Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Asian Games 2018: Gulat Gagal Sumbang Medali, Begini Evaluasinya

Reporter

Editor

Nurdin Saleh

image-gnews
Pertandingan gulat kelas 57 kilogram antara Eko Roni Saputra (Indonesia) melawan Charles Fernando (Srilanka) di Venue Gulat, JCC, Senayan, Ahad, 19 Agustus 2018. Eko berhasil lolos ke babak 8 besar usai menang dengan skor 10-0. Tempo/Sapri Maulana
Pertandingan gulat kelas 57 kilogram antara Eko Roni Saputra (Indonesia) melawan Charles Fernando (Srilanka) di Venue Gulat, JCC, Senayan, Ahad, 19 Agustus 2018. Eko berhasil lolos ke babak 8 besar usai menang dengan skor 10-0. Tempo/Sapri Maulana
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Atlet-atlet dari cabang gulat gagal total di Asian Games 2018. Hingga hari terakhir pertandingan di Assembly Hall, Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Rabu, 22 Agustus, tak sekeping medali pun berhasil diraih.

Timnas gulat Indonesia yang turun di seluruh kelas belum mampu berbuat banyak. Selama empat hari pelaksanaan, 18 atlet tuan rumah yang terdiri atas 12 putra dan enam putri harus menyaksikan kompetitornya bertanding memperebutkan medali.

Pelatih timnas gulat Indonesia, Zulhaidir, mengaku tak bisa menyalahkan anak asuhnya gagal menyumbang medali, sebab sudah berbuat dan berjuang yang terbaik untuk negara.

"Secara kualitas memang kalah dan kami akui itu. Lawan-lawan yang dihadapi anak-anak adalah atlet Olimpiade, bahkan beberapa yang memang juara di kelasnya," ujarnya.

Selaku pelatih, ia menyerahkan sepenuhnya kepada manajemen atau organisasi gulat Indonesia, Pengurus Pusat Persatuan Gulat Seluruh Indonesia (PP PGSI), tentang bagaimana membawa olahraga ini menjadi lebih baik ke depannya.

Pelatih yang juga legenda gulat Indonesia asal Kalimantan Selatan tersebut berharap dilakukan terobosan-terobosan baru dari pengurus untuk memajukan gulat, seperti sarana prasarana maupun kejuaraan-kejuaraan atau turnamen.

Menurut dia, jarangnya kesempatan bermain di turnamen nasional maupun internasional menjadi salah satu faktor kurang berprestasinya pegulat-pegulat Indonesia di Asian Games, khususnya tahun ini.

"Jam terbang dan pengalaman sangat dibutuhkan oleh atlet. Mereka harus sering bertanding untuk mengasah kemampuan, sekaligus memperkuat mental serta kepercayaan diri," kata pelatih yang semasa menjadi atlet sering meraih medali emas PON untuk Kalsel itu.

Hal senada diakui salah seoang atlet gulat Indonesia, Fakhriansyah, yang mengaku sangat kesulitan di atas matras karena kalah jam terbang serta pengalaman bertanding. "Pengalaman bertanding dan jam terbang sangat penting bagi kami. Berbeda dengan lawan-lawan kami di Asian Games yang mayoritas selalu ikut kejuaraan internasional. Apalagi lawan yang kami hadapi juara-juara dunia dan olimpiade," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Fakhri yang pada Asian Games 2018 turun di nomor gaya bebas kelas 86 kg itu berharap atlet-atlet Indonesia bisa sering ikut kejuaraan, baik tingkat nasional maupun internasional sehingga memperkaya pengalaman.

Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PGSI, Gusti Randa, mengakui pihaknya akan melakukan evaluasi terkait hasil di Asian Games 2018, termasuk mengumpulkan statistika dari rekaman dan data pertandingan.

Jam terbang, kata dia, memang sangat penting dan berharga bagi atlet dan ke depan pengurus akan lebih fokus untuk mengejar prestasi dan mengikutkannya di kejuaraan-kejuaraan nasional maupun internasional.

