TEMPO.CO, Jakarta - Suriansyah membidik lebih dari satu medali dari kolam renang arena Asian Para Games 2018, yang akan digelar di Jakarta pada 6-13 Oktober mendatang.
“Kalau target saya di nomor individu sementara medali perunggu. Tapi, kalau di nomor estafet, kami berpeluang dapat medali emas,” kata Suriansyah, salah seorang atlet renang National Paralympic Committee (NPC) Indonesia, saat ditemui di kolam renang Grup 2 Kopassus, Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Sabtu lalu.
Baca: Fakhri Husaini Doakan Indonesia Sukses di Asian Para Games 2018
Suriansyah adalah satu dari 28 atlet renang Indonesia yang akan bertanding di Asian Para Games 2018. Dalam perhelatan olahraga empat tahunan tingkat Asia bagi para atlet penyandang disabilitas itu, Suriansyah akan terjun di lima nomor, yaitu 50 meter gaya kupu-kupu, 100 meter gaya punggung, 100 meter gaya dada, dan dua nomor estafet.
“Dua nomor estafet itu adalah 400 meter gaya bebas dan 400 meter gaya ganti. Di tiap nomor estafet itu ada empat atlet,” kata atlet berumur 35 tahun asal Kalimantan Selatan tersebut.
Nomor estafet menjadi salah satu andalan meraih emas memang bukan omong besar. Suriansyah dan kawan-kawan sudah membuktikannya dengan menjadi jawara dalam ASEAN Para Games IX di Malaysia 2017. Saat itu, Suriansyah bersama Guntur, Jendi Pangabean, dan Musa Mandan, meraih medali emas pada nomor estafet 4 x 100 meter gaya ganti putra.
Baca: Upacara Pembukaan Asian Para Games 2018, Begini Gambarannya
Suriansyah kala itu cukup mengejutkan karena dia tidak termasuk atlet yang ditargetkan menyumbang medali emas. Namun ia tak hanya menyumbang medali emas nomor estafet, tapi juga merebut medali emas untuk nomor 100 meter gaya punggung di kelas S7, atau kelas yang diikuti atlet dengan satu kaki atau lumpuh kaki.
Sebenarnya, renang pada awalnya hanya sekadar hobi bagi Suriansyah. Dia mulai menekuni lebih serius dan bergabung dengan National Paralympic Committee (NPC) Kalimantan Selatan pada 2009. Kemudian dia menjajal kemampuannya bersaing di sejumlah kejuaraan daerah dalam Pekan Paralimpiade Nasional Riau pada 2012.
Prestasi Suriansyah semakin mengkilat dan menyabet medali perunggu di nomor 100 meter gaya punggung di kelas S7 ASEAN Para Games 2015 di Singapura. Tak puas dengan perunggu, dia berlatih keras untuk menjadi yang tercepat hingga berhasil membuktikan dengan medali emas di nomor yang sama dalam ASEAN Para Games 2017.
Baca: Ini Target Jokowi untuk Atlet Asian Para Games 2018
Meski perjuangan Suriansyah dilakukan demi membela negara, dia kembali mempertanyakan janji pemerintah yang akan mengangkat atlet berprestasi menjadi pegawai negeri. Menurut dia, pemerintah hanya basa-basi akan mengangkat atlet-atlet berprestasi menjadi PNS tanpa syarat umur. “Buktinya sekarang ada tambahan syarat umur maksimal 35 tahun dan syarat ijazah. Sebelumnya tidak ada syarat itu,” kata Suriansyah, 35 tahun, yang sampai kini bekerja sebagai tenaga honorer di bagian kesejahteraan rakyat di Pemerintah Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan, sejak 2007.
Terlepas dari janji pemerintah, Suriansyah masih tetap menjadi andalan Indonesia untuk meraih emas. Pelatih tim renang, Handoko Purnomo, mengatakan tim renang Indonesia terdiri atas 18 atlet putra dan 10 atlet putri yang akan ikut semua nomor yang dilombakan. Satu atlet minimal mengikuti tiga nomor dan ada yang lebih. “Nomor estafet ada peluang meraih emas,” kata Handoko.
Baca: Asian Para Games 2018 Disiarkan oleh TVRI dan Metro TV
Sebelum lomba, para atlet renang akan menjalani proses klasifikasi lagi untuk menentukan kategori atau kelas yang akan diikuti dalam Asian Para Games. “Nanti, empat hari sebelum pertandingan, akan ada klasifikasi. Mudah-mudahan, dari klasifikasi itu, 80 persen tidak berubah,” kata Handoko.
DINDA LEO LISTY