TEMPO.CO, Jakarta - Kiprah para atlet Cina di cabang tenis meja Asian Games 2018 benar-benar tak tertandingi. Mereka menyapu bersih emas di semua nomor, lima keping. Bahkan pada tiga nomor mereka memborong emas dan perak sekaligus.
Keperkasaan Cina ini seperti jadi penebusan. Pada Asian Games 2014 mereka sempat kehilangan medali emas nomor ganda campuran yang direbut Korea Utara. Kala itu, medali emas yang diperebutkan adalah tujuh keping.
Baca: Asian Games 2018: Ini Peraih Medali Bola Voli, Basket, Sepak Bola
Pada nomor tunggal putra, Fan Zhendong merebut emas dengan mengalahkan rekan senegaranya Lin Gaoyuan dengan skor 4-2. Fan yang merupakan petenis meja ranking 1 dunia itu, masih terlalu tangguh bagi Lin Gaoyuan meski sempat memberikan perlawanan sengit selama 1 jam 7 menit. Perunggu di nomor ini direbut Lee Sangsu (Korea Selatan) dan Noshad Alimiyan Daronkolaei (Iran).
Di nomor tunggal putri, Wang Manyu, 18 tahun, meraih emas dengan mengalahkan pemain Cina lain, Chen Meng, dengan skor 4-3. Perunggu direbut Jeon Jihee (Korea Selatan) dan Yu Mengyu (Singapura).
Baca: Jojo Tak Hadir saat Jokowi Berikan Bonus Atlet Asian Games 2018
Di nomor ganda campuran, pasangan Cina yang meraih emas adalah Wang Chuqing/Sun Yingsa yang mengalahkan rekannya, Lin Gaoyuan/Wang Mangyu. Perunggu direbut Ho Kwan Kit/Lee Ho Ching (Hong Kong) dan Achanta Sharath/Batra Manika (India).
Cina juga beraya di nomor beregu putra dan putri dengan merebut emas. Di beregu putra, perak diraih Korea Selatan. Sedangkan perunggu jadi mili Taiwan dan India. Di sektor beregu putri, perak direbut Korea Utara. Sedangkan perunggu jadi milik Korea Selatan dan Hong Kong.
Di cabang ini, atlet Indonesia gagal bersaing. Di nomor beregu putri, atlet Merah Putih hanya menempati posisi ketiga klasemen penyisihan grup C dengan hanya sekali menang dari tiga laga. Di nomor beregu putra, Indonesia juga tersingkir di babak penyisihan dengan dua kali menang dari empat laga.
Di nomor tunggal putra, torehan terbaik dibukukan Ficky Supit Santoso lolos ke babak 32 besar, tapi kemudian dikalahkan Sathiyan Gnanasekaran (India) dengan skor 2-4.
Di sektor tunggal putri, Kharisma Nur Hawwa dan Rina Sintya juga terdepak di babak 32 besar. Babak sama juga jadi kiprah terakhir dua wakil Indonesia di nomor ganda campuran tenis meja Asian Games ini.