Jakarta, Tempo.co - Ketua Indonesian Para Games Organizing Comittee atau Inapgoc, Raja Sapta Oktohari mengatakan banyak peristiwa bersejarah selama penyelenggaraan Asian Para Games 2018. Salah satunya, kata Okto adalah persatuan kedua negara Korea, yang telah lama berselisih akibat perbedaan ideologi.
Sapta mengatakan harapan akan persatuan telah tercapai dalam Asian Para Games 2018. "Harapan kami adalah persatuan, dan persatuan adalah mimpi kami. Semua itu terjadi di sini, di gelaran kami," kata Okto dalam pidatonya di acara penutupan Asian Para Games di Stadion Madya, Komplek GBK, Jakarta, Sabtu 13 Oktober 2018.
Baca: We Are One Wonder, Tema Penutupan Asian Para Games 2018
Sebelumnya, bendera Korea Bersatu untuk pertama kalinya berkibar di ajang Asian Para Games 2018 di cabang olahraga para-renang di Jakarta, Rabu, 10 Oktober 2018. Tim Korea Bersatu, yang berhak atas medali perunggu di nomor 400 meter gaya bebas estafet putra 34 poin, naik podium untuk menerima medali dan maskot Asian Para Games 2018 yang diserahkan oleh Sapta sendiri.
Mengenang kejadian tersebut, Okto mengacungkan tangan dengan simbol metal. Ia berteriak "Para delegasi Korea, you Rock," ujar Okto lagi.
Baca: Penutupan Asian Para Games 2018, Pembeli Tiket Festival Melonjak
Okto menambahkan banyak pula rekor-rekor yang dipecahkan selama satu minggu ini. Dari rekor Asian Para Games, rekor Asia, maupun Rekor dunia. Ia pun menyampaikan ucapan selamat pada atlet yang berhasil mendapatkan medali, maupun yang tidak.
"Kepada semua atlet 'manusia hebat' di Asian Para Games 2018 kami sangat bangga akan kalian. Selamat kepada semua pemenang," ucap Okto mengakhiri sambutannya dalam penutupan Asian Para games 2018.
FIKRI ARIGI