TEMPO.CO, Jakarta - Kursi roda balap terbaru yang dipesan dari Jepang untuk para atlet yang akan berlaga di Asian Para Games 2018 sudah tiba di Jakarta. Namun, kursi roda balap tersebut belum bisa diboyong ke Kota Solo untuk berlatih para atlet selama mengikuti Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas).
Informasi itu disampaikan atlet balap kursi roda Zaenal Aripin. “Informasinya kursi roda balap yang baru sudah datang, tapi belum dibuka karena masih menunggu dari pihak distributor,” kata Zaenal kepada Tempo, Jumat, 14 September 2018.
Zaenal adalah salah satu dari sejumlah atlet balap kursi roda yang mengikuti Pelatnas di Kota Solo sejak Januari lalu. Ia mengatakan, spesifikasi kursi roda balap tersebut jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan kursi roda balap yang selama ini dia gunakan. Kursi roda balap yang dikabarkan berharga sekitar Rp 260 juta per unit itu menggunakan rangka yang seluruhnya terbuat dari karbon (full carbon). “Jadi lebih ringan. Dari sisi aerodinamikanya tentu juga lebih bagus,” kata Zaenal.
Menurut Zaenal, sebagian atlet sebenarnya ingin segera berangkat ke Jakarta. Selain untuk mencoba kursi roda balap yang baru, mereka juga ingin membiasakan diri berlatih di lintasan balap Stadion Gelora Bung Karno (GBK), tempat mereka akan berlaga di Asian Para Games 2018 yang akan diselenggarakan pada 6 - 13 Oktober.
“Kursi roda balap baru itu tidak bisa langsung dipakai. Ada beberapa bagian yang musti disetting dulu, seperti tempat duduknya harus senyaman mungkin. Atletnya sendiri yang nyetting. Kalau pakai settingan orang lain belum tentu sesuai,” kata Zaenal.
Namun, keinginan para atlet untuk segera ke Jakarta dinilai justru akan membuat program latihan mereka tidak berjalan maksimal. Sebab, jarak dari Atlet Village di Kemayoran cukup jauh dari GBK. “Semua tahu lalu lintas di Jakarta macetnya seperti apa. Pelatih sempat bingung juga. Daripada tiba di Jakarta lebih awal tapi latihannya justru tidak maksimal, lebih baik memanfaatkan sisa waktu yang ada untuk berlatih di Solo. Jadinya kami ke Jakarta pada awal Oktober,” kata Zaenal.
Dalam Asian Para Games 2018, Zaenal yang masuk dalam kategori T 54 (mengalami gangguan fungsi pada sebagian kaki dan tubuh) akan berlaga di empat nomor, yaitu sprint 100 meter, 200 meter, 400 meter, dan estafet.
Zaenal termasuk salah satu atlet yang digadang mampu menyabet medali emas di Asian Para Games. Saat berlaga di World Para Athletic Grand Prix 2018 di Beijing, China, pada Mei lalu, Zaenal menyabet medali emas pada nomor 200 meter dan medali perak pada nomor 100 meter.
DINDA LEO LISTY