TEMPO.CO, Jakarta - Karena persoalan dana, cabang senam harus banyak melakukan penyesuaian program dalam persiapan menuju Asian Games 2018. Minimnya dana bantuan prestasi dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) juga membuat hanya sebagian atlet mendapat bantuan.
“Ketentuan akhir dalam Surat Keputuhsan (SK) hanya lima putri dan lima putra serta dua atlet ritmik. Itu sudah perjuangan akhir,” kata Dian Arifin, Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi Pengurus Besar Persatuan Senam Indonesia (PB Persani), saat dihubungi Tempo, Selasa, 6 Februari 2018.
Dian mengatakan, semula PB Persani mengajukan dana pembinaan untuk try out dan camp sebesar Rp 13 miliar. Total keseluruhan dalam pengajuan proposal adalah Rp 29 miliar.
Yang telah disetujui, saat ini, kata Dian, biaya training camp sebesar Rp 2 miliar dan total keseluruhan Rp 7,5 miliar.”Itu terdiri dari honor, akomodasi, peralatan, dan vitamin.”
Untuk jumlah atlet, Persani mengajukan 18 atlet untuk Asian Games yaitu satu tim artistik yang terdiri dari enam putra dan enam putri, empat atlet ritmik, dan dua atlet trampolin. “Saat ini trampolin sudah tak dapat bantuan dana. Sedangkan kami masih membina.”
Pada Asian Games 2018, ada tiga disiplin senam yang akan digelar yakni senam artistik, senam ritmik, dan trampolin. Senam artistik mempertandingkan 14 nomor (delapan putra dan enam putri) dan 12 nomor di antaranya adalah nomor perseorangan.
Lebih jauh, kata Dian, dalam perjalanan akan mencoba memperjuangkan penambahan dana. Ia juga mengungkakan, untuk saat ini pun honor atlet belum cair. “SK belum keluar dan saya masih tunggu, karena itu menjadi dasar untuk pembayaran honor. Yang membingungkan itu administrasi soal dokumen,” kata Dian.
Selebihnya, Dian berujar Dari PB Persani belum bisa menalangi honor para atlet Asian Games 2018. “Sudah habis untuk Sea Games. Kami bukan organisasi yang punya duit. Jadi mau tidak mau menunggu ketentuan tujuh puluh persen dana yang cair dari kesepakatan Kemenpora dengan PB Persani.”