Asian Para Games: Gagal Rebut Emas Bulu Tangkis, Laeni Menangis

Pebulutangkis putri Indonesia Oktila Leani Ratri (kanan) berpelukan dengan pemain Cina Hefang Cheng seusai bertanding pada final tunggal perorangan putri Asian Para Games 2018 di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (12/10). Oktila meraih perak usai kalah melawan Hefang Cheng dengan skor 21-19, 18-21, dan 13-21.ANTARA/Hafidz Mubarak
Pebulutangkis putri Indonesia Oktila Leani Ratri (kanan) berpelukan dengan pemain Cina Hefang Cheng seusai bertanding pada final tunggal perorangan putri Asian Para Games 2018 di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (12/10). Oktila meraih perak usai kalah melawan Hefang Cheng dengan skor 21-19, 18-21, dan 13-21.ANTARA/Hafidz Mubarak

TEMPO.CO, Jakarta - Atlet bulu tangkis Indonesia Oktila Laeni Ratri gagal merebut emas di nomor tunggal putri Asian Para Games 2018. Pada partai final yang berlangsung di Istoran Senayan, Jakarta Pusat, Jumat, 12 Oktober 2018, ia dikalahkan atlet Cina Cheng Hefang sehingga harus puas dengan medali perak.

Setelah selesai bertanding, Leani terlihat menangis di lapangan. Menurut official atlet bulu tangkis Indonesia Yunita Ambar Wulandari, Leani belum bisa memberikan komentar karena merasa sedih dan mempersiapkan pertandingan selanjutnya di ganda capuran.

Baca: Asian Para Games 2018: Oktila Laeni Ratri Raih Perak Bulu Tangkis

"Kalau evaluasi, Leani tadi sudah berusaha maksimal, tapi sebenarnya dia tidak menargetkan emas, sudah maksimal tapi hasilnya memang belum bisa mengalahkan Cina. Dan memang belum pernah menang melawan Cina," ujar Yunita, di Istoran Senayan, Jakarta Pusat, Jumat, 12 Oktober 2018.

Leani dikalahkan Hefang dalam tiga set permainan, tapi hanya menang pada set pertama dengan perolehan poin 21-19. Sementara di set kedua dan ketiga Leani berhasil ditumbangkan oleh atlet asal negeri Trai Bambu itu dengan perolengah poin 18-21 dan 13-21.

Yunita mengatakan, Leani menangis karena secara poin padahal dia hampir saja memenangkan pertandingan. Namun, dia tidak bisa mengalahkan. "Jadi kemungkinan dia menyesal tidak bisa menang," lanjut Yunita.

Cina, kata Yunita, memiliki mental yang kuat, kemudian fisiknya bagus dan menurut Yunita atlet Cina itu memiliki rasa percaya diri yang tinggi, karena sebelumnya pernah mengalahkan Leani. Sementara, Yunita berujar, kekalahan Leani tidak akan mempengaruhi permainan selanjutanya.

"Saya kalau rasa atlet itu sudah profesional, mereka itu tidak bertanding hanya di satu nomor, tapi bisa sampai tiga nomor, jadi jika salah satu kalah ya siap di nomor berikutnya," tambah Yunita.

Laeni masih akan tampil di dua pertandingan Asian Para Games lain pada Jumat, yakni semifinal ganda campuran SL3-SU5 berpasangan dengan Hary Susanto melawan sesama wakil Indonesia Hikmat Ramdhani/Khalimatus Sadiyah Sukohandoko Satu pertandingan lainnya adalah final ganda putri SL3-SU5 berpasangan dengan Khalimatus melawang Cheng Hefang/Ma Huihui.




Berita Selanjutnya





Wisma Atlet, Dibentuk untuk Asian Games, Digunakan RSDC, dan Dianggap Sarang Kuntilanak

48 hari lalu

Foto udara suasana Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet di Kemayoran, Jakarta, Jumat, 14 Januari 2022. Berdasarkan data RSDC Wisma Atlet pada Jumat, 14 Januari 2022. ANTARA/Muhammad Adimaja
Wisma Atlet, Dibentuk untuk Asian Games, Digunakan RSDC, dan Dianggap Sarang Kuntilanak

Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Ida Mahmudah mengusulkan agar Pemrov DKI Jakarta mengelola Wisma Atlet agar tidak jadi sarang kuntilanak.


Persiapan Atlet Para-powerlifting Ni Nengah Widiasih ke Paralimpiade Tokyo 2021

8 Agustus 2021

Atlet asal Indonesia, Ni Nengah Widiasih memamerkan medali perunggunya usai berhasil bersaing dalam cabang angkat berat Paralimpiade 2016 di Rio de Janeiro, Brasil, 8 September 2016. Atlet disabilitas ini berhasil mencatat total angkatan 95 kg di kelas 41 kg. REUTERS
Persiapan Atlet Para-powerlifting Ni Nengah Widiasih ke Paralimpiade Tokyo 2021

Di Paralimpiade Tokyo, Ni Nengah Widiasih tak hanya menargetkan medali, namun juga memperbaiki pencapaian dari Paralimpiade Rio de Janeiro.


