TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Panitia Pelaksana Asian Games 2018 (INASGOC) Erick Thohir mengatakan konsep utama upacara penutupan (closing ceremony) Asian Games 2018 akan sangat berbeda dengan upacara pembukaan (opening ceremony). Ia pun meminta masyarakat tak membanding-bandingkan kedua upacara itu.
"Upacara pembukaan itu bener-benar selebrasi Indonesia. Di mana kita menunjukan identitas kita ke dunia. Ini mohon maaf, penutupan itu selebrasi Asia. Di mana kita serah terimakan ke Hanzhou (tuan rumah selanjutnya)," kata Erick usai rapat pengamanan di Polda Metro Jaya, Kamis, 30 Agustus 2018.
Baca: Upacara Penutupan Asian Games 2018: E-tiket Tak Perlu Ditukar
Erick mengatakan secara konsep upacara penutupan nanti akan lebih menyerupai konser. Beberapa musisi dari Asia akan turut diundang untuk satu panggung bersama musisi lokal Indonesia. Beberapa artis yang telah dikonfirmasi hadir adalah boy band Super Junior dari Korea Selatan, hingga musisi lokal Isyana Sarasvati, Dira Sugandi, Siti Badriah, RAN, hingga Bunga Citra Lestari.
"Saya minta masyarakat ekseptasinya jangan berlebihan. Nanti bilang, 'kok gak kaya upacara pembukaan?', ya memang gak bakal sama. Kalau pembukaan kolosal," kata Erick.
Meski begitu, ia mengatakan lima titik akan dibuka untuk masyarakat menonton bersama. Lima titik itu akan berlokasi di dalam komlpek Gelora Bung Karno. Langkah ini sama dengan saat opening ceremony lalu. Masyarakat yang tak bisa masuk ke Stadion Utama, akhirnya menonton prosesi upacara pembukaan secaar bersama-sama dari layar lebar di beberapa titik.
Baca: Inasgoc Jamin Tiket Penutupan Asian Games 2018 Tak Lagi Semrawut
Hingga hari ini, Erick mengatakan sebanyak 40 ribu tiket closing ceremony Asian Games 2018 telah terjual. Bahkan tiket-tiket itu full-booked hanya dalam waktu 24 menit sejak dibuka secara online. Upacara ini akan diselenggarakan pada 2 September 2018.
EGI ADYATAMA