Raih Emas Asian Para Games, Karisma Evi: Atletik Cinta Pertama

Sprinter Indonesia Karisma Evi Tiarani (tengah) mengibarkan bendera merah putih usai finis terdepan dalam nomor 100 meter putri T42 dan T63 Asian Para Games 2018 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Rabu 10 Oktober 2018. Evi berhasil meraih emas pada nomor tersebut. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Sprinter Indonesia Karisma Evi Tiarani (tengah) mengibarkan bendera merah putih usai finis terdepan dalam nomor 100 meter putri T42 dan T63 Asian Para Games 2018 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Rabu 10 Oktober 2018. Evi berhasil meraih emas pada nomor tersebut. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

TEMPO.CO, Jakarta - Atlet lari Indonesia Karisma Evi Tiarani berhasil merebut emas Asian Para Games 2018 di cabang olah raga atletik nomor lari 100 meter kategori T47/T63. Pelajar asal Boyolali, Jawa Tengah itu menempati yang pertama dengan catatan waktu 14,98 detik. Baginya Atletik adalah cinta pertamanya.

"Buat saya, atletik itu kayak cinta pertama dan pengen jadi yang terakhir juga, kayanya enggak mau pindah," ujar Evi saat ditemui awak media di Venue Atletik, Komplek GBK, Senayan, Jakarta Pusat, pada Rabu, 10 Oktober 2018. "Awalnya ingin jadi atlet bulu tangkis, ya karena pas coba ikut event pertama kan paperda 2014, itu baru mulai di atletik, mulai dari situ tertarik atletik, setelah itu mau pindah rasanya enggak bisa."

Baca: Asian Para Games 2018: Peluang Emas Indonesia Rabu Ini

Dengan catatan waktu tersebut, Evi lebih cepat dua detik dari peraih perak yang direbut atlet asal Jepang Kaeda Maegawa dengan catatan waktu 16,89 detik. Evi mendapatkan emas setelah sebelumnya berhasil meraih perunggu di cabang olah raga lompat jauh kategori T42-44/61-64 dengan lompatan 4,03 meter.

Sementara, kata dia, impian menjadi pebulutangkis sudah ia impikan sejak duduk di bangku sekolah dasar. Namun, Evi belum pernah ikut pertandingan para bulutangkis, tapi jika dirinya diberikan kesempatan, dia ingin mencobanya. Dengan capaiannya yang sekarang, Evi merasa cukup lega.

"Setelah perunggu sekarang akhirnya emas, rasanya lega karena target minimal itu emang satu emas, tapi saya pribadi targetnya 2 emas, itu sekarang belum bisa, ya sudah cukup puas," tambah Evi yang saat ini duduk di bangku kelas 3 SMA. "Rahasianya fokus, latihan sama jaga kesehatan. Di lintasan perasaannya gugup, itu pasti, dan engatasinya ya saya harus percaya diri soalnya sudah latihan cukup lama jadi pasti bisalah untuk mengatasinya."

Gadis berperawakan mungil itu sudah mempersiapkan untuk unjuk gigi dalam gelaran Asian Para Games 2018 sejak Januari lalu. Bahkan dia juga sempat berlatih di Cina, meskipun hanya eksebisi saja, kata dia, jadi hanya cek waktu.

Medali Asian Para Games yang dia dapatkan saat ini dipersembahkan untuk keluarga dan teman-temannya yang sudah mendukung. Kemudian, Evi berujar, dipersembahkan juga untuk seluruh masyarakat Indonesia.

"Bonus rencananya untuk umroh sekeluarga, untuk masa depan dan sekolah. Umroh mungkin tahun depan. Ini nazar saya, karena ini Asian Para Games pertama dan kemarin juha Asean Para Games pertama, pencapainnya memang meningkat sudah dan sesuai ekspektasi saya, makanya saya merasa cukup puas. Kedepannya saya berharap masih bisa memberikan yang terbaik untuk Indonesia," lanjut Evi yang lahir pada tahun 2001 itu.








Wisma Atlet, Dibentuk untuk Asian Games, Digunakan RSDC, dan Dianggap Sarang Kuntilanak

52 hari lalu

Foto udara suasana Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet di Kemayoran, Jakarta, Jumat, 14 Januari 2022. Berdasarkan data RSDC Wisma Atlet pada Jumat, 14 Januari 2022. ANTARA/Muhammad Adimaja
Wisma Atlet, Dibentuk untuk Asian Games, Digunakan RSDC, dan Dianggap Sarang Kuntilanak

Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Ida Mahmudah mengusulkan agar Pemrov DKI Jakarta mengelola Wisma Atlet agar tidak jadi sarang kuntilanak.


Karisma Evi Tiarani Lolos ke Final Lari 100m Paralimpiade Tokyo

4 September 2021

Pelari Indonesia, Karisma Evi Tiarani berlomba pada nomor final lari 100 meter putri T63 pada Kejuaraan Dunia Para Atletik 2019 di Dubai, Rabu (13/11) malam. Karisma berhasil memecahkan rekor dunia dengan catatan waktu 14,72 detik. REUTERS/Christopher Pike
Karisma Evi Tiarani Lolos ke Final Lari 100m Paralimpiade Tokyo

Karisma Evi Tiarani lolos ke final nomor lari 100m klasifikasi T63 putri setelah finis kedua pada babak penyisihan Paralimpiade Tokyo.


