TEMPO.CO, Jakarta - Hendro Yap, atlet jalan cepat berharap dirinya bisa melanjutkan kuliah di jenjang pascasarjana (S2) setelah tampil Asian Games 2018. "Ingin kuliah S2 lagi jurusan Sport Medicine di Jerman," katanya saat ditemui Tempo di Hotel Atlet Century Park, Jakarta, Rabu, 15 Agustus 2018.
Hendro tertarik dengan jurusan tersebut karena ia menganggap Indonesia sudah banyak memiliki ahli pijat (massage) yang andal. "Saya mau mengembangkan supaya bukan cuma tukang pijat, tapi ahli masase yang bisa menjual jasa mendunia," ujarnya.
Baca: 5 Bintang Dunia yang Akan Bikin Asian Games 2018 Lebih Semarak
Kuliah jenjang S2 nanti bukan yang pertama bagi Hendro. Sebelumnya, ia telah mendapatkan gelar Master of Business Administration (MBA) di jurusan Sports Management, Universidad Catolica Antonio de Murcia, Spanyol (2016-2017).
Ia memang terpacu untuk terus menimba ilmu terkait dengan manajemen dan kelohragaan. "Saya ingin Indonesia punya industri olahraga. Harapan saya supaya lulusan olahraga tidak terabaikan," tuturnya.
Baca: Indonesia Incar 10 Besar di Asian Games 2018, Begini Hitung-hitungannya
Namun, ia merasa, harapan untuk kembali ke bangku kuliah itu masih harus simpan dulu. Setelah Asian Games 2018, Hendro mempersiapkan diri untuk Kejuaraan Jalan Cepat Asia di Jepang pada Maret 2019. Selain itu juga Kejuaraan Dunia Atletik di Qatar, pada Agustus 2019. "Saya mau mempersiapkan itu dulu untuk tahun depan," tuturnya.
Hendro Yap, atlet kelahiran Medan, 24 Oktober 1990 itu kali pertama mengikuti SEA Games pada 2011 mendapat medali perak. Namun selanjutnya tiga kali SEA Games, yaitu pada 2013 (Myanmar), 2015 (Singapura), dan 2017 (Malaysia) ia terus mendapat medali emas.
Baca: 5 Fakta Asian Games 2018 yang Sayang Dilewatkan
Di Asian Games 2018 ia akan tampil di nomor road 50 kilometer. Ia optimistis bisa meraih medali. "Kalau dari pertimbangan hasil latihan, saya berpeluang perak atau perunggu," kata dia.
BRAM SETIAWAN