"Khusus di Asian Games kali ini, kami memang tidak memiliki target khusus. Atlet-atlet sudah berbuat yang terbaik. Dan paling penting yang saya lihat saat mereka bertanding adalah saat masuk matras, mentalnya kurang. Mungkin karena kurangnya jam terbang itu tadi," kata artis tahun 1990-an tersebut.

Pada AG 2018 ini juara umum di cabang olahraga gulat adalah Iran yang atletnya sukses meraih delapan keping medali, yakni lima medali emas dan tiga medali perunggu. Di bawah Iran, enam negara sama-sama berbagi dua medali emas, yakni Cina, Mongolia, Uzbekistan, Korea Utara, Korea Selatan serta India.

Total dari 30 negara yang menerjunkan 255 atlet di cabang olahraga gulat Asian Games, 12 negara di antaranya sukses membawa pulang medali yang disediakan, yakni 18 medali emas, 18 medali perak dan 36 medali perunggu. Rinciannya, enam emas, enam perak dan 12 perunggu dari gaya bebas putra, kemudian enam emas, enam perak dan 12 perunggu gaya greco roman putra dan enam emas, enam perak dan 12 perunggu gaya bebas putri.

Klasemen medali gulat Asian Games 2018

NonegaraEmasPerakPerungguTotal
1 Iran3014
2 Korea Utara2125
3 Mongolia2035
4 India2002
5 Uzbekistan1034
6 Jepang0257
7 Kazakhstan0224
8 Cina0202
 Kirgistan0202
10 Lebanon0101
11 Korea Selatan0044
Total10102040
Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gelora Bung Karno Lokasi Kampanye Akbar Prabowo-Gibran, Ini Profil GBK yang Mulai Dibangun Pada 1960

9 Februari 2024

Stadion Utama Gelora Bung Karno Senayan. Shutterstock
Gelora Bung Karno Lokasi Kampanye Akbar Prabowo-Gibran, Ini Profil GBK yang Mulai Dibangun Pada 1960

Berikut profil Gelora Bung Karno atau GBK lokasi kampanye akbar Prabowo-Gibran. Mulai dibangun 1960 dan diresmikan 1962. Berapa kapasitasnya?


Presiden Jokowi Berduka Atlet Angkat Besi Lisa Rumbewas Meninggal

14 Januari 2024

Presiden Jokowi menghadiri dialog bisnis bersama pengusaha/investor Vietnam pada Sabtu, 13 Januari 2024 di Hotel Melia Hanoi, Vietnam. Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden
Presiden Jokowi Berduka Atlet Angkat Besi Lisa Rumbewas Meninggal

Presiden Jokowi menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya lifter peraih tiga medali Olimpiade asal Papua, Lisa Raema Rumbewas.


Mengenal Ssireum dalam Drakor Like Flowers in Sand, Olahraga Gulat Khas Korea

7 Januari 2024

Gulat Ssireum. Korean-culture.org
Mengenal Ssireum dalam Drakor Like Flowers in Sand, Olahraga Gulat Khas Korea

Gulat ssireum olahraga rakyat yang berasal dari Korea ditampilan dalam drakor Like Flowers in Sand


Profil Eko Yuli Irawan, Peraih Medali Perak Angkat Besi di IWF Grand Prix II 2023 Qatar

10 Desember 2023

Atlet angkat besi Eko Yuli Irawan di Asian Games 2023. Kredit. Tim Media NOC
Profil Eko Yuli Irawan, Peraih Medali Perak Angkat Besi di IWF Grand Prix II 2023 Qatar

Karier gemilang atlet angkat besi Eko Yuli Irawan sudah terlihat sejak 2006. terakhir, raih medali perak di kejuaraan IWF Grand Prix II 2023 Qatar.


Profil Ted DiBiase Jr.: Penerus Keluarga DiBiase dalam Gulat Profesional

9 November 2023

Ilustrasi panggung gulat bebas WWE. (Dok.WWE)
Profil Ted DiBiase Jr.: Penerus Keluarga DiBiase dalam Gulat Profesional

Ted DiBiase Jr. adalah anak dari legenda gulat "The Million Dollar Man" Ted DiBiase, legenda pegulat yang mencapai ketenaran dalam dunia gulat profesional.


