Raih Perunggu Tolak Peluru Asian Para Games, Tiwa: Seperti Mimpi

Atlet Indonesia, Suparniyati (kanan) dan Tiwa, meluapkan kegembiraan setelah bertanding dalam babak final para-atletik nomor tolak peluru F20 putri Asian Para Games 2018 di Stadion Utama GBK, Jakarta, Senin, 8 Oktober 2018. Suparniyati dan Tiwa masing-masing berhasil meraih medali emas dan perunggu. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
Atlet Indonesia, Suparniyati (kanan) dan Tiwa, meluapkan kegembiraan setelah bertanding dalam babak final para-atletik nomor tolak peluru F20 putri Asian Para Games 2018 di Stadion Utama GBK, Jakarta, Senin, 8 Oktober 2018. Suparniyati dan Tiwa masing-masing berhasil meraih medali emas dan perunggu. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Selain Suparniyati yang meraih emas di cabang olah raga tolak peluru putri kategori F20 Asian Para Games 2018. Tiwa atlet asal Riau berhasil menyumbangkan perunggu untuk Indonesia di nomor yang sama.

"Dapat perunggu terasa seperti mimpi. sumpah! Soalnya ini kan event Asia, lawannya juga berat-berat aku dapat ini saja sudah bersyukut banget kayak mimpi dan ini hadiah buat kakak aku. Karena aku cuma punya kakak, orang tua ku sudah tidak ada," ujar Tiwa setelah pengalungan medali di Mix Zone venue atletik, Komplek GBK, Senayan, Jakarta Pusat, pada Senin, 8 Oktober 2018.

Tiwa mencatatkan namanya setelah berhasil melemparkan peluru dengan jarak 6,44 meter. Sementara rekannya, Suparniyati, berada di posisi pertama dengan lembaran berjarak 10.75 dan berhak mendapatkan emas, sedangkan perak diraih oleh atlet asal Jepang Nakada Hiromi.

Tiwa merupakan anak bungsu dari tiga bersaudara, dia lahir pada 28 Agustus 1997. Kedua orang tua Tiwa sudah meninggal, "bapak namanya Bagong meninggal tahun 2001 dan ibu namanya Bonang meninggal tahun 2006," lanjut Tiwa. Karena ini kemenangan Tiwa persembahkan untuk kakak tercinta.

Tolak peluru di Asian Para Games 2018, merupakan pertandingan pertama kali bagi Tiwa di cabang olah raga tersebut. Dia menjelaskan bahwa sebenarnya dirinya bukan atlet tolak peluru. "Tapi, aku mendampingi Mbak Parni karena kalau kami tidak ikut dia tidak bisa tanding, dan dari awal ditargetkan untuk merebut perunggu, makanya semangatlah dan ini yang penting bisa bawa perunggu ke Riau," lanjut Tiwa sambil menunjukkan medali yang baru saja diperoleh.

Pertandingan tersebut hanya di ikuti oleh empat atlet sana, tiga orang asal Indonesia dan satu dari Jepang. Perunggu, kata Tiwa, merupakan target dari awal, dengan persiapan selama sepuluh bulan di Pelatnas, Solo, dia berhasil sesuai target.

Tiwa masuk Pelatnas sejak 2016 di Bandung, "awalnya dari situ," lanjut dia. Kemudian tahun lalu itu ikut Asean Para Games di Malaysia, "tapi waktu itu lombanya lari 400 meter dan lompat jauh, hasilnya dapat perak untuk lari 400 meter dan lompat jauh perunggu," ucapnya.

Atlet berambut pendek itu menargetkan hanya ingin melampau kecepatannya untuk nomor 400 meter di Asian Para Games. Karena, kata dia, masih cukup berat untuk medali. Pelatih, lanjutnya, juga memberikan wejangan kepadanya, kalau dia tidak juara yang penting waktunya naik, sehingga latihan sejak awal tahun 2018 tidak sia-sia.

