga meminta bantuan kepada pemerintah dalam hal ini Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) untuk melobi OCA akan membuka siaran Asian Games 2018 melalui satelit. Hal ini dikarenakan kepemilikan produk bukan milik Grup Emtek.
Selain itu, kata Harsiwi, pihaknya terus mencari solusi agar semua pertandingan Asian Games 2018 yang disiarkan bisa dinikmati masyarakat seluruh Indonesia yang diantaranya adalah menggandeng televisi lain. Saat ini ada beberapa televisi yang menjalin kerja sama, yaitu TVRI, Metro TV dan TVOne.