TEMPO.CO, Jakarta- Ni Made Arianti Putri, atlet Indonesia cabang olah raga para atletik sebelumnya tidak ditargetkan untuk mendapatkan medali di Asian Para Games 2018. Namun, wanita yang disapa Arianti itu dapat mengasilkan dua perak lari dalam gelaran Asian Para Games 2018.
"Saya ini tidak ditargetkan medali sama sekali, perunggu, perak, apalagi emas. Tapi saya dapat dua perak, enggak nyangka banget, saya dari awal tidak ditargetkan medali," ujar Arianti setelah pengalungan medali di Venue Atletic, Komplek GBK, Senayan, Kamis, 11 Oktober 2018.
Arianti berhasi meraih medali perak nomor lari putri nomor 400 meter dengan catatan waktu 65,29 detik. Di nomor tersebut Arianti kalah dari atlet asal Jepang Mana Sasaki mendapatkan emas dengan torehan waktu 61,48 detik. Dan perunggu adalah atlet asal Iran Ozra Mahdavikiya dengan catatan waktu 68,18 detik.
Baca: Asian Para Games 2018: Ni Made Arianti Raih Perak Kedua
Sehari sebelumnya Ariani juga mendapatkan perak lari puteri nomor 100 meter dengan torehan waktu 13 detik. Dan tercepat pertama dan ketiga juga diraih atlet Indonesia Putri Aulia dan Endang Sari Sitorus dengan catatan waktu masing-masing 12,49 detik dan 13,07 detik
"Ke depannya kalau bisa ikut Paralimpik atau enggak event terdekat ini di Manila Filipina. Dan ditargetkan emas, harus emas. Karena ASEAN Para Games di Malaysia kemarin dapat 3 perak," tambah Arianti. "Saya bisa dapat perak karena termotivasi oleh seluruh dukungan masyarakat Indonesia yang membuat rasa percaya diri saya semakin tinggi."
Puteri dari I Nyoman Setiawan itu sebetulnya atlet khusus lari puteri 100 meter. Namun, dia berlatih selama 9 hingga 10 bulan untuk menyesuaikan diri dengan lintasan yang menikung, karena dirinya mengku kurang pandai di lintasan tikungan.
"Saya biasanya 100 meter, saya kurang pandai untuk belok, saya enggk bisa, saya kan low vision, dan saya agak susah untuk ditikungan. Jd saya harus menyesuaikan disana, tapi untung saya bisa, karena latihan itu," kata bungsu dua bersaudara itu.
Atlet 22 tahun itu merasa kesulitan untuk berbelok, karena dirinya hanya bisa melihat dengan mata sebelah kanan saja dan jarak pandang yang terbatas. "Cara menyesuaikan awalnya latihan pertama saya didampingi setelah itu saya latihan selanjutnya sendiri," lanjutnya.
Baca: Asian Para Games: Tiga Srikandi Indonesia Kuasai Podium 100 Meter
Selain itu, kata Arianti, dia juga mengandalkan filling dan menghafal lintasa. Medali yang dia dapatkan sekarang dipersembahkan untuk seluruh warga Indonesia yang sudah mendukung, keluarga dan para pelatih. Sementara, Arianti akan menggunakan bonusnya untuk tabungan masa depan
"Bonusnya belum tahu untuk apa, tapi paling untuk kuliah dari universitas kan sudah membebaskan UKT untuk beberapa tahun. Jadi mungkin untuk tabungan dulu dan untuk upacara nanti dirumah, kebetulan kan tanggal 25 itu mau potong gigi di Bali ada upacara. Dan untuk kado pernikahan kakak saya juga," ujar puteri dari Ni Made Suri ini soal bonus yang bakal terima sebagai buah prestasinya di Asian Para Games 2018.