TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 450 ribu orang telah mengunjungi kegiatan Asian Para Games 2018 di Jakarta selama sepekan pada 6-13 Oktober, baik di area festival ataupun arena pertandingan.
"Jumlah itu adalah angka di luar dugaan kami. Kami sangat sadar waktu penyelenggaraan terbatas. Tapi, kami bersyukur hal-hal lain juga terkejar termasuk mendatangkan para penonton ke cabang-cabang olahraga yang kuran populer," kata Ketua Panitia Penyelenggara Asian Para Games 2018 (INAPGOC) Raja Sapta Oktohari dalam jumpa pers di Jakarta, Sabtu 13 Oktober.
Baca: Bonus Atlet Asian Para Games Bebas Pajak, tapi Dipotong 30 Persen
Okto mengaku panitia justru disibukkan dengan permintaan tiket dari sekolah-sekolah di Jakarta pada hari ketiga dan keempat penyelenggaraan pesta multi-cabang olahraga disabilitas terbesar di Asia itu.
"Sebanyak 75 ribu suvenir dari berbagai jenis telah terjual selama sepekan penyelenggaraan. Boneka Momo yang merupakan maskot Asian Para Games sudah kami minta kepada vendor pembuat untuk menambah produksi," kata Okto.
Meskipun telah menerima lonjakan permintaan tiket dan kehadiran para penonton Asian Para Games 2018, INAPGOC mengaku masih tetap menempatkan kepedulian terhadap korban bencana terutama bencana gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah dan Nusa Tenggara Barat.
Baca: Ada Atlet Difabel Pembawa Obor Olimpade 2012 di Asian Para Games
"Kami berkomitmen setiap keberhasilan Asian Para Games merupakan hadiah bagi saudara-saudara kita yang sedang terkena bencana. Bahkan, baju-baju yang kami terima dari sponsor dan tidak digunakan dalam Asian Para Games, kami kirim langsung ke daerah bencana," kata Okto.
Kontingen Indonesia menempati peringkat kelima Asian Para Games 2018 dengan perolehan 37 medali emas, 47 medali perak, dan 51 medali perunggu dari 10 cabang olahraga.