TEMPO.CO, Jakarta - Pelatih tim nasional boling Indonesia, Thomas Tan, mengatakan, Indonesia belum pernah memiliki pemain naturalisasi untuk cabang olahrahga boling.
“Khusus untuk Indonesia, saya tak melihat kebutuhan untuk itu (pemain naturalisasi),” kata dia saat dihubungi melalui telepon, Senin, 29 Januari 2018.
Baca: Terkendala Biaya, Boling Cuma Bidik 1 Medali Asian Games 2018
Thomas mengatakan, kebutuhan pemain naturalisasi untuk kawasan Asia sangat jarang terjadi. Namun, ia berujar, tim nasional Thailand sudah pernah memiliki pemain naturalisasi pada tahun 2015. “Sudah ada kejadian seperti itu. Ayah dari pemain itu berasal dari Eropa, Finlandia, sedangkan ibunya berasal dari Thailand,” kata Thomas.
Selain itu, Thomas mengatakan, kebutuhan akan atlet boling tak mengenal minimal usia atlet. “Yang dilihat itu kesiapan seorang atlet. Umur tidak menjadi satu-satunya patokan,” ujar Thomas.
Ia sebut kesiapan seoang atlet itu dilihat dari mental, teknik permainan, serta semangat berjuang yang tinggi. Lebih lanjut, ia mengatakan Indonesia pernah mengirimkan atlet boling termuda saat Asian Games XV 2006. “Dennis Renova yang saat itu berusia 16 tahun menajdi salah satu atlet termuda yang bertanding,”
Lebih jauh, Thomas berujar Dennis sudah tak aktif menjadi atlet.
Baca: Arena Boling Asian Games 2018 Akan Diresmikan Februari
Thomas mengatakan Persatuan Boling Indonesia (PBI) telah dua tahun membuka program junior dan mengadakan latihan setiap hari Sabtu dan Minggu. Program itu didominasi oleh anak berusia 13-17 tahun.
“Anak-anak yang kami bina di PBI sebaiknya sudah berusia di atas 10 tahun karena masih sulit dipantau dan banyak permintaan dari orang tua,” kata Thomas soal pembinaan boling di Indonesia.
JENNY WIRAHADI