TEMPO.CO, Jakarta - Pada hari keenam pelaksanaan Asian Games 2018, Jumat, 24 Agustus, diwarnai kejutan positif bagi Indonesia, juga ada kekecewaan di cabang sepak bola. Yang patut dicatat, tren positif selalu meraih emas tiap hari tetap terjaga.
Tim dayung Indonesia akhirnya sukses mempersembahkan medali emas pada perlombaan hari terakhir di Jakarta Sport City, Palembang. Medali emas dayung diraih dari nomor kelas ringan putra delapan orang setelah membukukan catatan waktu 6 menit 08,88 detik, mengalahkan Uzbekistan dan Hong Kong yang berada di urutan kedua dan ketiga.
Baca: Tenis Asian games 2018: Christopher/Aldila Lolos ke Final
Dengan tambahan satu emas itu, kontingen Merah Putih telah mengumpulkan sembilan keping emas, ditambah sembilan perak dan 14 perunggu. Indonesia berada di peringkat kelima klasemen perolehan medali.
Selain satu medali emas, duta-duta olahraga Indonesia juga menambah tiga perak dan empat perunggu. Medali perak disumbangkan Rifda Irfanalutfi dari cabang olahraga senam nomor lantai, Aero Sutan (jetski), dan dayung empat putra. Sementara perunggu dihasilkan dari senam, jetski, dayung, dan sepak takraw.
Medali senam menjadi kejutan karena menjadi sejarah bagi Indonesia dalam keikutsertaan di Asian Games. "Kuncinya 'enjoy', karena kalau sudah merasa enjoy, semua teknik yang sudah pernah dilakukan otomatis jadi mengalir," kata Rifda, atlet peraih medali perak senam.
Baca: JKT48 Muncul di Arena Angkat Besi Asian Games 2018
Sedangkan atlet jetski Aero Sutan Aswar yang digadang-gadang bisa meraih medali emas tapi hanya mendapat perak, mengatakan kekalahan di kelas Runabout Limited menjadi bahan evaluasinya untuk bertanding di nomor berikutnya. "Peluang masih ada dan kita masih menargetkan emas," ujar Aero, juara dunia 2014, yang akan kembali berlomba di nomor Endurance Runabout Open, Sabtu ini.
Hasil menyesakkan datang dari sepak bola. Timnas U-23 tersingkir di babak 16 besar setelah kalah dari Uni Emirat Arab lewat drama adu penalti dengan skor 5-6 (2-2). Gol-gol Uni Emirat Arab (UEA) dalam pertandingan yang berlangsung di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Jawa Barat, itu, ditorehkan Zayed Alameri melalui sepasang tendangan penalti di menit ke-20 dan 65. Sementara itu gol Indonesia dilesakkan oleh Alberto Goncalves pada menit ke-52, dan Stefano Lilipaly ada menit ke-90+4.
Adu tendangan penalti berakhir dengan hasil 3-4 untuk keunggulan UEA. Dari lima penendang Indonesia, yang mencetak gol adalah Stefano Lilipaly, Alberto Goncalves, Muhammad Hargianto. Di kubu UEA, ada empat penendang menyumbang gol yakni Ahmad Alhashmi, Zayed Alameri, Khaled Aldhanhani, dan Husain Abdulla.
Dengan kekalahan ini, Timnas Indonesia gagal mengukir sejarah masuk perempat final Asian Games. Sementara pencapaian masuk 16 besar mengulang sukses Asian Games 2002.
Hingga hari keenam, kontingen Cina masih kokoh di puncak klasemen dengan mengumpulkan 66 emas, 46 perak dan 27 perunggu, diikuti Jepang (29-31-42), Korsel (23-26-28), Iran (12-11-8). Perolehan emas kontingen juara bertahan Cina antara lain berasal dari cabang olahraga senam, renang, menembak, dan dayung.
Khusus dari cabang renang yang mengakhiri perlombaan Jumat, Cina menyabet 19 keping emas, termasuk empat emas yang diraih juara Olimpiade Sun Yang. Prestasi perenang-perenang Cina itu hanya disamai oleh Jepang yang juga mengemas 19 emas, tapi Jepang lebih unggul perolehan medali. Bahkan, perenang Jepang Rikako Ikee menjadi ratu kolam renang Asian Games dengan mendulang enam medali emas.
Daftar perolehan medali Asian Games hingga Jumat, 24 Agustus 2018:
Negara | ||||
---|---|---|---|---|
1 | Cina | 66 | 46 | 27 |
2 | Jepang | 29 | 31 | 43 |
3 | Korea Selatan | 23 | 26 | 29 |
4 | Iran | 12 | 11 | 8 |
5 | Indonesia | 9 | 9 | 14 |
6 | Korea Utara | 8 | 5 | 6 |
7 | Taiwan | 6 | 7 | 12 |
8 | India | 6 | 5 | 14 |
9 | Thailand | 6 | 4 | 20 |
10 | Uzbekistan | 4 | 10 | 7 |