"Persiapan, latihannya lama karena dari bulan satu sampe bulan sepuluh di Solo. Tolak peluru jarang latihan, soalnya aku fokus di lari, jadi kalau selesai program latihan di lari baru pergi ke tolak," kata Tiwa. "Latihan sesungguhnya enggak ada karena memang bukan atlet tolak peluru."

Sebelum beraga di lapangan, Tiwa sempat menghubungi kakaknya melalui pesan singkat untuk meminta doa dan dukungan. "Kakak ada di Riau, ingin menonton, tapi tidak ada ongkosnya, belum cukup," lanjut dia.

Kedua kakak Tiwa, Ilam dan Basirun, sudah menjadi sosok penting sejak Tiwa kecil semenjak orang tua meninggal, kedua kakaknya menjadi orang yang paling berharga bagi dirinya. Setelah Asian Para Games, Tiwa ingin tetap berjuang di pertandingan-pertandingan selanjutnya. "Aku sih maunya kalau umur masih sanggup, bisa latihan dan ikut event serta rejeki, aku akan terus berlatih," kata perempuan berusia 21 tahun itu.








Wisma Atlet, Dibentuk untuk Asian Games, Digunakan RSDC, dan Dianggap Sarang Kuntilanak

56 hari lalu

Foto udara suasana Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet di Kemayoran, Jakarta, Jumat, 14 Januari 2022. Berdasarkan data RSDC Wisma Atlet pada Jumat, 14 Januari 2022. ANTARA/Muhammad Adimaja
Wisma Atlet, Dibentuk untuk Asian Games, Digunakan RSDC, dan Dianggap Sarang Kuntilanak

Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Ida Mahmudah mengusulkan agar Pemrov DKI Jakarta mengelola Wisma Atlet agar tidak jadi sarang kuntilanak.


Persiapan Atlet Para-powerlifting Ni Nengah Widiasih ke Paralimpiade Tokyo 2021

8 Agustus 2021

Atlet asal Indonesia, Ni Nengah Widiasih memamerkan medali perunggunya usai berhasil bersaing dalam cabang angkat berat Paralimpiade 2016 di Rio de Janeiro, Brasil, 8 September 2016. Atlet disabilitas ini berhasil mencatat total angkatan 95 kg di kelas 41 kg. REUTERS
Persiapan Atlet Para-powerlifting Ni Nengah Widiasih ke Paralimpiade Tokyo 2021

Di Paralimpiade Tokyo, Ni Nengah Widiasih tak hanya menargetkan medali, namun juga memperbaiki pencapaian dari Paralimpiade Rio de Janeiro.


Glenn Fredly Bangga Jadi Bagian Pembukaan Asian Para Games 2018

9 April 2020

Glenn Fredly meninggal karena sakit radang selaput otak atau meningitis. Saat ini jenazah Glenn masih berada di rumah sakit. Instagram/@Glennfredly309
Glenn Fredly Bangga Jadi Bagian Pembukaan Asian Para Games 2018

Glenn Fredly, yang meninggal karena sakit meningitis, ikut memeriahkan pembukaan Asian Para Games 2018


Mimpi Jendi Pangabean Ikut Paralympic Makin Mendekati Kenyataan

14 Mei 2019

Perenang Indonesia, Jendi Pangabean, berselebrasi seusai finis terdepan dalam nomor renang 100 meter gaya punggung putra S9 Asian Para Games 2018 di Stadion Akuatik, Senayan, Jakarta, Kamis, 11 Oktober 2018. Jendi berhasil meraih emas dalam nomor tersebut. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Mimpi Jendi Pangabean Ikut Paralympic Makin Mendekati Kenyataan

Mimpi atlet para renang Indonesia, Jendi Pangabean untuk terjun ke Paralympic 2020 Tokyo semakin mendekati kenyataan, karena alasan ini.


