TEMPO.CO, Jakarta - Bonus peraih medali Asian Games 2018 diberikan di Istana Negara, Jakarta, sebelum upcara penutupan dilakukan pada 2 September lalu. Pemerintah menyediakan menyediakan dana Rp 210 miliar untuk keperluan bonus atlet dan pelatih ini, termasuk bagi atlet yang gagal meraih medali yang diberikan Rp 20 juta.
Para atlet mengaku akan menggunakan bonusnya itu untuk berbagai keperluan. Inilah beberapa dari mereka:
1. Hanifan Yudani
Pesilat peraih medali emas Asian Games 2018, Hanifan Yudani Kusuma (tengah), menunjukkan medalinya saat pawai penyambutan di Bandung, Senin, 3 September 2018. Penyambutan ini untuk merayakan prestasi atlet silat Jawa Barat yang meraih empat dari 14 medali emas dalam cabang olahraga silat. ANTARA/Raisan Al Farisi
Atlet pencak silat Hanifan Kusumah Yudani , yang sempat viral karena aksi selebrasi kemenangannya dengan memeluk Jokowi dan Prabowo secara bersamaan, mendapat bonus Rp 1,5 miliar untuk medali emas yang diraihnya di kelas c putra 55-60 kilogram. Hanifan menyatakan, bonus itu akan dipakai membayar zakat sebesar 2,5 persen sebagai kewajiban muslim. Kemudian, ia juga berencana memberangkatkan ibadah haji orang tuanya. Sebelum pergi haji, Hanifan dan keluarganya akan menunaikan ibadah umroh dalam waktu dekat ini, termasuk bersama keluarga Pipiet Kamelia, sang kekasih yang juga salah seorang pesilat peraih medali emas.
2. Bambang Hartono
Atlet Bridge Indonesia di Asian Games 2018, Bambang Hartono, menunjukkan medali perunggu dan buku tabungan berisi bonus dari pemerintah di Istana Negara, Jakarta, 2 September 2018. Tempo / Friski Riana
Atlet tertua Asian Games 2018 dan orang terkaya Indonesia, Michael Bambang Hartono, menerima bonus Rp 150 juta dari pemerintah. Bonus itu diberikan karena ia berhasil meraih medali perunggu di cabang olahraga bridge. Bambang Hartono menyatakan akan menggunakan bonus itu untuk pembinaan cabang bridge. "Jadi dibalikin ke bridge lagi seluruhnya," ujarnya.
Selanjutnya: Wewey Wita, Jafro Megawanto