Evaluasi Asian Games 2023, Menpora Panggil Perwakilan Cabang Olahraga secara Bergantian

31 Oktober 2023

Menpora Dito Ariotedjo menerima Ketua Umum Persatuan Pengurus Pusat Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PP PBVSI) Imam Sudjarwo beserta jajaran di Gedung Kemenpora, Jakarta, Kamis, 12 Oktober 2023. (ANTARA/Kemenpora)
Evaluasi Asian Games 2023, Menpora Panggil Perwakilan Cabang Olahraga secara Bergantian

Menpora Dito Ariotedjo mengatakan evaluasi Asian Games 2023 sebagai salah satu persiapan menuju Olimpiade 2024.


Tren Buruk Asian Games Berlanjut ke Denmark Open 2023, Ketua PBSI Soroti Masalah Kepelatihan hingga Demotivasi Atlet

23 Oktober 2023

Dari kiri ke kanan: pelatih tunggal putri Indonesia Indra Widjaja, Ketua Umum PBSI Agung Firman, pelatih tunggal putra Indonesia Irwansyah saat ditemui usai acara pengukuhan tim Indonesia untuk Asian Games 2023 di Auditorium Kementerian PUPR, Jakarta Selatan, Selasa, 19 September 2023. TEMPO/Randy
Tren Buruk Asian Games Berlanjut ke Denmark Open 2023, Ketua PBSI Soroti Masalah Kepelatihan hingga Demotivasi Atlet

Ketua Umum PP PBSI Agung Firman Sampurna membeberkan hasil rapat evaluasi kegagalan Asian Games 2023. Seberapa optimistis ke Olimipiade 2024?


Pegulat Sumo Kini Tak Harus Berbadan Besar, Kabar Gembira buat yang Ingin Coba

21 Oktober 2023

Pegulat sumo sekolah dasar bertanding saat peratandingan sumo turnamen gulat sumo Wanpaku di Tokyo, Jepang, 29 Oktober 2022. REUTERS/Kim Kyung-Hoon
Pegulat Sumo Kini Tak Harus Berbadan Besar, Kabar Gembira buat yang Ingin Coba

Asosiasi Sumo Jepang pada September 2023 mengumumkan pegulat sumo tak harus memiliki tinggi badan minimal 167 cm dan berat 67 kg.


Indonesia di Asian Games 2023 Hangzhou: Daftar Cabang dan Atlet Penyumbang Medali serta Posisi dalam Klasemen Akhir

9 Oktober 2023

Atlet menembak tunggal putra Indonesia, Muhammad Sejahtera Dwi Putra berpose dengan medali emasnya usai upacara penghargaan pemenang final 10 meter running target  Asian Games 2022 di Fuyang Yinhu Sports Centre, Hangzhou, China, Senin, 25 September 2023. Atlet kelahiran 13 April 1997 menjadi pencetak rekor medali emas pertama Asian Games dari cabor menembak. ANTARA/M Risyal Hidayat
Indonesia di Asian Games 2023 Hangzhou: Daftar Cabang dan Atlet Penyumbang Medali serta Posisi dalam Klasemen Akhir

Asian Games 2023 Hangzhou sudah berakhir Minggu, 8 Oktober 2023. Simak daftar penyumbang medali bagi Indonesia dan klasemen akhirnya.


Target di Asian Games 2023 Gagal Tercapai, Indonesia Tatap Olimpiade 2024

9 Oktober 2023

Penutupan Asian Games 2023 di Hangzhou Olympic Sports Centre Stadium, Hangzhou, Cina, 8 Oktober 2023. REUTERS/Marko Djurica
Target di Asian Games 2023 Gagal Tercapai, Indonesia Tatap Olimpiade 2024

Hingar-bingar pesta olahraga Asian Games 2023 sudah usai. Indonesia yang gagal memenuhi target berfokus menatap Olimpiade 2024.