TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia mengamankan tiga medali pada hari kedua perlombaan cabang olahraga para-renang Asian Para Games 2018 di Stadion Akuatik Gelora Bung Karno, Jakarta, Senin, 8 Oktober.
Baca: Asian Para Games 2018 Hari Pertama: Indonesia Urutan Keenam
Medali pertama datang dari nomor 100 meter gaya bebas putra SB7 mellalui atlet para-renang Aris. Adapun Aris yang berlomba di garis 4 menyelesaikan final lomba dengan waktu 1 menit 34,52 detik untuk medali perak.
Baca: Asian Para Games 2018: Suparniyati Raih Emas Para Atletik
Medali emas nomor yang diperuntukkan bagi atlet renang yang kehilangan dua tangan atau satu lengan, serta ketidaksempurnaan tubuh bagian bawah itu, diraih perenang China Xianquan Huang dengan catatan waktu 1 menit 21,21 detik.
Sedangkan medali perunggu diraih perenang Vietnam Tien Dat Le yang finis dengan waktu 1 menit 39,38 detik.
Kemudian di nomor 100 meter gaya bebas S9, Jendi Pangabean menyumbangkan medali perunggu bagi Indonesia.
Jendi yang berlomba di garis 5 menyelesaikan lomba dengan waktu 1 menit 1,31 detik. Medali emas nomor tersebut direbut perenang Jepang Takuro Yamada dengan catatan waktu 58,40 detik.
Sedangkan medali perak diraih perenang Jepang lainnya Daiki Kubo dengan catatan waktu 1 menit 0,90 detik.
Kejutan bagi Indonesia datang dari nomor 100 meter gaya dada putri SB14 ketika atlet para-renang Syuci Indriani membuktikan dirinya sebagai yang terbaik di nomor yang diikuti oleh atlet dengan disabilitas intelektual itu.
Syuci yang berlomba dari garis 5 mencatatkan waktu terbaik dengan waktu 1 menit 23,95 detik, dibayangi oleh atlet para-renang Jepang Mai Deguchi di peringkat dua dengan selisih waktu tipis 0,02 detik untuk medali perak.
Medali perunggu nomor yang diikuti oleh atlet dengan disabilitas intelektual itu diraih oleh perenang Jepang Mikika Serizawa.
"Tidak menyangka banget (dapat emas), yang penting harus bisa," kata Syuci usai perlombaan.
Nomor 100 meter gaya dada putri adalah nomor unggulan bagi Syuci di Asian Para Games 2018. Suci pun sebelumnya bertekad untuk merebut medali emas di nomor tersebut.
Perenang muda berusia 17 tahun itu mengaku setelah finis lomba dia dengan cemas menunggu hasil lomba karena mendapat perlawanan ketat dari perenang Jepang Deguchi.
Deguchi di garis 3 tampil kuat untuk mengejar ketertinggalannya hingga dia dan Syuci finis hampir bersamaan.
"Ngga tahu setelah itu, kayaknya dia duluan. Eh, ternyata aku yang duluan," kata Syuci.
Sebelumnya pada hari pertama perlombaan cabang para-renang, Syuci menyumbangkan perunggu dari nomor 200 meter gaya bebas putri S14.
Atlet para-renang asal Riau itu masih akan berlaga di nomor 200 meter gaya ganti putri. "Yang penting all out saja, yang penting optimis dapat medali saja," kata Syuci.
Syuci pun menutup wawancara dengan awak media dengan berpesan.
"Selalu dukung kami, karena kami ini sama dengan kalian juga. Mungkin terbatas ya, kekurangan kami. Tapi yang paling penting kelebihan kami itu sangat berharga," katanya.
Lagu Kebangsaan Indonesia Raya pun berkumandang untuk pertama kalinya di Stadion Akuatik Gelora Bung Karno di ajang Asian Para Games 2018 malam itu.
Baca: Asian Para Games 2018: Rani Puji Astusi Persembahkan Perunggu
Daftar perolehan medali (emas, perak, perunggu, total):
1 Cina 132 92 65 289
2 Jepang 75 56 74 205
3 Korea Selatan 49 58 70 177
4 Indonesia 31 24 43 98
5 Uzbekistan 21 24 25 70
6 Iran 20 20 22 62
7 Taiwan 17 19 31 67
8 India 15 24 30 69
9 Kazakhstan 15 17 44 76
10 Korea Utara 12 12 13 37