TEMPO.CO, Jakarta - Pesilat Indonesia, Sugianto, berhasil meraih medali emas kelas seni tunggal putra pencak silat Asian Games 2018 dalam final di Padepokan Pencak Silat, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, Rabu, 29 Agustus 2018.
Sugianto menjadi penyumbang medali emas ke-25 untuk Indonesia. Namun, ini adalah pertama kalinya Sugianto meraih medali emas. “Iya, multi-event sebelumnya itu hanya perak, enggak pernah dapat emas. senang sekali,” kata Sugianto usai laga.
Sugianto berhasil meraih poin tertinggi, yakni 471. Lalu disusul pesilat Thailand, Ilyas Sadara yang mencatat 460 poin dan meraih medali perak. Lalu, pesilat Filipina, Almohaidib Abad dengan poin 455 meraih perunggu.
Sugianto menjelaskan, dirinya berlatih sejak 2015 atau lebih dari tiga tahun untuk menghadapi Asian Games 2018. Untuk target, Ia terkejut bisa melebihi ekspektasinya yang mematok 468 poin. "Target 468 tapi dapat 471 ya kaget sekali," kata Sugianto.
Sugianto mengaku sempat merasa terbebani karena pada laga sebelumnya, rekannya-rekannya sudah berhasil menyumbang 8 medali emas dari pencak silat. “Saya melihat kawan-kawan sapu bersih babak final pertama. Saya sudah sempat pegang medalinya, jadi motivasi," kata Sugianto.
Terkait bonus, Sugianto mengaku ingin menggunakannya untuk hal-hal yang banyak memberikan manfaat. "Saya bersyukur pada Allah dengan hasil ini. Sebagian bonus yang saya dapati akan saya gunakan untuk kegiatan sosial," kata dia.
Setelah Sugianto, Indonesia kembali meraih emas pencak silat lewat Ayu Sidan Wilantari/Ni Made Dwiyanti di kelas seni ganda putri. Itu jadi emas ke-10 dari cabang ini, atau yang ke-26 bagi Indonesia di Asian Games ini.
SAPRI MAULANA