Glenn Fredly Bangga Jadi Bagian Pembukaan Asian Para Games 2018

9 April 2020

Glenn Fredly meninggal karena sakit radang selaput otak atau meningitis. Saat ini jenazah Glenn masih berada di rumah sakit. Instagram/@Glennfredly309
Glenn Fredly Bangga Jadi Bagian Pembukaan Asian Para Games 2018

Glenn Fredly, yang meninggal karena sakit meningitis, ikut memeriahkan pembukaan Asian Para Games 2018


Mimpi Jendi Pangabean Ikut Paralympic Makin Mendekati Kenyataan

14 Mei 2019

Perenang Indonesia, Jendi Pangabean, berselebrasi seusai finis terdepan dalam nomor renang 100 meter gaya punggung putra S9 Asian Para Games 2018 di Stadion Akuatik, Senayan, Jakarta, Kamis, 11 Oktober 2018. Jendi berhasil meraih emas dalam nomor tersebut. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Mimpi Jendi Pangabean Ikut Paralympic Makin Mendekati Kenyataan

Mimpi atlet para renang Indonesia, Jendi Pangabean untuk terjun ke Paralympic 2020 Tokyo semakin mendekati kenyataan, karena alasan ini.


Balap Sepeda Asia: Fadli Juara Nomor ITT, Peluang ke Paralympic

24 April 2019

Atlet Paracycling Muhammad Fadli Imamuddin. TEMPO | Dinda Leo (Solo)
Balap Sepeda Asia: Fadli Juara Nomor ITT, Peluang ke Paralympic

Muhammad Fadli Imamuddin berpeluang lolos ke Paralympic Tokyo 2020 setelah menjuarai nokor ITT dalam Kejuaraan Balap Sepeda Asia di Tashkent.


Komunitas Olahraga akan Gelar Deklarasi Dukung Jokowi

5 April 2019

Jumpa pers Deklarasi Komunitas Olahraga, Pemuda, Influencer, dan Disabilitas Indonesia mendukung Jokowi-Ma'ruf Amin dalam Pilpres 2019. (istimewa)
Komunitas Olahraga akan Gelar Deklarasi Dukung Jokowi

Komunitas olahraga, pemuda, influencer, dan disabilitas Indonesia akan menggelar Deklarasi Dukung Jokowi-Ma'ruf Amin pada 7 April mendatang.


Ada Penghargaan Atlet Disabilitas dI Anugerah Olahraga SIWO PWI

5 Februari 2019

Atlet lompat jauh Indonesia, Mulyono, saat berlaga dalam babak final lompat jauh putra T42/T61/TT63 Asian Para Games 2018 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, 10 Oktober 2018. Mulyono berhasil menyumbangkan medali perunggu lompat jauh dengan jarak lompatan 4,89 meter. TEMPO/M Taufan Rengganis
Ada Penghargaan Atlet Disabilitas dI Anugerah Olahraga SIWO PWI

Penghargaan bagi dunia olahraga kaum disabilitas akan diberikan dalam Anugerah Olahraga SIWO PWI 2019 di Surabaya pada 8 Februari nanti.


Malam Anugerah Olahraga SIWO PWI Akan Dihadiri Sejumlah Menteri

1 Februari 2019

Menpora Imam Nahrawi saat menerima audiensi Pengurus SIWO PWI Pusat pada Senin 28 Januari 2019, berkaitan dengan  rencana Malam Anugerah Olahraga SIWO PWI yang akan digelar di Surabaya pada 8 Februari 2019. (Kemenpora)
Malam Anugerah Olahraga SIWO PWI Akan Dihadiri Sejumlah Menteri

Malam Anugerah Olahraga Golden Award SIWO PWI 2019 di Surabaya 8 Februari, rencananya akan dihadiri sejumlah menteri Kabinet Kerja Presiden Jokowi.


Soal Disabilitas, Jokowi Singgung Bonus Atlet Asian Para Games

17 Januari 2019

Pasangan calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo - Maruf Amin dalam debat perdana capres - cawapres di Pilpres 2019 di Jakarta, Kamis 17 Januari 2019. Untuk debat perdana capres-cawapres di Pilpres 2019, KPU memilihkan empat tema debat yaitu hukum, hak asasi manusia (HAM), korupsi, dan terorisme. TEMPO/Subekti.
Soal Disabilitas, Jokowi Singgung Bonus Atlet Asian Para Games

Dalam debat capres, Jokowi menyebut jumlah yang diberikan kepada atlet Asian Para Games sama seperti bonus atlet Asian games.


Malam Anugerah Olahraga Siwo PWI Pusat Puncaki Hari Pers Nasional

12 Januari 2019

Setelah menunggu 56 tahun Indonesia akhirnya kembali dipercaya menjadi tuan rumah Asian Games 2018 yang diselenggarakan di Jakarta dan Palembang. Indonesia juga berhasil menempati posisi empat besar dalam perolehan medali dengan 31 medali emas, 24 perak, dan 43 perunggu. INASGOC/Rosa Panggabean
Malam Anugerah Olahraga Siwo PWI Pusat Puncaki Hari Pers Nasional

Puncak peringatan Hari Pers Nasional di Surabaya pada 8 Februari 2019 akan diisi dengan Malam Anugerah Olahraga Siwo PWI Pusat.