Balap Sepeda Asia: Fadli Juara Nomor ITT, Peluang ke Paralympic

24 April 2019

Atlet Paracycling Muhammad Fadli Imamuddin. TEMPO | Dinda Leo (Solo)
Balap Sepeda Asia: Fadli Juara Nomor ITT, Peluang ke Paralympic

Muhammad Fadli Imamuddin berpeluang lolos ke Paralympic Tokyo 2020 setelah menjuarai nokor ITT dalam Kejuaraan Balap Sepeda Asia di Tashkent.


Komunitas Olahraga akan Gelar Deklarasi Dukung Jokowi

5 April 2019

Jumpa pers Deklarasi Komunitas Olahraga, Pemuda, Influencer, dan Disabilitas Indonesia mendukung Jokowi-Ma'ruf Amin dalam Pilpres 2019. (istimewa)
Komunitas Olahraga akan Gelar Deklarasi Dukung Jokowi

Komunitas olahraga, pemuda, influencer, dan disabilitas Indonesia akan menggelar Deklarasi Dukung Jokowi-Ma'ruf Amin pada 7 April mendatang.


Ada Penghargaan Atlet Disabilitas dI Anugerah Olahraga SIWO PWI

5 Februari 2019

Atlet lompat jauh Indonesia, Mulyono, saat berlaga dalam babak final lompat jauh putra T42/T61/TT63 Asian Para Games 2018 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, 10 Oktober 2018. Mulyono berhasil menyumbangkan medali perunggu lompat jauh dengan jarak lompatan 4,89 meter. TEMPO/M Taufan Rengganis
Ada Penghargaan Atlet Disabilitas dI Anugerah Olahraga SIWO PWI

Penghargaan bagi dunia olahraga kaum disabilitas akan diberikan dalam Anugerah Olahraga SIWO PWI 2019 di Surabaya pada 8 Februari nanti.


Malam Anugerah Olahraga SIWO PWI Akan Dihadiri Sejumlah Menteri

1 Februari 2019

Menpora Imam Nahrawi saat menerima audiensi Pengurus SIWO PWI Pusat pada Senin 28 Januari 2019, berkaitan dengan  rencana Malam Anugerah Olahraga SIWO PWI yang akan digelar di Surabaya pada 8 Februari 2019. (Kemenpora)
Malam Anugerah Olahraga SIWO PWI Akan Dihadiri Sejumlah Menteri

Malam Anugerah Olahraga Golden Award SIWO PWI 2019 di Surabaya 8 Februari, rencananya akan dihadiri sejumlah menteri Kabinet Kerja Presiden Jokowi.


Soal Disabilitas, Jokowi Singgung Bonus Atlet Asian Para Games

17 Januari 2019

Pasangan calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo - Maruf Amin dalam debat perdana capres - cawapres di Pilpres 2019 di Jakarta, Kamis 17 Januari 2019. Untuk debat perdana capres-cawapres di Pilpres 2019, KPU memilihkan empat tema debat yaitu hukum, hak asasi manusia (HAM), korupsi, dan terorisme. TEMPO/Subekti.
Soal Disabilitas, Jokowi Singgung Bonus Atlet Asian Para Games

Dalam debat capres, Jokowi menyebut jumlah yang diberikan kepada atlet Asian Para Games sama seperti bonus atlet Asian games.


Malam Anugerah Olahraga Siwo PWI Pusat Puncaki Hari Pers Nasional

12 Januari 2019

Setelah menunggu 56 tahun Indonesia akhirnya kembali dipercaya menjadi tuan rumah Asian Games 2018 yang diselenggarakan di Jakarta dan Palembang. Indonesia juga berhasil menempati posisi empat besar dalam perolehan medali dengan 31 medali emas, 24 perak, dan 43 perunggu. INASGOC/Rosa Panggabean
Malam Anugerah Olahraga Siwo PWI Pusat Puncaki Hari Pers Nasional

Puncak peringatan Hari Pers Nasional di Surabaya pada 8 Februari 2019 akan diisi dengan Malam Anugerah Olahraga Siwo PWI Pusat.