TEMPO.CO, Jakarta - Lifter Indonesia Eko Yuli Irawan akan mengantisipasi dan mencegah peningkatan berat badan di Asian Games 2018. Ia tidak ingin mengulangi kejadian di uji coba Asian Games 2018 saat ini, saat dia harus menurunkan berat badannya secara esktrem seminggu sebelum bertanding.
"Ke depan ini akan menjadi evaluasi saya, harus jauh-jauh hari menurunkan berat badan. Sebelum 'test event' saya mengurangi empat sampai lima kilogram berat badan dalam seminggu," ujar Eko, yang meraih medali perak Olimpiade tahun 2016, Brasil, di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta, Minggu.
Pria kelahiran Lampung 28 tahun lalu ini tidak mau kehilangan kesempatan berlaga di kelas 62 kilogram putra di mana dia berpotensi meraih medali emas.
Oleh karena itu, Eko berjanji akan terus memantau perkembangan berat badannya di pagi dan malam hari. Hal itu akan dipantau langsung oleh pelatih tim nasional angkat besi Indonesia M. Rusli.
Meski mengaku merasa terkejut Eko bisa menurunkan berat badannya begitu cepat dan melakukan angkatan dengan baik setelahnya, Rusli tetap menganjurkan atletnya itu untuk mengendalikan bobot tubuhnya demi tampil di Asian Games 2018.
"Berat badan harus dikontrol sebelum tidur dan setelah bangun," kata Rusli.
Eko Yuli Irawan, yang sudah tampil di tiga Olimpiade, menjadi andalan Indonesia untuk mendulang medali emas di Asian Games 2018 dari kelas 62 kilogram putra.
Selain meraih perak di Olimpiade tahun 2016 di Brasil, dia juga meraih perunggu di Olimpiade 2012 untuk kelas 62 kilogram. Sebelumnya di tahun 2008, dia tampil di Olimpiade Beijing tetapi di kelas 56 kilogram.
Dari turnamen test event cabang angkat besi Asian Games 2018, Indonesia meraih lima medali emas, tiga perak, dan dua perunggu di hari pertama, Sabtu.
Para peraih emas adalah Sri Wahyuni Agustiani di kelas 48 kilogram putri (total angkatan 187 kilogram), Dewi Safitri di kelas 53 kilogram putri (total angkatan 184 kilogram), Surahmat bin Suwoto di kelas 56 kilogram putra (total angkatan 259 kilogram), Eko Yuli Irawan di kelas 62 kilogram putra (total angkatan 295 kilogram), dan Deni di kelas 69 kilogram putra (total angkatan 325 kilogram).