Iklan
TEMPO.CO, Jakarta - Masalah transportasi bagi atlet masih menjadi salah satu masalah yang mencuat enam bulann sebelum pelaksanaan Asian Games 2018. Pada turnamen pemanasan (test event) yang digelar pada Februari 2018, kemacetan Jakarta masih kerap menghambat para atlet berangkat dari Wisma Atlet di Kemayoran menuju arena pertandingan.
Panitia Pelaksana Asian Games 2018 di Indonesia (Inasgoc) berjanji akan segera menyelesaikan masalah ini.
"Kemarin memang tidak sesuai yang diharapkan di awal. Wisma atlet ke Gelora Bung Karno (ditargetkan) 30 menit, tapi kenyataan kondisi lapangan jam-jam padat membuka jalan dengan voorijder agak sulit," kata Direktur Transportasi Inasgoc, Ipung Purnomo, dalam konferensi pers di Hotel Century, Senayan, Jakarta Pusat, Senin, 12 Februari 2018.
Ipung mengatakan sebelum test event, uji coba telah dilakukan. Hasilnya, jarak tempuh selama 40 menit dari wisma atlet ke Gelora Bung Karno dapat tercapai. Namun selama dipraktikkan di turnamen pemanasan, hal ini masih belum dapat berjalan.
Beberapa negara seperti Timor Leste mengeluhkan lamanya jarak tempuh ini. Timnas Basket Timor Leste harus menempuh perjalanan hingga sekitar satu jam, untuk bertanding di GBK pada sore hari.
Ipung pun mengatakan sejumlah opsi telah disiapkan agar target waktu tempuh hingga 30 menit dapat tercapai. Dua opsi awal adalah dengan menggunakan jalur tol atau jalur arteri. Hal ini pula yang diterapkan selama pelaksanaan turnamen pemanasan kali ini.
"Opsi ketiga menggunakan jalur busway sesuai koordinasi Dishub, Dirlantas, dan Polda Metro Jaya, ada line khusus Asian Games. Di tol tidak bisa, tapi bisa pakai bahu jalan saja," kata Ipung.
Berbagai opsi lain juga telah diwacanakan Inasgoc. Ketua Inasgoc Erick Thohir bahkan mewacanakan untuk meliburkan sejumlah sekolah di Jakarta untuk mengurangi kepadatan di jalanan.
EGI ADYATAMA
Iklan