Jadwal Paralimpiade Tokyo 4 September: Ada Peluang Medali bagi Indonesia

4 September 2021

Dheva Anrimusthi saat berlaga di Paralimpiade Tokyo. REUTERS/Thomas Peter
Jadwal Paralimpiade Tokyo 4 September: Ada Peluang Medali bagi Indonesia

Pada Sabtu hari ini, Indonesia berpeluang meraih medali Paralimpiade Tokyo dari atlet para-atletik. Atlet para-bulu tangkis akan berjuang ke final.


Jadwal Paralimpiade Tokyo Sabtu: Karisma Evi Tiarani Berpotensi Sumbang Medali

4 September 2021

Pelari Indonesia, Karisma Evi Tiarani berlomba pada nomor final lari 100 meter putri T63 pada Kejuaraan Dunia Para Atletik 2019 di Dubai, Rabu (13/11) malam. Keberhasilan Karisma itu sekaligus menjadi raihan emas pertama Indonesia dalam ajang yang digelar dari 7-15 November tersebut. REUTERS/Christopher Pike
Jadwal Paralimpiade Tokyo Sabtu: Karisma Evi Tiarani Berpotensi Sumbang Medali

Karisma Evi Tiarani bakal turun pada nomor 100 meter putri T63 Paralimpiade Tokyo di Olympic Stadium, Jepang, Sabtu, 4 September 2021.


Pembukaan Paralimpiade Tokyo 2020: Begini Seragam Defile Kontingen Indonesia

24 Agustus 2021

Kostum Defile Kontingen Indonesia di Pembukaan Paralimpiade Tokyo 2020. (Dok. NPC Indonesia)
Pembukaan Paralimpiade Tokyo 2020: Begini Seragam Defile Kontingen Indonesia

Kontingen Indonesia mengenakan baju tradisional saat defile dalam upacara pembukaan Paralimpiade Tokyo 2020 di Olympic Stadium, Selasa, 24 Agustus.


Paralimpiade Tokyo: Karisma Evi Tiarani Mulai Beradaptasi dengan Trek dan Cuaca

24 Agustus 2021

Atlet Para Atletik Indonesia Karisma Evi Tiarani berlatih di rumahnya Simo, Boyolali, Jawa Tengah. Antara/Aloysius Jarot Nugroho
Paralimpiade Tokyo: Karisma Evi Tiarani Mulai Beradaptasi dengan Trek dan Cuaca

Karisma Evi Tiarani mulai menjalani latihan ringan di Yoyogi Stadium, Selasa, sebelum turun di nomor TT42 lari 100 meter putri Paralimpiade Tokyo.


Kisah Karisma Evi Tiarani di Paralimpiade Tokyo, Nyaris Dipindah Klasifikasinya

23 Agustus 2021

Atlet Para Atletik Indonesia Karisma Evi Tiarani berlatih di rumahnya Simo, Boyolali, Jawa Tengah. Antara/Aloysius Jarot Nugroho
Kisah Karisma Evi Tiarani di Paralimpiade Tokyo, Nyaris Dipindah Klasifikasinya

Atlet para-atletik Indonesia Karisma Evi Tiarani akan memulai kiprahnya di Paralimpiade Tokyo 2020 pada 4 September nanti di Olympic Stadium.


Profil Atlet Paralimpiade: Karisma Evi Tiarani, Penoreh Rekor dari Boyolali

14 Agustus 2021

Pelari Indonesia, Karisma Evi Tiarani berlomba pada nomor final lari 100 meter putri T63 pada Kejuaraan Dunia Para Atletik 2019 di Dubai, Rabu (13/11) malam. Karisma berhasil memecahkan rekor dunia dengan catatan waktu 14,72 detik. REUTERS/Christopher Pike
Profil Atlet Paralimpiade: Karisma Evi Tiarani, Penoreh Rekor dari Boyolali

Lahir sebagai menyandang tunadaksa, tak menghalangi Karisma Evi Tiarani untuk berprestasi di arena para atletik.


Persiapan Atlet Para-powerlifting Ni Nengah Widiasih ke Paralimpiade Tokyo 2021

8 Agustus 2021

Atlet asal Indonesia, Ni Nengah Widiasih memamerkan medali perunggunya usai berhasil bersaing dalam cabang angkat berat Paralimpiade 2016 di Rio de Janeiro, Brasil, 8 September 2016. Atlet disabilitas ini berhasil mencatat total angkatan 95 kg di kelas 41 kg. REUTERS
Persiapan Atlet Para-powerlifting Ni Nengah Widiasih ke Paralimpiade Tokyo 2021

Di Paralimpiade Tokyo, Ni Nengah Widiasih tak hanya menargetkan medali, namun juga memperbaiki pencapaian dari Paralimpiade Rio de Janeiro.


Glenn Fredly Bangga Jadi Bagian Pembukaan Asian Para Games 2018

9 April 2020

Glenn Fredly meninggal karena sakit radang selaput otak atau meningitis. Saat ini jenazah Glenn masih berada di rumah sakit. Instagram/@Glennfredly309
Glenn Fredly Bangga Jadi Bagian Pembukaan Asian Para Games 2018

Glenn Fredly, yang meninggal karena sakit meningitis, ikut memeriahkan pembukaan Asian Para Games 2018